Chapter 36

3.3K 131 3
                                    

Baca duluan yuk!
Di www.karyakarsa.com/monapple

Adrian meletakkan kepalanya dipangkuan Sarah setelah ia selesai mandi dan berganti pakaian. Adrian bercerita bahwa selama tiga hari yang lalu keluarganya datang dan menginap disana. Adrian juga meminta maaf pada Sarah bahwa ia belum bisa memperkenalkan dirinya kepada keluarganya saat itu karena ia disibukkan berbagai rapat di kampus. Sarah mendengarkan cerita Adrian sambil mengelus rambut pria itu dan sesekali memainkan jarinya diwajah Adrian.

Adrian menangkap jari nakal itu lalu menarik tengkuk Sarah mendekat padanya. Sebuah kecupan yang berubah menjadi lumatan diberikan Adrian. Tangan kiri Sarah yang semula menumpu didada Adrian, perlahan mengelus dada bidang itu.

Sarah menarik kepalanya agar ciuman mereka terlepas karena ia kehabisan napas. Lalu Adrian bangkit dari tidurnya dan kembali melumat bibir Sarah seakan-akan ia akan mati jika tidak mencium bibir itu.

"Udah, ih!" Sarah memukul pelan lengan Adrian. "Istirahat sana. Aku mau pulang."

"Nginep sini ya?" pintanya dengan wajah memelas.

Sarah melebarkan matanya mendengar permintaan kekasihnya itu. Ia memang pernah menginap semalam disana, tetapi waktu itu ia sedang dipengaruhi obat yang diberikan oleh seorang lelaki brengsek di kafe.

"Aku ga bawa baju, Mas."

"Pake bajuku."

"Aku juga ga bawa buku kuliah."

"Butuh buku apa? Aku punya."

"Aku ga bawa sabun."

"Sekali-kali pake sabun cowok apa salahnya."

"Aku ga bawa sikat gigi."

"Abis ini kita beli. Apa lagi? Daleman? Di minimarket ada."

Sarah memukul dada Adrian dengan kesal. Berbagai alasan ia sebutkan namun dengan mudahnya dipatahkan oleh Adrian.

"Aku telepon Nathan dulu." ucap Adrian sambil duduk.

"Mas Nathan keluar kota." Adrian menoleh pada Sarah yang cemberut.

"Kalo gitu kamu kabari mami kamu." pinta Adrian.

Sarah menghembuskan napasnya kasar. "Mami papi ke Singapur sampe Minggu."

Senyum devil menghiasi wajah Adrian. Gadisnya itu sudah tidak mempunyai alasan untuk pulang malam ini.

"Kenapa senyum-senyum?!" hardik Sarah yang melihat Adrian mengulum senyumnya seperti sedang merencanakan sesuatu.

"Ayo kita ke minimarket sebelum tutup." ajaknya lalu mengambil jaket.

Adrian memakaikan jaketnya yang tampak kebesaran untuk tubuh Sarah. Lalu mereka keluar rumah untuk membeli sikat gigi dan cemilan.

"Mau beli lingerie juga?" goda Adrian.

"Mass..!!" kali ini Sarah memukulnya dengan keras.

Setelah membayar belanjaannya, mereka kembali pulang ke rumah Adrian.

Sarah sedikit lega karena di rumah Adrian terdapat tiga kamar tidur. Jadi malam ini ia bisa menggunakan salah satunya.

Sarah mengganti bajunya dengan kaos Adrian yang kedodoran ditubuhnya. Kini mereka duduk di sofa untuk menonton film. Sarah merapatkan kakinya untuk mencari kehangatan. Namun kekasihnya itu dengan sigap mengambilkan selimut di kamarnya lalu menyelimuti mereka berdua.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mantanku Dosenku - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang