"Bonchap"

5K 293 29
                                    

"Bonchapt"













Prang!

"Jaechan?"

Jaemin, yang sedang menikmati kopi di pagi hari sambil membaca kuran di ruang tv seketika beranjak dan berlari menuju dapur saat mendengar suara benda jatuh.

"Appa~"

Mata Jaemin membola melihat gelas kesayangan Haechan peca tak berbentuk lagi berserakan di lantai dapur.

Cklek!

Keduanya melihat kearah pintu utama di mana Haechan dengan sekantong belanjaan mulai memasuki apartemen.

"Aku pulang apa kalian sudah bangun?!" teriak Haechan sambil melepas sepatunya dan menggantinya dengan sendal rumah.

Haechan, berjalan dengan dahi mengerut karena tak ada sahutan dari Jaemin maupun Jaechan padahal jam sudah menunjukkan pukul 10:30am yang harusnya suami dan anaknya sudah bangun.

"Hyung~ Sayang~ kalian belum bangun?" teriak Haechan lagi sambil menaruh belanjanya di atas meja dan belum menyadari kekacauan yang terjadi selama dirinya pergi.

Karena tak ada jawaban Haechan memilih mengeluarkan semua belanjanya terlebih dulu dan akan membangunkan anak dan suami.

"STOP!"

Teriak Jaemin dari bawah kolong meja membuat Haechan yang akan melangkah terkejut dan baru menyadari kalau gelas kesayangannya pecah.

"Yak! apa yang kalian lakukan? CEPAT KELUAR!"

Tanpa di perintah kedua kalinya Jaemin dan Jaechan keluar dari persembunyiannya dan me untuk di hadapan Haechan.

"Siapa yang lakukan ini?" tanya Haechan.

Jaechan, anak yang baik dan jujur akan mengakui perbuatannya tapi Jaemin yang tau kalau istri mungilnya akan murka melarang anaknya untuk mengaku dan tetap diam.

"Sayang maaf" ucap Jaemin masih dengan kepala menunduk tak berani menatap Haechan.

Haechan, menghela nafas dan melangkah mendekati Jaemin, "Aku ngambek!" ucap Haechan sebelum melenggang pergi dan itu malah membuat Jaemin bingung kenapa gak ngamuk tapi malah ngambek?, jujur Jaemin lebih suka Haechan ngamuk dan ngomel sepanjang hari daripada Haechan ngambek yang pasti akan membuatnya kualahan.

Jaemin, melihat kepergian Haechan sesaat sebelum kembali melihat anaknya, "Jaechan~aaa... kau pergi kekamar Okay, jangan berada di sini sampai semua bersih, Appa akan menyusul eomma mu dulu" ucap Jaemin dan Jaechan mengangguk paham dan langsung berlari menuju kamarnya.

Setelah kepergian Jaechan, Jaemin segera membereskan pecahan gelas sebelum dia menemui Haechan di kamar.

Loh bukannya Haechan mati?

Flashback oN.

Dokter mengelengkan kepalanya membuat sahabat dan orang tua Haechan menggelengkan kepanya juga dengan pikiran yang sama yaitu Haechan meninggal.

"Maaf kam-"

Ucapan dokter terhenti saaat salah satu suster berkata monitor kembali menunjukan detak jantung sebelum mereka berhasil melepas semua alat, membuat sang dokter segera berlari masuk kedalam ruangan ugd.

Dengan mata sebam Jaemin bersama Mark masuk kedalam ruang rawat di mana Haechan di nyatakan baik-baik saja dan sekarang sedang di rawat untuk pemulihan.

"Aku tak percaya ini, tapi aku juga bersyukur dia masih ada di dunia ini" ucap Jaemin sambil menatap Haechan yang terbaring dengan mata tertutup.

"SELFISH" {NoHyuck} || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang