"Chapt 25"
"Chan" pangil Han yang duduk di samping Haechan.
"Uuummm?"
Haechan, menoleh kearah Han dengan tatapan penuh tanda tanya karena ekspresi Han seperti ingin mengatakan sesuatu yang mungkin menyakitinya.
"Uuumm... itu, k-kau"
"Apa sih Han? kalau mau ngomong ya ngomong aja"
Sekarang giliran Han yang bingung gimana cara ngomongnya ke Haechan "itu Chan kau tak ingin pulang?" ucap Han sambil cengingisan.
"Kau mengusirku?"
"E-enggak" ucap Han sambil mengelengkan kepalanya "aku cuma takut Jeno semakin salah paham padamu karena kau tak menghubunginya juga tak pulang, dan bagaimana kalau orang tua kalian tau tentang ini?"
Haechan, terdiam setelah mendengar ucapan Han ada benarnya juga dan ini sudah hamper satu minggu Haechan tak menghubungi Jeno apalagi pulang ke appartement bahkan Haechan juga bolos kuliah, "tapi Han" Haechan mengantung ucapannya dan menoleh ke samping di mana Han duduk.
"Aku tau kau takut untuk menemui Jeno, tapi apa kau akan terus bersembunyi seperti ini?" ucap Han yang lagi-lagi membuat Haechan terdiam.
"Aku akan mengantarmu jika kau tak berani"
Sebenarnya Han juga tak mau Haechan kembali pada Jeno yang sudah jelas menyakiti sahabatnya, tapi omongan Jaemin semalam sebelum pergi meninggalkan apartementnya benar, kalau bagai manapun Haechan dan Jeno sudah memiliki ikatan pernikahan dan itulah alasan Han meminta Haechan untuk pulang menemui Jeno dengan harapan semua baik-baik saja.
"Chan" panggil Han sambil mengusap punggung Haechan yang masih terdiam.
"Tak perlu Han, aku akan pulang sendiri dan makasih untuk tumpangannya selama satu minggu ini" ucap Haechan yang berhasil membuat Han ingin meneteskan air matanya.
"Maaf Chan~aaa... aku tak maksud mengusi-"
"Kau tak salah Han~aaa... dan harusnya aku yang minta maaf selalu merpotkanmu" ucap Haechan memotong ucapan Han.
Han, yang sudah tak bisa lagi menahan air matanya akhirnya memeluk Haechan dan menangis sejadi-jadinya seolah dia tak akan bertemu Haechan lagi.
- - -ooOoo- - -
Haechan, berdiri depan apartement yang selama seminggu ini tak ia jamah "hhuuuff... kau bisa Chan~aaa" gumam Haechan menenangkan dirinya sendiri yang sebenarnya masih trauma dengan kejadian sore itu di mana dirinya vampyr kehilangan nyawanya.
"Mari kita lakukan ini" gumam Haechan lagi dengan mata tertutup dan tangan mungilnya mulai menyentuk gagang pintu.
Clek!
Haechan, terdiam dengan detak jantung yang bekerja dua kali lebih cepat dari biasanya saat dia mendengar sura pintu terbuka.
Greb!
Bumi terasa berhenti berputar saat tubuh yang lebih besar menghantam tubuh mungilnya yang masih terdiam di depan pintu dengan mata yang masih tertutup.
"Aku merindukanmu, aku minta maaf dan aku mohon jangan pergi meningalkanku lagi" ucap Jeno yang membuat Haechan perlahan membuka matanya.
"Jeno~aaa" panggil Haechan lirih tapi terdengar jelas oleh Jeno yang perlahan melonggarkan pelukannya pada Haechan.
"Maaf" ucap Jeno sekali lagi dengan kepala menunduk.
"Kau baik-baik saja?" tanya Haechan sambil meraih dagu Jeno dan perlahan mengangkatnya sehingga manik mereka bertemu untuk pertama kalinya setelah satu minggu.
Greb!
Lagi dan lagi Jeno memeluk Haechan "hiks maaf Chan~aaa" gumam Jeno mulai menangis menyadari kesalahannya.
Ya, Jeno menyadari kesalahannya setelah kembali dari apartement Renjun dan tetap tak menemukan Haechan di apartementnya, Jeno sudah mencoba menghubungi Haechan namun nomor Haechan tak aktif, Jeno juga minta bantuan pada Jisung tapi tetap tak ada hasil, bahkan Jeno juga menghubungi Han tapi tak memberi tau dimana keberadaan Haechan hingga satu minggu berlalu dan Han memilih meminta Haechan kembali pada Jeno setelah mendapat bujukan dari Jaemin.
"Uuuu....apa kau sudah makan?" tanya Jeno canggung, ya canggung setelah satu minggu tak bertemu membuat keduanya canggung.
Haechan, menjawab pertanyan Jeno dengan menggelengkan kepalanya yang menunduk memilih melihat ke arah lantai di banding menatap Jeno.
"Apa kau butuh sesuatu?" tanya Jeno lagi yang berusaha mengajak Haechan berbicara sedangkan Haechan masih saja diam membuat Jeno akhirnya beranjak dari duduknya.
"Aku harus ke kantor, jika ada apa-apa cepat hubungi aku" ucap Jeno sambil meraih tas kantornya dan berniat pergi.
"Tunggu!"
Langkah Jeno terhenti saat suara Haechan terdengar dan membuatnya seketika membalikkan badan menghadap Haechan yang sudah berdiri.
"Dasimu berantakan" ucap Haechan sambil berjalan mendekati Jeno dan langsung membenarkan dasi Jeno yang berantakan yang mana itu membuat Jeno tersenyum .
"Makasih" ucap Jeno setelah Haechan selesai membenarkan dasinya dan Haechan hanya mengangguk sebai jawaban.
"Aku berangkat" ucap Jeno lagi dan lagi-lagi Haechan hanya mengangguk, "uuumm... aku harap kau memaafkanku" chup! lanjut Jeno sebelum memberi kecupan pada dahi Haechan dan pergi.
Sedangkan Haechan yang sebenarnya sudah terperangkap cintanya pada Jeno seketika luluh hanya dengan satu kecupan dan kata maaf yang keluar dari bibir Jeno.
"Dan aku harap kau benar menyesal dan mulai melihatku" gumam Haechan sebelum beranjak menuju kamarnya yang selama satu minggu tak ia jamah.
- - -ooOoo- - -
Jika kalian di posisi Haechan apa yang kalian lakuin??
Book baru kepoin Gaaaeesss...!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
"SELFISH" {NoHyuck} || END
Fanfiction"Dia akan tetap menjadi milikku" "Aku akan menahan sakit itu setiap kali bersamanya" Egois adalah salah satu sifat dasar manusia, tapi bagaimana kalau suatu hubungan ada ke egoisan di dalamnya...?? Apakah hubungan itu sanggup untuk bertahan..??? ...