"Chapt 20"
Haechan, memasuki kampus dengan wajah cerah seolah dirinya tak memiliki beban sedikitpun.
"Hhmmm... ada yang lagi bahagia nih" ucap Han yang tiba-tiba berjalan di samping Haechan.
"Apaan sih!" ucap Haechan malu-malu.
"Kau tadi di antar Jaemin Hyung?" tanya Han membuat Haechan menghentikan langkahnya dan melihat ke arah Han.
"Gimana kau bisa tau?" tanya balik Haechan.
Han, menunjukkan deretan giginya ke arah Haechan yang sudah mengerutkan dahinya bingung dengan tingkah Han.
"Tadi aku mau jemput kamu, tapi karena ada kendala jadi aku suruh Jaemin Hyung" ucap Han sambil memainkan jarinya sendiri.
Ya, tadi pagi saat Haechan tak menemukan Jeno di apartement Haechan menghubungi Han dan bilang kalau Jeno sudah ke kantor yang artinya Han harus jemput Haechan seperti biasa dan itu membuat Han bingung karena dia sudah janjian sama Hyunjin setelah semalam Haechan mengirim pesan tak perlu menjemputnya tapi paginya malah bilang Jeno gak ada di apartemen dan Han harus jemput Haechan, mangkanya Han minta tolong Jaemin.
"Kamu gak marah kan?" tanya Han sambil menunjukkan wajah imut tapi malah bikin Haechan ingin muntah.
"Marah" jawab Haechan sambil melenggang pergi meninggalkan Han yang langsung membuka mulutnya terkejut.
- - -ooOoo- - -
Chup!
"Aku berangkat kantor dulu, kau hati-hati di rumah" ucap Jeno setelah memberi kecupan pada dahi Renjun dan mengusap lembut poni Renjun.
"Uumm... kau juga hati-hati" ucap Renjun sambil membenarkan dasi Jeno.
Dan setelahnya Jeno pun pergi meninggalkan Renjun begitu juga Renjun kembali masuk kedalam apartement setelah Jeno tak terlihat lagi.
Jeno, berjalan menuju mobilnya yang terparkir di basement apartemen dengan senyum di wajah tampannya.
Brugh!
"Maaf aku tak sengaja" ucap pria yang tanpa sengaja menabrak Jeno dan membuat berkas yang ada di tangan Jeno berantakan.
Pria itu segera berjongkok dan merapikan berjas milik Jeno sebelum dia kembali berdiri dan memberikan berkas itu.
"Sekali lagi aku minta maaf" ucapnya yang hanya di angguki oleh Jeno.
Setelahnya Jeno kembali berjalan menuju mobilnya dan meninggalkan pria itu tanpa mengucapkan terimakasih bahkan Jeno tak mengeluarkan sepatah kata pun.
Sedangkan pria itu mengangkat sudut bibirnya membentuk senyuman remeh sambil membenarkan topinya, "Ck!" decak ya sebelum melangkah meninggalkan area basement.
Dan tak butuh waktu lama untuk Jeno sampai di kantornya karena jarak apartemen dengan kantor tak begitu jauh.
"Hyung!"
Langkah Jeno terhenti saat suara Jisung memanggilnya dan mau tak mau dia harus berbalik ke arah Jisung yang terlihat berjalan mendekatinya.
"Hyung, apa kau sudah siapkan berkas untuk hari ini?" tanya Jisung setelah sampai di hadapan Jeno.
"Jika aku jawab belum apa kau bisa mengerjakannya sekarang?" tanya balik Jeno.
"Kau marah?"
"Menurutmu?"
Jeno, melenggang pergi meninggalkan Jisung masuk kedalam ruangan, mau di bilang marah ya mungkin saja iya karena Jisung menelfon saat tengah malam dan bilang kalau berkas untuk rapat hari ini belum di kerjakan dengan alasan lupa karena dia sibuk kencan. yang untungnya Jisung sepupu Jeno, kalau enggak udah di tendang keluar oleh Jeno.
"Yak! Hyung jangan marah napa"
Jeno, tak perduli dan tetap berjalan menuju mejanya di ikuti Jisung di belakangnya.
"Hyung, kau tak ingin adekmu ini jomblo trus kan, jadi mengerikan" ucap Jisung lagi yang kali ini di respon oleh Jeno.
"Udah alasannya? Kalau udah keluar dari ruanganku dan bersiaplah karena 15 menit lagi rapat di mulai" ucap Jeno.
Jisung, hanya bisa menghela nafas dan beranjak pergi dari ruangan Jeno.
- - -ooOoo- - -
Dan balik lagi ke kampus Haechan di mana Han masih berusaha membujuk Haechan yang sedang berpura-pura marah.
Pura-pura?
Ya, pura-pura karena Haechan tak pernah bisa marah apalagi pada sahabatnya yang selalu ada untuknya, cuma dia ingin sedikit kesal karena tadi Jaemin bilang habis mengatar sepupunya padahal Jaemin ada di daerah apartemennya karena di suruh Han.
"Nanti aku traktir tapi jangan ngambek ya mbul ya..ya.."
Haechan, yang mulai kasihan dengan sahabatnya itu mulai memutar tubuhnya menghadap Han "sekarang kamu bilang kenapa nyuruh Jaemin Hyung jemput aku?" tanya Haechan membuat Han menunduk.
"Aku tak mau kau terus merasa sakit" ucap Han lirih membuat Haechan mengerutkan dahinya.
"Maksudmu?"
Lagi-lagi Han menunduk dengan raut wajah takut yang mana membuat Haechan semakin bingung dan bertanya-tanya ada apa sebenarnya dengan sahabatnya itu.
"Han"
"Chan, maaf supah aku gak ada maksud buruk kok, aku cuma gak mau kau di sakiti untuk kedua kalinya" ucap Han.
"Sungguh aku tak paham apa yang kau maksud Han"
Han, celingunkan bingung memikirkan cara menjelaskan semuanya pada Haechan.
"Han jawab aku"
"Umm... itu Chan... Uumm..."
"Han!"
"Apa kau masih ingat Mark Hyung?!" ucap Han yang langsung menurup mulutnya setelah selesai berbicara dan itu berhasil membuat Haechan terdiam mendengar nama Mark.
- - -ooOoo- - -
Han, kenapa ya kira-kira..?? 🤔
KAMU SEDANG MEMBACA
"SELFISH" {NoHyuck} || END
Fanfiction"Dia akan tetap menjadi milikku" "Aku akan menahan sakit itu setiap kali bersamanya" Egois adalah salah satu sifat dasar manusia, tapi bagaimana kalau suatu hubungan ada ke egoisan di dalamnya...?? Apakah hubungan itu sanggup untuk bertahan..??? ...