88

2.5K 243 20
                                    

Lisa hanya diam menunggu jawaban Jennie sambil asik meminum susu coklat kesukaannya sedangkan Jennie masih gugup masih menetralkan dirinya untuk tetap santai tapi sulit untuknya.

"Lama, di kamar saja" Ujar Lisa menarik Jennie ke kamarnya

Jennie hanya mengikuti tarikan tangan kekasihnya, ia hanya diam sambil memegang es krim di tangannya yang satu suap lagi akan habis.

Mereka sudah sampai di depan kamar Lisa, sepertinya pintu kamar Lisa terbuka sudah pasti ada Miyeon di dalamnya. Lisa dan Jennie masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu lebih dulu dan itu membuat Miyeon terkejut.

"Oh kau Lisa, mengagetkanku saja" Ujar Miyeon

"Hmm, boleh kau keluar dulu aku ingin berbicara dengan Jennie" Ujar Lisa menatap Miyeon

Yang ditatap terdiam seperti membeku karna tatapan yang Lisa berikan kepadanya dan itu jelas di lihat oleh Jennie ia sedikit menyeringai karna melihat sosok di depannya ini membeku saat di tatap oleh kekasihnya.

"Hey Miyeon, apa kau mendengar?" Ujar Lisa mengayunkan tangan kanan nya di depan wajah Miyeon

Jennie dengan sigap mengambil alih tangan Lisa yang sebelumnya mengayunkan tangan kanan nya di depan wajah Miyeon sekarang ia memegang erat tangan kekasihnya.

"Oh baiklah aku keluar" Ujar Miyeon lalu keluar

Jennie masih memegang erat tangan Lisa tanpa melepasnya dan Lisa hanya diam dengan apa yang Jennie lakukan, ia tahu kekasihnya itu memang cemburuan wajar saja dirinya di ikat seperti seekor anjing.

"Aku ingin bertanya sesuatu denganmu" Ujar Lisa menarik Jennie untuk duduk

"Hmm bertanya apa?" Tanya Jennie sedikit gugup

"Kau sudah lihat tadi aku memegang ponselmu?"

"Hmm iya" Jawab Jennie dengan anggukan

"Oke sekali lagi aku bertanya ini pertanyaan terakhirku hanya 2 kali aku bertanya ini kepadamu" Ujar Lisa membuat Jennie menelan ludahnya dengan kasar

"Kau berkirim pesan dengan siapa sampai larut malam, hmm?" Tanya Lisa mengelus lengan Jennie

Lisa sengaja bertanya baik² agar kekasihnya tidak takut bahkan menangis karna Lisa sudah dalam mode yang berbeda ia berbicara dengan deep voicenya yang sudah pasti membuat Jennie takut tapi Lisa sengaja mengelus lengan kekasihnya agar mengurangi rasa ketakutannya.

"Mianhae Lisayaa" Ujar Jennie menunduk

"Tidak menangis Jennie, aku hanya bertanya. Aku tidak marah kalau kau dari awal jujur kepadaku bukan berbohong. Bukannya kau tahu aku tidak suka dibohongi? Kejadian yang dulu saja aku bisa seemosional itu karna dibohongi, apa kau mau aku seperti itu lagi?"

Jennie bergeleng merespon Lisa, ia tahu dirinya salah karna berbohong.

"Aku tidak melarangmu berkirim pesan dengan siapapun asal tidak melewati batas tapi kenapa kau berbohong denganku? Aku tahu itu karna tidak sengaja melihatnya masih stay di chat room sebelumnya aku hanya mengangkat panggilan dari Appamu lalu aku lancang membaca chat itu dari awal sampai akhir karna aku bingung kenapa kau berbohong sampai aku mencari chatmu dengan Eomma mu dan itu tidak ada" Jelas Lisa

"Aku tahu kau hanya melampiaskan kesalmu bahkan cemburumu saat melihatku dicium oleh So Hee tapi bukan seharusnya kau berbohong kepadaku"

"Kenapa tidak bilang yang sebenarnya kalau kau berkirim pesan dengan Oppamu, hmm? Aku benar² tahu 2 hari sebelumnya memang dia selalu bersamamu membuatmu tertawa sampai kau melupakan aku kalau aku adalah kekasihmu sampai dimana aku tidak tahan baru aku bertindak. Aku berusaha ingin bercerita tapi kau selalu menghindar dan selalu bersama Oppamu itu"

Si Cuek [ Jenlisa ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang