"Chapt 15"

3.3K 324 19
                                    

"Chapt 15"












Cklek!

Pintu apartemen terbuka dan Jeno melihat apartemennya masih gelap gulita yang artinya Haechan belum pulang.

"Tumben jam segini belum pulang" gumam Jeno sambil melepas sepatunya dan menyalakan lampu sebelum berjalan menuju kamarnya.

Cklek!

Langkah Jeno terhenti saat pintu kembali terbuka dan memperlihatkan Haechan yang baru pulang.

"Ada kuliah tambahan?" tanya Jeno dan Haechan hanya menggelengkan kepalanya.

"Lalu kenapa pulang telat?" tanya Jeno lagi.

Namun Haechan tak menjawab dan segera naik ke lantai atas setelah melepas sepatunya. Haechan berjalan melewati Jeno yang terlihat bingung dengan sikap Haechan yang tak seperti biasanya.

"Chan" panggil Jeno ikut berjalan di belakang Haechan.

Brak!

Brugh!

"Kau kenapa hhmmm?" tanya Jeno setelah membating pintu kamar dan mendorong Haechan ke arah ranjang sehingga Haechan terbaring di atas ranjang dan Jeno segera mengukuhnya.

"Aku capek" ucap Haechan sambil memalingkan wajahnya.

"Aku tau kau capek, tapi kenapa harus mendiamkan aku" ucap Jeno membuat Haechan kembali menatapnya.

"Apa kau tau capek yang aku maksud?" tanya Haechan membuat Jeno mengerutkan dahinya sebelum akhirnya menyerang bibir Haechan.

"ggghhh~" lenguh Haechan saat tangan dingin Jeno menerobos masuk kedalam kaosnya dan menyentuk kulit perutnya.

Sedangkan Jeno tersenyum tipis dalam ciumannya saat mendengar desah Haechan.

"Aku minta maaf" ucap Jeno.

Haechan, hanya diam menatap Jeno dalam dan tampa sadar air matanya keluar dari sudut mata indahnya.

Dan Jeno menyadari itu "kenapa menangis?" tanya Jeno sambil mengusap cairan bening itu.

"Han maaf aku gak bisa" batin Haechan sebelum menarik tengkuk Jeno dan kembali mempertemukan bibirnya dengan bibir Jeno.

Haechan, diam karena saran dari Han dan saran itu sering Han gunakan saat dia ngambek pada Hyunjin kekasihnya, tapi Han lupa kalau hubungannya dengan Hyunjin tak sama dengan hubungan Jeno dan Haechan, dan Han lupa jika Haechan itu type orang bucin yang rela di sakiti asal gak di tinggalin. (Goblok emang si Haechan).

- - -ooOoo- - -

Sedangkan sisi lain, terlihat Renjun tengah berjalan sendirian di taman padahal hari sudah gelap.

"Dorr!"

Renjun, yang tadinya berjalan sambil melamun itu pun terkejut saat seseorang mengagetkannya dari belakang.

"Hyung?"

"Ngapain malem-malem di sini? sendirian pula"

Renjun, mengangkat kedua bahunya sambil mengapouthkan bibirnya.

"Kenapa? cerita sini sama Hyung" ucapnya.

"Kekasihku akhir-akhir ini aneh" ucap Renjun dengan raut wajah sedih.

"Aneh kenapa?"

"Dia ngilang selama tiga hari truss waktu aku ketemu Hyung di pinggir jalan itu sebenarnya kita janjian mau ketemu, tapi dia malah gak datang dan ngilang lagi selama dua hari" ucap Renjun menceritakan apa yang terjadi pada hubungannya dan Jeno.

"Lalu?"

"Lalu tadi dia ke rumah, dan seolah tak terjadi apapun, aku coba buat ngambek biar dia peka tapi dia malah pergi" lajut Renjun.

Orang yang Renjun panggil hyung itu pun tersenyum sambil mengusap kepala Renjun.

"Sudah-sudah, kan ada hyung di sini" ucapnya sebelum menarik Renjun ke pelukannya.

"Memangnya aku salah apa hyung, sampai-sampai dia seperti itu" ucap Renjun di dalam pelukan orang itu.

"Kamu gak salah, tapi hubungan kalian yang salah, dia sudah menikah asal kau tau" batin lelaki itu sambil mengeratkan pelukannya pada Renjun.

- - -ooOoo- - -

Haechan, terlelap di lengan kekar Jeno setelah kegiatan panas kedua mereka berakhir.

"Lucu" gumam Jeno sambil memainkan pipi gembil Haechan.

Ddrrttt....

Perhatian Jeno teralihkan karena getaran dari ponselnya "siapa sih, ganggu aja" gumam Jeno sambil mengambil ponselnya.

"HYUNG!"

Jeno, menjauhkan ponselnya dari telinganya saat mendengar teriakan dari seberang.

"Sialan ini bocah"

"Woe Hyung..!! Kau mendengarku?"

"Hhmmmm"

"Hyung, dengar tidak?"

"Iya aku dengar Jisung" ucap Jeno sambil memutar bola matanya malas.

"Ah! kau dengar ternyata, tapi kenapa suaramu lirih sekali?"

"Haechan, sedang tidur"

"Hah! apa kau bilang?"

"Haechan sedang tidur"

"Apa?!"

Jeno, menarik nafas untuk mengontrol emosinya karena Jisung adik sepupunya.

"Hyung...Hyung...Hyung... kau dengar aku tidak sih?"

"HAECHAN SEDANG TIDUR..!!!"

"gghhhh~"

Haechan, menggeliat karena terusik oleh teriakan Jeno yang sudah tak bisa menahan emosi. Sedangkan Jeno segera melempar ponselnya dan mengusap kepala Haechan agar bearnya segera tidur kembali.

"Hyung, kau tidur dengannya?"

"Iya lah, dia kan istriku"

"Waras kau sekarang?"

Lagi-lagi Jeno memutar bola matanya jengah mendengar pertanyaan Jisung yang sebenarnya gak salah.

"Kau ini telfon malam-malam gak ada kerjaan apa hah?!"

"Ah! iya sampek lupa, itu besok ada rapat pagi jadi jangan telat Okay bye"

Sambungan di matikan secara sepihak oleh Jisung membuat Jeno semakin geram dan ingin cepat ke hari esok agar bisa memakan Jisung hidup-hidup.

- - -ooOoo- - -

Gak ada ahklak di Jisung🤣🤣🤣

"SELFISH" {NoHyuck} || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang