"Chapt 34"

3K 241 28
                                    

"Chapt 34"











Sesampainya di rumasakit Jeno berniat meninggalkan Renjun dan datang ke ruangan Haechan guna melihat ke adaan Haechan.

"Renjun~aaa" panggil Jeno membuat Renjun yang sibuk membersihkan badan eommanya dengan handuk basah menoleh.

"Uummm??"

"Uumm... aku mau ke minimarket dekat rumasakit sebentar" ucap Jeno.

"Kau butuh sesuatu?" tanya Renjun dan Jeno mengangguk membuat Renjun pun mengangguk yang artinya membiarkan Jeno pergi.

"Aku hanya sebentar" ucap Jeno sebelum melenggang pergi keluar dari ruangan orang tua Renjun di rawat.

Jeno, berlari menyusuri lorong rumasakit menuju ruangan di mana Haechan di rawat dengan bubur kacang merah di tangannya.

Brak!

"Haechan!"

Jeno, terdiam melihat ruangan itu kosong dan tak ada Haechan di ruangan itu bahkan ruangan itu terlihat rapi seperti tak ada pasien yang dirawat di sana.

"Apa Haechan sudah pulang?" gumam Jeno kembali mundur dan berbalik arah lalu kembali berlari menuju Resepsionis.

- - -ooOoo- - -

Setelah mendapat info dari Resepsionis, Jeno kembali berlari tetapi sekarang dia berlari di lorong apartemennya.

Brak!

Jeno, berdiri dengan tangan mengepal meligat Jaemin yang sedang membantun Haechan untuk duduk di sofa apartementnya.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Jeno sambil berjalan mendekati Haechan dan Jaemin.

"Jeno~aaa.. kau sudah pulang? kenalkan dia kak Jaem-"

Bugh!

Belum sempat Haechan menyelesaikan ucapannya dia sudah di kejutkan dengan Jeno yang langsung memukul Jaemin hingga tersungkur di lantai.

"Jeno apa yang kau lakukan?!" teriak Haechan yang tak di perdulikan oleh Jeno yang terus melayangkan pukulan demi pukulan pada Jaemin.

Haechan, mendorong tubuh Jeno agar menjauh dari Jaemin dan Haechan segera beralih pada Jaemin yang sudah penuh luka memar di wajahnya.

"Kak" ucap Haechan langsung meraih kepala Jaemin.

"Haechan lepasin bajingan itu" ucap Jeno memerintahkan Haechan untuk melepaskan Jaemin tapi Haechan tak perduli dan tetap memeluk Jaemin sambil menangis.

"LEE HAECHAN LEPASKAN BAJINGAN ITU!!" teriak Jeno penuh emosi.

Haechan, menoleh ke arah Jeno yang berdiri di sampingnya "Dia bukan bajingan" ucap Haechan membela Jaemin dan itu membuat Jeno semakin emosi dan langsung meraih lengannya dan menariknya.

"Aww~" erang Haechan.

Jaemin, yang melihat Haechan kesakitan segera bangit dan ingin menolong Haechan.

"Lepaskan dia" ucap Jaemin.

Jeno, tersenyum remeh pada Jaemin "apa urusannya denganmu? dia istriku dan aku punya hak akan dirinya" ucap Jeno.

"Kau menyakitinya, lepaskan dia"

Bukannya melepaskan Haechan, Jeno justru memperkuat cengkramannya pada lengan Haechan sehingga Haechan semakin mengiris kesakitan.

"Yak! Lepaskan dia atau aku ak-"

Bugh!

Jeno, kembali memukul Jaemin hingga sudut bibir Jaemin mengeluarkan darah.

"Kak aku tak apa" ucap Haechan.

"Kau membelanya?" tanya Jeno pada Haechan.

"Kau menyukainya? kau selingkuh dari ku?" tanya Jeno lagi tapi Haechan tak menjawab.

"JAWAB AKU! KAU SEKINGKUH DENGANNYA?!"

Jeno, berteriak tepat di wajah Haechan sebelum mendorong tubuh Haechan hingga terjatuh di sofa dan kembali menghajar Jaemin tanpa ampun.

Haechan, yang melihat itu tak tinggal diam dan segera berlari kebarah Jaemin laku memeluknya sehingga pukulan Jeno menyenangi Haechan dan membuat Haechan seketika pingsan.

"Chan~aaa" panggil Jaemin sambil menepuk-nepuk pipi Haechan.

"Haechan~aaa..."

Tak ada respon dari Haechan membuat Jaemin yang tadinya hanya diam saja saat Jeno memukulinya sekarang emosinya memuncak melihat orang yang dia cintai terluka di depannya matanya sendiri.

"BAJINGAN!" teriak Jaemin sebelum beranjak mendekati Jeno dan memukuli Jeno lebih dari apa yang Jeno lakukan padanya dan Haechan.

Entah Jeno hanya pingsan atau sudah mati Jaemin tak perduli dan Jaemin memilih mengangkat tubuh Haechan dan membawanya pergi dari apartemen itu meninggalkan Jeno yang tak bergerak di atas lantai apartement nya sendiri.

- - -ooOoo- - -

Sedangkan di rumasakit, Renjun terlihat mondar mandir di depan ruangan eommanya dengan ponsel di tangannya.

"Jeno kemana sih" gumam Renjun sambil terus mengirimkan pesan pada Jeno dan berusaha menghubungi Jeno tapi tak ada jawaban dari Jeno.

"Renjun~aaa"

Renjun, menoleh dan melihat Mark berdiri di belakangan dengan senyum di wajahnya membuat Renjun ikut tersenyum dan seketika melupakan bahwa dirinya sedang mencemaskan Jeno yang tak kunjung kembali dari minimarket tapa tau kalau Jeno sedang sekarat di apartemen.


- - -ooOoo- - -

1 chapt lagi end.

"SELFISH" {NoHyuck} || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang