Pagi🌥

3.5K 328 11
                                    

Pukul (05.30)

Jennie POV

Aku terbangun karna suara alarmku. Apakah semalam aku bermimpi? Kalau iya, aku ingin kembali tertidur dan tidak perlu repot² untuk bangun aku hanya ingin berlama² bersama Lisa malam itu sangat bahagia bagiku ia meresponku. Aku beranjak dari kasurku sepertinya teman sekamarku sudah tidak ada disini

Oh tunggu sebentar..tidak ini??!! Jaket ini? Aku tidak bermimpi ini benar² nyata. Apakah benar semalam ia menolongku? Apa benar ia memelukku? Apa benar ia menggendongku? Aaaaaaa AKU SENANG!!!!

Pintu kamar mandi terbuka dengan cepat

"Jennn lu kenapa?! Ada apa?"

"Akh kau Ryujin! Mengagetkanku,hee.."

Oh tidak, ku pikir aku hanya sendiri di kamar ini dan mengira Ryujin dan Yuna sudah pergi. Nyatanya Ryujin masih disini, di kamar mandi.

"Heh yang seharusnya kaget itu gua, kenapa lu teriak sepagi ini"

Bahkan aku berteriak secara spontan mana bisa aku atur jika itu adalah hal yang spontan dari mulutku bahkan dari hati, upss🤭

Aku menggeleng "hmm tidak ada. Ohiya Yuna udah pergi?" Tanyaku

"udah dari jam 5, entah dia mau ngapain sepagi itu. Ohiya Jen kaki lu udah sembuh? Nanti pas olahraga ikut yuk main basket kita mainnya beregu lawannya antara kamar Lisa atau engga kamar Mina liat nanti deh"

Wah apalagi ini, kapan lagi aku bisa bermain basket bersamanya. Aku tak sebodoh itu jika bermain basket, aku bisa bermain basket tenang saja kalian tidak akan kecewa melihat permainanku😏  cepat² aku menjawab..

"Baikklah, kau duluan saja. Nanti gua menyusul ke lapangan basket" Ujarku diangguki Ryujin

Tunggu...aku masih belum bisa melupakan tadi malam. Aku benar² menggigil bodohnya aku hanya mengenakan kaos lengan panjang dan celana hotpants aku sebelumnya tidak memikirkan bagaimana keadaan suhu malam ini, karna menurutku tidak akan dingin dan ternyata aku salah malam itu sangat²lah dingin aku bersumpah!

FLASHBACK ON

"Jennie, ini selimut buat lu biar ga kedinginan"

aku menoleh mendengar seseorang memanggil namaku, yup tepat itu adalah Ryujin teman sekamarku. Aku mengambil selimut itu dan menggunakannya ke seluruh tubuhku, ini cukup hangat dari sebelumnya. Aku berterimakasih karna Ryujin peka denganku apakah sebegitu ketaranya aku terlihat kedinginan?

"Makasih Ryujin" aku tersenyum menahan dinginnya angin menusuk ke tubuhku.

aku duduk tepat di tengah antara Lia dan Yuna sedangkan Ryujin tepat disebelah Mina. Aku melihat Mina kedinginan sepertiku aku tidak tega dengannya, aku melepas selimut ini dari tubuhku dan memberikan selimut ini ke Yuna

"Yuna.. Tolong berikan ke Mina selimut ini dia terlihat seperti kedinginan jauh dari yang ku rasakan, oper saja ke Ryujin dan tolong sampaikan itu kepadanya"

"Kau bahkan juga kedinginan Jennie" aku menggeleng dan Yuna melakukannya memberikan selimut itu ke Ryujin

"Jennie, why? Kau juga menggigil utamakan diri lu. Ini pake aja" Tegasnya Ryujin

Aku menggeleng "Tidak, tolong berikan kepada Mina cepat kasihan dia"

"Kau tidak kasihan dengan dirimu sendiri, Jennie?" Tanya Yuna aku hanya tersenyum

Selimut sudah tepat di orang itu, Mina menunduk berterimakasih kepadaku aku balas dengan senyuman kemudian aku menunduk mencari kehangatan dengan menggosokkan kedua telapak tanganku dan merapatkan tubuhku ke kedua kaki ku. Akh sungguh ini sangat dingin, ku pikir dengan cara ini aku bisa menghangatkan tubuhku bahkan jauh lebih buruk tiba² angin berhembus cukup kencang menembus tubuhku. Aku bersumpah sekarang aku menggigil hebat, tidak ada yang memperhatikanku mereka sibuk mengobrol

Si Cuek [ Jenlisa ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang