Chapter 31

4.3K 157 3
                                    

Terbawa suasana, Adrian membalas ciuman Sarah lalu melumatnya dengan lembut. Jari-jemari gadis itu menyusup kedalam rambut Adrian dan meremasnya ketika ciuman mereka semakin dalam.

Sarah mendesah lalu mengerang ketika merasakan daerah kewanitaannya nyeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sarah mendesah lalu mengerang ketika merasakan daerah kewanitaannya nyeri. Jarinya membuka kancing kemeja Adrian dan mengelus dada yang terbuka itu. Sarah melepaskan ciumannya lalu beralih menciumi leher Adrian membuat pria itu mengerang rendah.

Adrian membiarkan gadis itu menciuminya karena ia sedang dipengaruhi efek obat perangsang yang Bobby berikan. Sarah meremas-remas payudaranya sambil terus mendesah membuat Adrian tegang. Pria itu menelan ludah dengan susah payah ketika Sarah melepas bra dan celana dalamnya. Gadis itu bergerak gelisah seperti cacing kepanasan. Tangannya meremas salah satu payudaranya sedangkan tangan yang lain memainkan kewanitaannya.

Kemudian Sarah bangun dan kembali menciumi bibir Adrian yang hanya diam melihatnya. Kedua mata Adrian terbelalak ketika Sarah menuntun tangannya untuk menyentuh kewanitaannya yang telah basah. Sontak Adrian menarik tangannya dan melepaskan ciuman mereka. Kedua mata mereka saling memandang dengan napas yang memburu.

"Elusin, Mas. Enak banget. Jadi ga sakit 'itu' ku." kata Sarah sambil terus mendesah dan bergerak gelisah.

"Sarah... Udah Sayang." Sarah menggeleng. Air matanya kini mengalir dipipinya. Ia merasakan panas pada tubuhnya dan nyeri pada kewanitaannya seakan-akan ada yang ingin meledak dari dalamnya.

Adrian menghapus air mata dipipi mulus gadis itu. Ia juga merasakan sakit yang amat sangat ketika melihat Sarah seperti itu. Apa jadinya andai ia tidak melihat mobil Bobby dan tidak bertemu mereka berdua. Berapa banyak si brengsek itu memasukkan obat?

Sarah meraih tangan Adrian lalu meletakkannya di payudaranya. "Iya gitu, Mas." desahnya ketika Adrian meremas kedua gunung kembarnya yang sangat pas di genggaman tangannya. Sedangkan jari-jari Sarah memainkan sesuatu dibawah sana sambil terus mendesah.

Adrian yang sudah terbawa suasana dan ikut terangsang karena melihat Sarah tanpa sehelai kain pun itu kini menundukkan kepalanya lalu mengulum dan menghisap payudara Sarah. "Oohh..."

Mulut Adrian menghisap puting payudaranya bergantian. Ia membuat kissmark disana lalu ciumannya perlahan turun ke perut rata gadis itu.  Sarah kembali mendesah ketika jari Adrian menggantikan jarinya memainkan sesuatu disana. Mulut Adrian terus turun menciumi kulit Sarah yang terasa hangat. Tangannya membuka paha Sarah perlahan. Ia mendongak melihat reaksi Sarah.

"Please..." bisiknya memohon agar segera dihilangkan kesakitannya.
Adrian menelan ludahnya ketika kini didepannya terpampang bongkahan kecil berwarna pink pucat tersembunyi diantara dua daging tembam. Kaki Sarah terus bergerak dan sesekali gadis itu mengangkat pinggulnya. Tanpa pikir panjang Adrian mencium kewanitaan Sarah lalu memainkan lidahnya disana. Sarah menggelinjang nikmat ketika lidah Adrian menekan-nekan bagian intimnya.

Adrian menjilat, mencecap, merasakan setiap inci tubuh Sarah. Lidahnya memainkan lubang surgawinya dan giginya menggoda biji kecil gadis itu. Napas Sarah semakin memburu dan jari-jarinya meremas rambut Adrian.

Mantanku Dosenku - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang