Chapter 26

2.5K 118 4
                                    

"Bertanya
Cobalah bertanya pada semua
Di sini kucoba untuk bertahan
Ungkapkan semua yang kurasakanKau acuhkan aku
Kau diamkan aku
Kau tinggalkan akuLumpuhkanlah ingatanku
Hapuskan tentang dia
Kuingin kulupakannya"

Itulah sepenggal lirik lagu dari Gheisa yang berjudul Lumpuhkanlah Ingatanku yang baru saja dinyanyikan Sarah di kafe Sabtu malam itu. Lirik lagu itu seperti menyiratkan kegalauannya tentang laki-laki bernama Adrian yang entah saat ini berada dimana.

Sarah kembali menyanyikan sebuah lagu ketika Luna dan Rendy berjalan memasuki kafe dan mencari tempat duduk yang nyaman.

"Lah, tuh Sarah?" tanya Luna ketika ia menyadari bahwa sahabatnya itu sedang berdiri diatas panggung dengan beberapa laki-laki yang membawa alat musik untuk mengiringinya bernyanyi.

"Lah, iya." sahut Rendy. Luna melambaikan tangannya kearah Sarah ketika gadis itu mengedarkan pandangannya kepada para pengunjung kafe yang lumayan ramai malam itu.

Sarah tersenyum kepada Luna dan Rendy dan tetap menyelesaikan nyanyiannya. Seorang pelayan menghampiri meja Rendy dan Luna dan memberikan buku menu kepada mereka.

Setelah menyelesaikan beberapa lagu, Sarah turun dan anggota band yang lain turun dari panggung untuk beristirahat. Karena Sarah bukan penyanyi utama, maka Daniel yang akan melanjutkan perform malam itu. Sarah berjalan mendekati meja Rendy dan Luna yang sedang mengobrol.

"Ehem!" Sarah berdeham untuk meminta perhatian keduanya. Benar saja, Rendy dan Luna mengalihkan pandangannya menuju Sarah.

"Eh, Mantan gebetan. Sini duduk." kata Rendy yang langsung dihadiahi pelototan mata Luna. Sarah terkikik melihatnya lalu duduk disamping Luna.

"Kamu kok udah keluyuran sih, Sar?" tanya Luna sambil menyeruput milkshake-nya.

"Emang kenapa, Beb?" tanya Rendy pada Luna.

"Ecieh, ebeb!" Sarah tertawa mendengar Rendy memanggil Luna seperti itu.

"Ape lu?!" sewot Rendy.

"Ga pantes tau! Tampang sangar, eh bucin juga." ledek Sarah.

Rendy tidak menggubris ledekan Sarah, ia memandang Luna untuk segera menjawab pertanyaannya.

"Tiga hari yang lalu Sarah demam." jawab Luna yang kemudian dijawab Rendy dengan 'oh'.

"Udah sembuh, kali Lun. Cuma demam ini." kata Sarah lalu matanya menangkap Nathan yang sedang celingukan mencarinya.

"Mas Nathan!" panggil Sarah lalu melambaikan tangannya ketika Nathan menoleh kearahnya. Kemudian Nathan berjalan menghampiri meja mereka.

"Yuk pulang." ajak Nathan.

"Duduk dulu kali, Nath. Baru jam sepuluh." sahut Rendy.

Nathan duduk disamping Rendy lalu bertanya padanya, "Udah lama?"

"Lumayan lah. Ini kafe temenmu yang pernah kamu cerita?"

"Yoi." jawab Nathan singkat.

"Ya udah pulang yuk, Mas. Aku udah ngantuk nih." kata Sarah akhirnya.

Nathan menepuk bahu Rendy lalu mereka pamit untuk pulang.

"Jadi mereka beneran jadian, Dek?" tanya Nathan ketika mereka telah berada di parkiran mobil.

"Iya."

"Kasihan jadi jomblo." kata Nathan sambil mengacak poni Sarah.

"Ish! Kamu jahat banget banget sih!" Sarah memukul punggung Nathan sementara laki-laki itu hanya mengaduh.

Mantanku Dosenku - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang