"Chapt 35" {end}

4.7K 291 54
                                    

"Chapt 35" {end}

📌Sebenarnua mau aku buat 2 chat untuk ending... tapi aku males nge pisahnya jadi aku jadiin satu dan karena jadi satu, ini chapt panjang banget woeee sampek 2K word wkwkwkw...semoga kalian gak bosen bacanya.


- - -ooOoo- - -



Jeno, terbangun setelah hampir 3 jam terbaring tak sadarkan diri di lantai partementnya.

"Sssttt~" desis Jeno sambil memegangi kepanya yang terasa ingin pecah.

Jeno, berusaha bangkit dan duduk di sofa yang tak jauh dari dirinya terbaring.

"Bajingan itu, Aarrgg..!! Sialan" teriak Jeno masih sambil memegangi kepalanya. Jeno bersandar pada sandaran sofa dan memejamkan matanya mengatur nafas dan emosinya.

Ddrrrttt....

Ddrrttt...

Ponsel Jeno bergetar membuat Jeno segera meraihnya dari dalam saki celananya.

"Hallo?"

"Yak! Jeno~aaa kau di mana?"

Mata Jeno terbelalak saat mendengar suara Renjun dari seberang dan membuatnya segera bangkit dari acara bersandarnya.

"Renjun~aaa.. maaf aku ada sedikit masalah di sini"

"Masalah?"

"Uumm... tapi jangan khawatir semuanya sudah beres dan aku akan segera kembali"

"Baiklah, aku menunggumu"

Sambungan terputus dan Jeno segera menyimpan kembali ponselnya lalu beranjak dari duduknya berniat kembali ke rumasakit sebelum sebuah map yang ada di atas menje mengehentikan langkanya dan membuat perhatiannya teralihkan.

"Apa ini?" gumam Jeno sambil mengambil map itu.

Mata Jeno kenbali terbelalak saat melihat isi map itu yang ternyata pernyataan dari dokter tentang ke hamilan Haechan.

"Pelacur! dia hamil dengan bajingan itu dan masih berani datang ke apartement ini? Ck!"

Jeno,tersenyum remeh dan merobek map beserta isinya lalu membuangnya kesembarang tempat dan dia lanjut pergi untuk menemui Renjun.

- - -ooOoo- - -

Dan di sisi lain Jaemin tengah membaringkan tubuh Haechan di atas ranjang kamarnya.

"Gghhh~" lenguh Haechan mulai membuka matanya perlahan.

"Chan?" panggil Jaemin pelan.

Haechan, berusaha duduk dengan kepala yang terasa sangat sakit "kak" panggil Haechan dengan suara serak.

"Istirahatlah jangan di paksakan" ucap Jaemin tapi Haechan tetap ingin duduk.

"Kak kau tak apa?" tanya Haechan setelah berhasil duduk dan meraih wajah Jaemin yang penuh lebam.

Jaemin, tersenyum sambil menggeleng pelan "aku tak apa jangan khawatir" ucap Jaemin membuat Haechan meneteskan airmatanya.

"Maaf" ucap Haechan.

Dan lagi-lagi Jaemim tersenyum "tak ada yang harus di maafkan, kau tak salah Chan~aaa" ucap Jaemin.

Haechan, hanya bisa menangis karena rasa bersalahnya membuah Jaemin terus terluka karenanya. Dan Jaemin yang melihat itu langsung meraih tubuh Haechan untuk di peluknya.

"Bagaimana dengan Jeno?" gumam Haechan didalam melukan Jaemin setelah tangisnya reda.

"Entah, aku tak perduli dengannya dan langsung membawamu ke sini" jawab Jaemin.

"SELFISH" {NoHyuck} || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang