🕚 11.00 Sabtu Siang

3K 333 14
                                    

"Silahkan jika kau ingin marah denganku karna ulahku ini tapi tolong jangan mendiamiku seperti semalam" ia kembali mengelus kepalaku

"Hmm, apa ini pertama kalinya kau melukai dirimu Li?"

"Hmm iya benar pertama kalinya"

Mwo? Yang benar saja berarti sebelumnya ia tak seemosional ini bahkan tidak pernah melakukan kesalahan fatal yang membuatnya menyesal

"Apa kau merasa puas Li saat kau melukai dirimu?"

"Tidak, sama sekali tidak. Bahkan tadi saat  kita di toilet aku melakukannya kembali hehe" ia terkekeh, kenapa bisa?

"Hmm. Aku berterimakasih kepadamu Li, makasih kau berniat untuk menjagaku. Maafkan aku semalam tidak meresponmu aku ingin berucap tapi mulutku benar² tidak mau membuka, aku benar² menangis saat kau pulang Li karna ucapanmu itu"

"Kumohon jangan pernah melukai dirimu sendiri. Kau harus menyayangi dirimu Li membuktikan bahwa dirimu saja disayangi olehmu sudah pasti kau juga tulus menyayangi oranglain" aku mengelus tangannya

"Mianhe, J. Aku janji tidak akan seperti ini lagi melukai diriku. Aku sungguh nyaman di dekatmu, J"

Aku mengangguk dan tersenyum lalu menatap matanya ia benar² tulus mengatakan itu barusan

"Kau pergi jam berapa, Li? Ini sudah jam 11"

"Nanti saat jam istirahat jam 12 teng, J"

Ya Tuhan kenapa harus berpisah seperti ini selama seminggu sungguh berat untukku kali ini, entah apa yang aku rasakan jika ditinggal oleh Lisa mood baikku ada di saat bersama dirinya

"Tanganmu seperti ini tidak apa² saat turnamen? Lukamu masih cukup basah, Li"

Aku berniat untuk melarangnya ikut turnamen tapi aku siapa? Hak apa aku melarangnya, lagipula ini hobi Lisa aku tidak bisa seenaknya melarangnya tapi aku khawatir dengan luka nya jika dipaksakan bermain itu akan membuat luka nya semakin parah

"Tidak apa², J. Ini akan kering, sudah kubilang jangan mengkhawatirkanku ini akan baik² saja"

"Sinikan tanganmu"

aku mengambil tangannya ke pahaku, Lisa terlihat bingung

*cupp* *cupp*

"Kau harus sembuh"

aku mencium kedua tangannya secara bergantian. Aku langsung menatap wajah Lisa, ia tersenyum manis menatapku aku tahu tindakanku barusan membuat dirinya terkejut

"Gomawo, J. Emmm..apa kau tidak lapar? Ayo kita ke kantin" Ajaknya

"Aku tidak mau Li"

"Mwo? Kenapa tidak mau? Ini sudah siang kau harus makan siang, ayoo aku traktir"

"Ani, aku tidak mau Lisaa"

"Kenapa Jenniee?"

ia jelas meledekku dengan panggilan itu karna aku tidak memakai panggilan khusus untuknya

"Aku hanya ingin berdua denganmu disini, kau akan pergi selama seminggu. Aku tidak suka jika kau berada dikeramaian kau akan diam membatu tak mengeluarkan sepatah katapun walaupun berbicara itu juga hanya sedikit seolah² suaramu adalah suara mahal jika berada dikeramaian. Aku lebih suka berdua denganmu kau sangat bawel" aku kembali jujur

"Hahah seperti itukah aku?" ia tertawa, aneh.

"Hmm kau memang seperti itu, seperti memiliki kepribadian ganda"

"Sepertinya kau benar J aku seperti itu hahah"

Kringgg...kringg..📲📲

"Ah tunggu sebentar, J"

Si Cuek [ Jenlisa ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang