"Chapt 28"
Haechan, berjalan di lorong kampus yang belum begitu ramai dan kali pertama Haechan masuk setelah satu minggu izin.
"Chan!"
Langkah Haechan terhenti saat seseorang memanggil namanya dan tanpa basa-basi Haechan membalikkan tubuhnya menghadap ke sumber suara.
"Apa kabar?"
Haechan, terdiam saat lelaki yang menyapanya bertanya kabarnya dan berjalan mendekatinya.
"Lama gak bertemu" ucapnya lagi setelah sampai di hadapan Haechan yang tetap diam tak berkutik menatap lelaki itu.
"Chan?" lelaki itu kembali memanggil Haechan sambil melambaikan tangannya tepat di depan wajah Haechan.
"Hah! i-iya?" ucap Haechan yang baru tersadar dari lamunannya.
Lelaki itu tersenyum melihat Haechan yang terkejut dan gugup "masih pagi udah nglamun aja" ucapnya.
"K-kenapa Hyung ada di sini?" tanya Haechan mengabaikan semua ucapan dan pertanyaan lelaki itu.
Yang di tanya tak menjawab dan malah melangkah lebih dekat dengan Haechan yang ikut melangkah mundur seolah enggan dekat-dekat dengan lelaki itu.
"Chan aku minta maaf" ucapnya.
"Aku sudah memaafkan hyung, jadi jangan temui aku lagi"
Lelaki itu tersenyum mendengar ucapan Haechan yang sudah memaafkannya tapi dia juga sedih karena Haechan memintanya tak menemui Haechan lagi.
"K-kenapa?" tanyanya.
Haechan, menunduk dan tersenyum tipis sebelum dia mengang kepalanya dan menatap lelaki yang masih berdiri di depannya "Karna aku sudah memiliki suami" ucap Haechan yang malah memebuat lelaki itu kembali tersenyum.
"Aku tau itu dan aku datang untuk membantumu"
Mendengar ucapan lelaki itu membuat Haechan mengerutkan dahinya bingung apa maksud ucapan lelaki di hadapannya.
"Maksud hyung?"
Grep!
Lelaki itu menarik pinggang Haechan sehingga tak lagi ada jarak antara mereka, "Apa kau tau siapa kekasih suamimu?" bisik lelaki itu membuat Haechan bingung sekaligus salah tingkah karena itu masih di area kampus.
"H-Hyung tolong lepas" ucap Haechan gugup.
Dan bukannya melepaskan Haechan lelaki itu malah semakin mengeratkan pelukannya dan bahkan sekarang dia memajukan wajahnya seolah akan mencium Haechan.
"HAECHAN!!"
Suara teriakan Han membuat Haechan bernafas lega dan seketika pelukan lelaki itu terlepas.
"Mark Hyung?" ucap Han yang sedikit terkejut melihat Mark ada di kampusnya.
"Hai" jawab Mark santai dan hanya di jawab dengan anggukan oleh Han.
"Chan, ayo pergi ada yang harus di kerjakan" ucap Han langsung meraih tangan Haechan dan membawanya pergi dari hadapan Mark yang hanya tersenyum.
"Kau masih sama seperti yang dulu" batin Mark sambil menatap punggung Haechan yang semakin menjauh.
Ya, orang yang menemui Haechan adalah Mark yang sudah tak tahan untuk tidak menemui mantan mungilnya itu. Dan kalau kalian berpikir Mark brengsek karena menemui dua mantanya kalian salah, justru Mark kembali ingin meluruskan semua yang sudah terjadi di antara dirinya, Haechan dan Renjun.
- - -ooOoo- - -
"Kau mau ke kantin?" tanya Han saat kelas pertama selesai.
"Kau duluan saja" ucap Haechan membuat Han yang sudah berdiri kembali duduk.
"Kenapa?" tanya Han merasa ada yang gak beres dengan Haechan setelah bertemu Mark Haechan sepanjang pelajaran hanya diam melamun.
Haechan, menoleh ke arah Han "apa maksud Mark Hyung akan membantuku?" tanya balik Haechan dan Han hanya bisa diam mendengar pertanyaan Haechan.
"Dan apa kau tau kekasih Jeno?" tanya Haechan lagi yang kali ini membuat Han salah tingkah.
"E-enggak, aku gak tau" jawab Han yang tiba-tiba gugup seperti menyembunyikan sesuatu dari Haechan.
"Han, jangan bohong" ucap Haechan yang menyadari kalau ada yang aneh dengan Han.
Han, semakin kebingungan harus menjawab apa karena Han tak mungkin memberi tahu Haechan yang sebenarnya karena itu akan melukai Haechan.
"Han?"
"Umm.. Chan~aaa ak-"
"Jawab dulu aku"
Han, menghela nafas dengan kepala menunduk dan mata terpejam mengumpulkan keberanian untuk jujur pada Haechan yang mungkin ini akan menyatiki Haechan untuk kedua kalinya setelah bertahun-tahun Haechan bisa move on dari perselingkuhan Mark.
"Dia or-"
Brak!
Ucapan Han terhenti saat suara pintu terbuka di mana Hyunjin berdiri di ambang pintu.
Han, menoleh ke arah Haechan yang duga melihat ke arahnya "maaf" ucap Han dan Haechan mengangguk.
Han, beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Hyunjin.
"Kau tak ikut Chan?" tanya Hyunjin dan di jawab gelengan oleh Haechan.
Hyunjin dan Han pun pergi meninggalkan Haechan sendirian di dalam kelas yang mana Haechan langsung menyembunyikan wajahnya di antantara kedua tangannya yang dia tumpuk di atas meja sebelum bahunya bergetar menandakan bahwa Haechan menangis.
Dan di kantin Han pun menangis di pelukan kekasihnya karena merasa bersalah pada sahabatnya.
"Sssttt... aku tau kau kasian padanya" ucap Hyunjin sambil mengusap lelehan air mata yang membasahi pipi gembul Han.
"Apa yang harus aku lakukan hiks... aku gak mau Haechan tau kalau hiks.. orang yang selingkuh dengan Jeno adalah orang yang sama yang sudah melukai dia dulu hiks" ucap Han di sela tangisnya.
"Dunia memang sempit, dan aku tak habis pikir kalau Renjun dan Mark Hyung berpisah" ucap Hyunjin.
"Kau jangan selingkuh" ucap Han tiba-tiba beralih topik.
"Huh?!"
"Ish! aku bilang kau jangan selingkuh, kalau aku tau kau selingkuh aku potong tytyd mu"
Hyunjin, membolakan matanya sambil memegangi juniornya "serem banget ancamanmu, lagian kalau kau potong siapa yang bakal buat mu desah, Aahh hyunhh aah"
Wajah Han seketika memerah dan membekap mulut Hyunjin yang menirukan suara desahnya.
- - -ooOoo- - -
Udah 30 chapt loh... ini mau sepanjang apa Book nya 😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
"SELFISH" {NoHyuck} || END
Fanfiction"Dia akan tetap menjadi milikku" "Aku akan menahan sakit itu setiap kali bersamanya" Egois adalah salah satu sifat dasar manusia, tapi bagaimana kalau suatu hubungan ada ke egoisan di dalamnya...?? Apakah hubungan itu sanggup untuk bertahan..??? ...