"Chapt 21"

2.9K 275 14
                                    

"Chapt 21"












Ting tong....

Ting tong....

Renjun, yang sedang menonton tv dengan beberapa cemilan harus terusik saat suara bel apartemen terus berbunyi.

"Siapa sih?" gumam Renjun sedikit kesal tapi tetap beranjak untuk membuka pintu.

Ting tong....

Ting tong....

Cklek!

Renjun, mengerutkan dahinya saat melihat pria di depannya "s-siapa?" tanya Renjun sedikit gugup karena takut kalau saja orang di depannya itu orang jahat.

"Taraaaa..!!!"

"Yak! Hyung" teriak Renjun saat pria di depannya membuka topi yang ternyata itu Mark.

"Hahahah... kenapa wajahmu seperti ketakutan" ucap Mark sambil tertawa melihat ekspresi takut dan terkejut Renjun.

Mendengar pertanyaan Mark membuat Renjun mengapouthkan bibirnya, "ya Hyung pikir sendiri lah!" ucap Renjun sebelum melenggang pergi meninggalkan Mark yang masih tertawa.

Mark, masuk kedalam apartemen menyusul Renjun yang sudah lebih dulu masuk bahkan sekarang Renjun sudah duduk di sofa dan kembali memeluk toples berisi keripik.

"Aih! maafkan Hyung, Hyung kan cuma ingin membuat kejutan untukmu" ucap Mark sambil menusuk-nusuk pipi Renjun yang menggembung karena penuh dengan keripik.

Dan Renjun tak perduli dengan tetap memakan keripik meski mulutnya penuh dan pandangannya fokus ke depan menatap layar tv.

Chup!

"Gemes deh kalau lagi ngambek gini" ucap Mark setelah memberi kecupan pada pipi Renjun.

"Apa sih! jauh-jauh dari ku" ucap Renjun dengan mulut penuh membuat Mark semakin gemas dan ingin memakan lelaki mungil yang ada di hadapan itu.

- - -ooOoo- - -

Sedangkan di kantor Jeno mengepalkan kedua tangannya hingga kukunya memutih sambil menatap tumpukan kertas yang ada di atas mejanya.

Tapi bukan kertas-kertas itu yang membuat Jeno terlihat begitu marah dan siap membunuh orang yang lewat di hadapannya.

Brak!

"Hyung, apa kau sud-"

Ucap Jisung terhenti saat melihat wajah Jeno yang memerah menahan emosi.

"H-Hyung adapa dengan mu?" tanya Jisung mulai berjalan mendekat.

Brak!

Langkah Jisung terhenti saat Jeno tiba-tiba menggebrak meja dan berdiri.

"Ji, kau urus rapat hari ini, aku ada urusan yang lebih penting" ucap Jeno sambil melenggang pergi meninggalkan Jisung yang hanya bisa diam bingung dengan apa yang terjadi.

Sedangkan Jeno tak perduli dan berjalan menuju parkiran di mana mobilnya berada lalu pergi dari area kantor.

Jeno, mengendarai mobil seperti orang kesetanan tak perduli suara klakson dari pengendara lain bahkan dia tak perduli jika dirinya tertabrak atau menabrak pengendara lain, yang ada di pikiran Jeno hanya ingin cepat sampai di apartement dan menemukan Haechan di sana.

- - -ooOoo- - -

Brak!

"HAECHAN~AAA!!!!" teriak Jeno saat sampai di apartement dan langsung mencari keberadaan Haechan dengan membuka setiap ruangan yang ada di apartement itu sambil terus berteriak nama Haechan.

"Shit! kenapa pelacur itu" gerutu Jeno sambil meraih ponselnya dan mengetikkan kontak Haechan.

Sedangkan di kampus Haechan yang baru selesai sedang merapikan peratan kuliahnya sebelum pergi meninggalkan kampus.

"Chan" panggil Han membuat Haechan menoleh.

"Maaf" ucap Han lagi dengan raut wajah bersalah tapi Haechan malah tersenyum.

"Uummm... bukan salahmu" ucap Haechan masih dengan senyum manisnya.

"Kau tak marah?"

Haechan, beranjak dan melangkah ke arah bangku Han lalu membungkuk arah wajahnya sejajar dengan Han yang masih terduduk.

"Bukannya masalalu harus di lupakan? aku sudah melupakan semua itu" ucap Haechan.

"Tapi Chan?"

"Huufftt" hela nafas Haechan "Mark Hyung memang pernah menjadi yang special untukku, tapi sekarang Jeno lebih special" ucap Haechan yang entah kenapa membuat Han merasakan nyeri di dadanya.

Ddrrttt....

Dddrrttt....

Ponsel Haechan begetar membuat Haechan dan Han melihat ke arah tangan Haechan yang sedang menggenggam ponsel.

"See, dia sudah mencari ku" ucap Haechan sambil memperlihatkan ponselnya yang terlihat kontak Jeno melakukan panggilan masuk.

Han, yang melihat itu hanya tersenyum miris sambil mengangguk "maaf Chan-aaa... maaf" batin Han sambil menatap Haechan yang tersenyum bahagia dan mulai melangkah keluar kelas.

- - -ooOoo- - -

Dan di kantor Jisung yang penasaran apa yang di lihat jenk sampai-sampai Jeno seperti orang kesurupan mulai melangkah mendekati meja kerja Jeno.

"Kenapa dah dia" gumam Jisung.

Jisung, yang sudah penasaran itu tanpa basa-basi langsung mengambil berkas yang ada di meja Jeno dan tanpa sengaja menjatuhkan sesuatu.

"Apa in-"

Ucapannya terhenti saat melihat apa yang dia temukan dan itu benar-benar membuat Jisung terkejut.

"H-Haechan Hyung!" teriak Jisung sebelum dia berlari keluar kantor menuju parkiran di mana mobilnya berada dan pergi dari area kantor sama seperti yang Jeno lakukan tadi, bahkan Jisung juga menginjak gas dengan kecepatan di atas normal menuju apartemen Jeno.

"Tuhan, lindungi Haechan Hyung sampai aku datang" gumam Jisung yang benar-benar mengkhawatirkan ke adaan Haechan sekarang.

- - -ooOoo- - -

Apa sehhh.... Ini yg nulis bikin penasaran aja.

"SELFISH" {NoHyuck} || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang