"Chapt 6"
Haechan, berlari kecil menuju cafe yang sering ia datangi dua tahun lalu, ya dua tahun lalu atau lebih tepatnya Haechan tak pernah ke sana lagi setelah hubungannya dengan sang matan berakhir.
"Bear!"
Teriak seseorang sambil melambaikan tangan ke arah Haechan di mana itu membuat Haechan tersenyum dan segera berjalan menghampiri orang itu.
"Hyung maaf aku telat" ucap Haechan sambil duduk di kursi yang sudah di siapkan oleh orang yang Haechan panggil Hyung yang tak lain adalah Jaemin.
"Tak apa Hyung juga blom lama" ucapnya membuat Haechan tersenyum.
"Hyung tidak memesan makan?" tanya Haechan melihat meja masih kosong.
"Kan menggumu"
Pipi Haechan memerah saat Jaemin menggodanya dengan sambil mencubit pelan pipi gembilnya.
"Apaan sih!" malu Haechan yang malah membuat Jaemin tersenyum.
"Hyung, tau kau lapar dan Hyung mau kamu yang pesan" ucap Jaemin yang selalu seperti itu setiap kali jalan dengan Haechan.
Jaemin, hanya akan mengikuti ke mauan Haechan dan menakan apapun yang di pesan Haechan, ya tipikal cowo penurut gitu.
"Gimana hubunganmu dengannya?" tanya Jaemin tiba-tiba membuat Haechan menghentikan acara makannya dan menatap Jaemin.
"Kau tau, Hyung masih menyimpannya"
"Hyung"
"Aku masih berharap Chan~aaa"
Jaemin, meraih tangan Haechan untuk di genggamnya dan perlahan tangannya yang lain mengusap lembut pipi Haechan di mana itu membuat Haechan menunduk dan tanpa sengaja tatapan Haechan tertuju pada cincin pernikannya dan membuat Haechan segera menarik tangannya dari genggaman Jaemin.
"Hyung, maaf aku gak bisa" ucap Haechan langsung pergi meninggalkan Jaemin.
Jaemin, adalah kakak kelas Haechan saat mereka masih duduk di bangku SHS dan tanpa di sangka mereka bertemu lagi di universitas yang sama, dan tanpa di ketahui oleh Haechan, Jaemin sudah menyimpan rasa padanya dari pertama Haechan masuk SHS tapi Jaemin tak berani mengungkapnya sampai akhirnya saat takdir mempertemukan mereka kembali Jaemin mengumpulkan keberani untuk mengungkapkan peraannya pada Haechan yang ternyata sudah terlambat karena saat itu Haechan sudah menjalin hubungan dengan Mark anak sastra yang berkuliah di universitas yang sama dengannya dan Haechan hanya saja beda jurusan.
Semua itu membuat Jaemin merasa menjadi orang paling bodoh dan pengecut yang mana membuatnya tak berani menemui Haechan lagi padahal dia tak salah apapun dan Haechan tak mempersalahkan jika Jaemin menyukainya, Jaemin yang pengecut itu memilih pindah universitas bahkan pindah negara menyusul orang tuanya di Australia sebelum akhirnya dia kembali ke Korea setelah tampa sengaja melihat postingan kekasih Haechan bersama orang lain. Jaemin berpikir Haechan membutuhkannya mangkanya dia balik ke Korea dan berharap kali ini Haechan menerimanya sebagai kekasih bukan kakak tanpa tau Haechan sudah menikah dengan pria lain.
- - -ooOoo- - -
Cklek!
Haechan, memasuki parlemennya yang terlihat gelap gulita seperti tak berpenghuni di mana itu artinya Jeno belum pulang, Dan Haechan tak perduli itu.
Haechan, berjalan menuju kamar dengan keadaan apartement gelap sebelum akhirnya langkanya terhenti saat lampu tiba-tiba menyala.
"Darimana kau?" tanya Jeno yang ternyata berdiri di samping pintu dengan tangan ngilang di depan dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
"SELFISH" {NoHyuck} || END
Fanfiction"Dia akan tetap menjadi milikku" "Aku akan menahan sakit itu setiap kali bersamanya" Egois adalah salah satu sifat dasar manusia, tapi bagaimana kalau suatu hubungan ada ke egoisan di dalamnya...?? Apakah hubungan itu sanggup untuk bertahan..??? ...