Chapter 20

3.1K 98 0
                                    

11 Januari 2022
1614 words

Hari ini adalah hari pertama Sarah dan Adrian keluar untuk berkencan tanpa merasa takut ketahuan para sahabat Sarah. Sore itu Adrian dengan berpakaian rapi pergi ke rumah Sarah di kawasan perumahan elit di kota Malang. Setelah berpamitan kepada orang tua Sarah, mereka pergi dengan mengendarai motor.

"Mau kemana?" tanya Adrian ketika ia telah menjalankan motor keluar perumahan.

"Ke mall aja yuk." jawab Sarah kemudian diangguki Adrian.

Karena hari ini adalah hari Sabtu, ada sedikit kemacetan dibeberapa titik jalan. Jarak tempuh dari perumahan Sarah yang bisa dicapai dalam lima belas menit, kini menjadi hampir tiga puluh menit.

Motor Adrian memasuki area parkir mall. Setelah mengambil karcis parkir, ia segera mencari tempat kosong untuk memarkir motornya.

Dengan senyum cerah Sarah menyodorkan helmnya kepada Adrian. Setelah menyimpan helm, mereka berjalan memasuki mall berlantai lima itu. Mall ini adalah mall terbesar di Malang. Pada akhir minggu seperti hari ini, banyak pengunjung yang datang.

Sarah menggamit lengan Adrian namun laki-laki itu kemudian malah menggenggam tangannya. Ia menunduk seraya tersenyum memperhatikan tangannya yang kecil tenggelam dalam genggaman Adrian.

"Mau makan dulu?" Sarah mengangguk.

"Mau makan apa?" Sarah diam seolah berpikir, lalu ia mengedikkan bahunya.

"Mau makan mi?" tanya Adrian lagi. Sarah kembali mengangguk.

Adrian menghela napasnya pelan lalu mengajak Sarah masuk kesebuah restoran yang menyajikan berbagai macam jenis mi.

"Kamu kenapa diem aja?" tanya Adrian ketika mereka telah mendapatkan tempat duduk dan memesan makanan.

Sarah menggigit bibirnya sebentar lalu memberi isyarat kepada laki-laki didepannya itu untuk duduk disampingnya. Adrian berdiri lalu berpindah tempat duduk.

"Kenapa?"

"Aku grogi tau."

Adrian seakan tak percaya mendengar jawaban gadis disampingnya ini. Laki-laki itu menahan tawanya. Sarah meliriknya sebal. "Jangan ketawa, ih!"

"Emang mau ujian pake grogi segala?" tanya Adrian sambil terus menahan tawa.

Sarah mendengus. "Kan ini pertama kali kita jalan ditempat umum. Aku malu tau. Banyak yang liatin kita."

"Masak sih?" tanya Adrian sambil mengawasi sekeliling mereka.

"Kamu sih jadi cowok cuek banget! Ga peka!"

Adrian tersenyum lalu bangkit dari kursinya.

"Mau kemana?" tanya Sarah. Tangannya reflek memegang lengan Adrian.

"Duduk disitu."

"Disini aja."

"Kalo disini aku ga bisa liat pipi kamu yang gampang merona itu, Sayang."

"Ish...!!" Sarah mencubit lengan Adrian dan sudah dipastikan bahwa pipinya memang memerah karena malu.

Perdebatan mereka soal dimana Adrian harus duduk akhirnya terhenti karena pelayan datang membawakan pesanan mereka. Kemudian Adrian menyuruh Sarah untuk segera makan.

"Abis ini kita kemana?" Sarah mendongak menatap Adrian lalu mengedikkan bahunya.

"Mau nonton?" Sarah mengangguk.

Hah? Nonton? Nonton bioskop maksudnya?

"Tapi kita harus pindah mall." sahut Adrian yang kembali diangguki Sarah.

Mantanku Dosenku - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang