"Chapt 14"

3.4K 320 11
                                    

"Chapt 14"














Han, di buat bingung oleh sahabatnya yang tak lain adalah Haechan. Han bingung kenapa Haechan sedari tadi hanya diam kayak orang kesurupan batu.

"Woe Chan, kamu dua hari gak masuk kuliah sekalinya masuk diem bae" ucap Han mencoba mengajak Haechan ngobrol.

Namun Haechan tak merespon dan tetap diam dengan tatapan kosong ke depan.

"Chan, cerita napa kau kalau ada masalah" ucap Han lagi.

Mendengar itu Haechan seketika menoleh ke arah Han dengan tatapan yang masih sama membuat Han sedikit merinding karena itu terlihat horor.

"A-apa?" tanya Han.

Dan bukannya menjawab Haechan justru mulai menangis membuat Han semakin bingung sama ini uke satu.

"C-Chan, jangan nangis Woe, aelah kau ini kenapa dah" bingung Han sambil celingukan mencari bantuan dan saat Han ingin beranjak dari duduknya Haechan malah memeluknya.

"Aku salah apa Han?" tanya Haechan di sela-sela tangisnya.

"Hah?!"

"Aku salah apa? kenapa dia lakuin itu ke aku?" ucap Haechan dan kali ini Han paham ada apa dengan Haechan hari ini.

"Jeno lagi ya?" tanya Han dan Haechan mengangguk pelan.

Han, memutar bola matanya jengah setelah mendapat jawaban dari Haechan.

"Kamu udah lakuin yang aku sarankan?" tanya Han sambil mengusap lembut pipi Haechan.

Haechan, membenarkan duduknya dan mengangguk malu karena dia yakin Han akan menertawakannya atau bertanya yang tidak-tidak.

"Oh! jadi dua hari gak masuk karena di bob-upptthh"

Haechan, membekap mulut Han menggunakan tangannya dan melihat sekitar di mana beberapa siswa melihat ke arah mereka.

"Kalau ngomong kecilin dikit napa" kesal Haechan.

"Hehehe... maaf replek itu tadi" ucap Han.

Keduanya terdiam sesaat sebelum akhirnya Han kembali bertanya tentang hubungan Haechan dan Jeno.

"Tunggu aja beberapa hari ini, kalau dia masih memilih jalang itu mending kau sama Jaemin hyu-" Han menutup mulutnya saat Haechan seketika melihat kearahnya.

"Kok kau tau Jaemin Hyung di Korea?" tanya Haechan heran karena Haechan tak bilang kalau Jaemin balik ke Korea.

"Uumm... itu... Uumm.. kemarin kita tak sengaja ketemu di Mall iya.. itu.." ucap Han sambil cengengesan dan untungnya Haechan percaya dan mengangguk tapa tau kebenaran kalau Han dan Felix yang menghubungi Jaemin untuk balik ke Korea saat Haechan bercerita pada Han dan Felix kalau rumah tangganya dengan Jeno tak sesuai harapan.

Han dan Felix melakukan itu karena mereka tau kalau Jaemin menyukai Haechan dan karena Haechan sepertinya tak bahagia dengan pernikannya maka Han dan Felix berpikir dengan adanya Jaemin, Haechan bisa sedikit tersenyum karena setelah menikah Haechan lebih banyak murung.

"Aku gak bisa" ucap Haechan.

"Kenapa?"

"Karena aku anggap Jaemin Hyung itu Hyung kandungku"

Han, menghela nafas dan mengusap bahu Haechan "Aku paham itu tapi jika kau tak sanggup kau bisa melepasnya dan mencoba melihat ke yang lebih tulus" ucap Han "lalu apa yang terjadi sampek kamu bengong gitu?" lanjut Han.

Haechan, menatap Han dengan tatapan sedu sebelum dia bercerita apa yang terjadi.

Flashback oN.

Haechan, kembali menarik selimut setelah meletakkan ponsel Jeno dan dia mulai menutup mata berpura-pura tidur saat Jeno mulai terbangun karena terganggu oleh panggilan masuk di ponselnya.

"Hallo?" ucap Jeno dengan suara serak khas bangun tidur.

......

"Ah! maaf"

......

"Iya sayang aku akan kerumah hari ini"

......

"Sayang kamu juga"

Senyum Jeno mengembang menatap ponselnya setelah mengatakan sayang pada kekasihnya sebelum panggilan terputus.

Dan setelahnya Jeno beranjak dari ranjang berjalan menuju kamar mandi tanpa perduli sengan Haechan yang sudah meneteskan air mata dengan mata yang masih tertutup.

"Aku pikir kamu akan berubah setelah yang semalam" batin Haechan.

Flashback Off.

"Waaahhh... minta di sunat lagi itu orang" ucap Han dan Haechan hanya ngangguk-ngangguk.

"Eh! tapi bentar rasanya gimana Chan? enak gak" tanya Han yang seketika membuat wajah Haechan memerah.

Plak!

"Mesum!" ucap Haechan dengan nada lebih tinggi lalu pergi meninggalkan Han.

- - -ooOoo- - -

Sedangkan di sisi lain Jeno mencoba merayu Renjun yang sedang ngambek karena lagi-lagi Jeno ingkar janji.

"Maaf, aku sibuk banget beberapa hari ini" ucap Jeno sambil menaruh kepalanya di bahu Renjun.

"Gak perduli aku" ucap Renjun ketus.

Jeno, melingkarkan lengan kekarnya pada perut Renjun dan memberi ciuman bertubi-tubi pada leher Renjun.

"Ih! Jeno lepas" kesal Renjun.

"Gak! aku merindukanmu" ucap Jeno.

"Kau sendiri yang menghilang kenapa merindukan aku segala"

"Kan aku sudah bilang aku sibuk 5 hari ini" ucap Jeno.

Ya, Jeno menghilang selama lima hari dan tampa Renjun tau lima hari itu Jeno gunakan untuk merawat Haechan yang sakit karena ulah Jeno sendiri.

Tanpa sepatah kata Renjun beranjak dari duduknya dan keluar kamar meninggalkan Jeno.

"Aarrggg! Kau pikir aku tak tau kau punya lelaki lain" batin Jeno sambil menatap kepergian Renjun.

- - -ooOoo- - -

Rumit amat ya ini Book 🤣🤣🤣

"SELFISH" {NoHyuck} || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang