Sick

3.3K 346 31
                                    

"Lisa"

"Ahiya mianhe aku tidak melihatmu mianhe mianhe" Lisa menunduk meminta maaf sambil mengambil buku yang berserakan

"Tidak apa² Lisa, apa kab..." Ucapnya terhenti

"Ah permisi aku harus pergi, sekali lagi mianhe" Ujar Lisa lalu berlari

"Lisa tunggu"

Lisa tidak menoleh bahkan tidak berhenti saat namanya dipanggil ia cepat² ke toilet karna tangannya sudah semakin parah, Lisa berniat membersihkannya terlebih dahulu baru ia pergi ke UKS

"Ck, perban payah masa bisa darahnya berceceran kaya gini" Ujar Lisa kesal

~~

Jennie POV

Aku benar² merasakan rasa takut yang luar biasa saat Lisa seperti itu kemarin aku benar² tidak menyangka seorang yang sifatnya dingin sepertinya jika sudah marah seperti bukan dirinya bahkan aku sama sekali tidak mengenalnya aku melarangnya pun ia tidak mendengarkanku. Aku tahu dan sangat tahu niatnya baik membelaku bahkan menjagaku tapi aku sungguh takut dengan sifatnya seperti itu, kenapa bisa semenakutkan itu?

Kemarin aku benar² terpaksa untuk pulang bersama Kai karna aku butuh sendiri bahkan aku malas untuk menjawab pertanyaan sahabatku aku hanya menjawab pertanyaan Irene itu juga hanya sedikit aku benar² malas karna aku masih merasakan rasa takut. Aku pergi bersama Kai sampai sore hanya menemaninya ke toko jam, ia tak lagi sekasar saat dirumah Lisa itu baik untuk posisiku jika bersamanya jika ia kembali kasar denganku jangan harap aku melihatnya kembali

Semalam Lisa tiba² saja datang kerumahku aku benar² terkejut dengan kehadirannya kupikir itu adalah Eomma ternyata bukan, aku sedang sibuk dengan Hp ku melihat foto bersamanya aku mengingat kejadian saat di Mall waktu itu sambil tersenyum senang dan tiba² ia ada dirumahku tentu saja aku terkejut senyumanku luntur menjadi sebuah kepanikan kenapa bisa ia ada disini bahkan membawakanku Mandu makanan kesukaanku, aku ingin sekali memakannya tapi aku masih takut dengannya

Semalam ia duduk di sebelahku berbicara yang tidak² aku memang takut dengannya tapi aku tidak akan membiarkan dirinya pergi dari hadapanku apalagi berhenti menggangguku aku sungguh tidak mau itu terjadi, aku ingin menjawab semua ucapannya tapi kenapa mulutku tidak mau membuka suara seperti terkunci. Terlihat jelas semalam ia menahan semua emosi bahkan air matanya, ia benar² merasa menyesal dengan tindakannya kemarin.

Semalam aku benar² menangis saat ia sudah pergi dari rumahku, keputusannya untuk pergi tidak menggangguku lagi itu keputusan yang sangat salah. Ah aku baru mengingat semalam Lisa sempat meneleponku, aku tidak mengangkatnya karna aku sedang di kamar mandi jadi yasudah aku juga tidak mengirimnya pesan karna aku masih merasa ingin sendiri.

Tadi aku melihatnya kembali datang terlambat kenapa bisa ia seperti itu lagi? Dan kenapa ia berbalik saat ingin ke kantin? Apa ia menghindariku? Keputusannya benar semalam untuk tidak muncul dihadapanku lagi Lisa? Kau bodoh!

*Brukk*

Ah sungguh sial siapa yang menabrakku apa ia tidak punya mata?! Buku yang kubawa jadi berantakan seperti ini, ck

"Ah mianhe, mianhe"

suara itu...deep voice itu...

Aku melirik ke atas dan benar saja itu deep voice dari gadis yang kusukai, kenapa ia seperti terburu² dan kenapa jalannya menunduk sampai menabrak diriku

"Lisa" Ucapku lembut

"Ahiya mianhe aku tidak melihatmu mianhe mianhe" ia membantu membereskan buku yang berantakan

Apa ia tidak melihat sama sekali siapa yang ia tabrak? Apa ia hanya berpura² tidak mengenaliku? Jika iya, kau jahat Lisa tidak seharusnya kau seperti ini.

Si Cuek [ Jenlisa ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang