Ting!
Sarah mendengar ponselnya berbunyi karena ada notifikasi pesan masuk. Ia membuka ponselnya dan ternyata sudah banyak pesan yang masuk sejak ia makan siang bersama Adrian tadi. Jempolnya menyentuh pesan teratas lalu tersenyum membaca setiap pesan yang masuk.
Adrian yang duduk disampingnya perlahan mencondongkan badannya mencuri baca nama pengirim pesan itu.Anak-anak ayam 🐣🐥
Allyn
Guys, aku pengen bolos ajalah besok 😆Luna
Laahhh... Ngapa dah lu?Allyn
Males ih... Suka ngomongin duit ghoibLuna
Elah ni kuman! Namanya juga matkul akuntansi. Tapi boleh deh gua ikut lu bolos 😁Sarah
Hush! Ga boleh bolos udah mau UASLuna
Emang kapan UAS?Allyn
Dua minggu lagi gelooo....Sarah
😂😂Sarah tersenyum kecil ketika membaca ulang percakapan mereka lalu ia beralih membuka pesan lain yang belum ia buka. Ketika jemarinya menggulirkan pesan kebawah, tangan Adrian menahannya membuat Sarah menoleh pada laki-laki disampingnya itu.
Deg!
Sarah menelan ludahnya susah payah karena kini wajah Adrian hanya sekitar sepuluh sentimeter jaraknya dari wajahnya. Tetapi laki-laki itu tetap fokus pada sebuah nama yang tertera di ponsel Sarah."Es batu??" tanya Adrian.
Sarah mengerjapkan matanya lalu kembali melihat ponselnya. Sontak ia melotot karena lupa mengganti nama Adrian disana. Adrian memicingkan kedua matanya menatap Sarah yang salah tingkah. Sarah yang ditatap begitu langsung mengeluarkan senyum pepsodent-nya.
"Nanti aku ganti. Hehehe." Ia menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.
"Ganti sekarang."
"Nanti."
"Sekarang. Nanti kamu lupa."
"Nanti aja, Mas."
"Sekarang, Sayang."
Blush!
Pipinya kembali memerah. Laki-laki disampingnya ini memang tidak baik untuk kesehatan jantungnya. Adrian tersenyum manis memandang kedua pipi Sarah yang sudah seperti tomat busuk."Sini aku aja yang kasih nama." ucap laki-laki itu seraya mengambil ponsel dari tangan Sarah.
Sejenak berpikir lalu Adrian mengetikkan sebuah nama yang menurutnya cocok. Adrian mengembalikan ponsel Sarah lalu gadis itu tertawa keras ketika membacanya. Kursi ayunan yang mereka duduki sampai bergoyang karena tawa Sarah yang terbahak-bahak. Hingga akhirnya laki-laki itu membekap mulut Sarah agar ia berhenti tertawa. Perlahan gadis itu menghentikan tawanya meskipun masih tersisa sedikit kekehan.
"Kalo ga suka ganti aja." ucap Adrian seraya melepaskan bekapan tangannya pada mulut Sarah. Ia memandang kearah lain dan memasang wajah sedih.
Sarah berdeham untuk menetralkan suaranya lalu berkata, "Aku ga nyangka kalo cowok cuek kayak kamu bisa alay juga, Mas."
Adrian menoleh. "Alay?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku Dosenku - END
RomanceWARNING 21+ Kisah anak kuliahan sama mantan yang kini jadi dosennya. "Janganlah terlalu membenci orang, apalagi seorang pria. Tuhan akan semakin mendekatkan kalian berdua." kata mami kala itu. Sarah Anindita, seorang mahasiswa baru yang berani mela...