Chapter 42

3.7K 148 2
                                    

Baca duluan yuk di karyakarsa.com/monapple

Udah tamat loh disana

Nadia dan Silvi--kakak Adrian--ikut bahagia mendengar bahwa adiknya akan segera menikah. Bahkan Silvi sudah mengiming-imingi tiket London-Jakarta PP untuk honeymoon mereka.

Hari ini Adrian pulang dari rumah sakit meskipun kakinya masih dibalut gips. Namun ia sudah merasa sangat sehat dan bugar. Setiap hari Sarah meneleponnya menyuruhnya makan agar berat badannya kembali ideal.

Gadis itu kini sedang berada di kampus untuk mengikuti kuliah sebelum minggu depan mengikuti Ujian Akhir Semester. Allyn juga tidak pulang ke Surabaya jadi mereka bisa belajar bersama di apartemen Luna.

Pak Wawan menjemput Sarah tepat ketika Sarah dan teman-temannya keluar gedung perkuliahan. Setelah berpamitan kepada mereka, Sarah berlari menuju mobil putih itu lalu masuk.

Hari sudah petang ketika Sarah sampai di rumah. Sarah mengernyitkan dahinya ketika ia melihat mobil Adrian terparkir di halaman dan beberapa mobil lain. Pria itu tidak memberitahunya bahwa ia akan datang.

Sarah segera berlari masuk rumah dan--

"Nah tu anaknya pulang!" seru Nathan.

Mulut Sarah terbuka lebar ketika di ruang tamu sudah banyak orang dengan pakaian rapi. Dan ruang tamu mereka yang lumayan luas itu juga dihias dengan sangat cantik dan elegan. Disepanjang pegangan tangga menuju kamarnya juga dihiasi mawar putih dan baby breath yang cantik sekali.

Ia memandang satu-persatu tamu yang sebagian tidak ia kenal. Adrian dan kedua orang tuanya tersenyum padanya.

Ah, kekasihku ganteng banget!

Bu Lilian menghampiri putrinya yang masih diam karena terkejut.

"Mami cantik banget. Ada acara apa ini, Mi?" tanya Sarah sambil berbisik.

"Ayo mandi! Udah ada mbak-mbak MUA nungguin di kamar."

Sarah melebarkan matanya mendengar ucapan maminya. Ia memandang maminya bingung. Namun Bu Lilian mendorong pelan punggung Sarah agar segera naik keatas.

Setelah ia membungkukkan punggung kepada tamu, ia segera berlari ke kamarnya.

Bu Lilian segera menemui tamu-tamu mereka kembali dan melanjutkan obrolan yang sempat tertunda.

Didalam kamar Sarah telah duduk manis didepan cermin rias. Mbak-mbak MUA yang dipesan maminya memberikan selamat atas pertunangannya. Dan Sarah kembali melebarkan matanya.

"Calon suami kamu yang mana? Banyak cowok ganteng tadi dibawah. Hehehe." tanya Mbak Sinta, MUA pertama yang sedang merias wajah Sarah.

"Emang Mbak Sinta disuruh mami kesini kapan?" tanya Sarah.

"Udah kemaren lusa." Sarah sedikit terkejut. Berarti persiapan ini mendadak dong? Cuma dua hari?

"Emang kamu ga tau?" tanya Mbak Putri, teman Mbak Sinta yang sedang menggelung rambut Sarah.

Sarah menggeleng. "Wah surprise dong!" seru Mbak Putri.

"Mbak, aku deg-degan." ucap Sarah ketika kedua mbak MUA itu selesai dengan tugasnya.

"Perfect! Kamu cantik banget! Pasti calon suami kamu bakal terpesona." puji mbak Sinta.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mantanku Dosenku - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang