"Chapt 3"

4.2K 375 14
                                    

"Chapt 3"












Haechan, berjalan mendahului kedua orang tuanya yang masih ada di dalam mobil. Dengan kaki yang di hentak-hentakkan ke lantai dan tangan terlipat di dada di tambah bibir manyun Haechan masuk kedalam rumah dan langsung duduk di sofa ruang tengah tanpa menyalakan lampu terlebih dulu. (punya mata kucing si echan mangkanya gelap pun klihatan).

"Kenapa lampunya gak di nyalakan dulu sayang" ucap Kyungsoo berjalan mendekati Haechan dan Jongin bagian nyalain lampu.

Haechan, nampak tak perduli dengan ucapan eommanya dan tetap memantunkan bibirnya.

"Ih! Jangan manyun gitu dong anak eomma"

"Cepat katakan apa maksud om Suho tadi" ucap Haechan tanpa menoleh ke arah eommanya.

Kyungsoo, melihat ke arah Jongin yang duduk di sofa sebelah Kyungsoo dan Haechan.

"Ini demi kebaikanmu sayang" ucap Jongin.

Haechan, seketika melihat ke arah Appanya "Kebaikan dari mana? Appa dan Eomma menjodohkanku dengan orang yang tak aku kenal bahkan eomma dan appa juga gak memberi tahu echan terlebih dulu tentang perjodohan ini" murka Haechan mengeluarkan unek-unek yang sedari tadi ia tahan.

Kyungsoo, menghela nafas dan mengusap punggung Haechan lembut agar Haechan sedikit tenang sebelum dia menjelaskan semuanya.

"Eomma, minta maaf dan eomma mengaku salah karena tak memberi tahumu terlebih dulu, eomma dan appa hanya ingin yang terbaik untukmu" ucap Kyungsoo.

"Jadi apa eomma dan appa tau kalau dia gay? dan apa kalian tau dia punya kekasih atau tidak di luar sana? jika dia memiliki kekasih berarti sama saja Haechan merusak hubungan orang eomma, apa itu yang di namakan demi kebaikan echan?"

Jongin, pindah posisi duduk di sebelah Haechan yang membuat Haechan sekarang berada di tengah.

"Tenang saja sayang, eomma dan appa sudah memastikan kalau Jeno itu jomblo karena om Suho dan tante Yixing sendiri yang bilang" ucap Jongin berusaha menyakinkan Haechan.

Haechan, terdiam mendengar ucapan sang appa sebelum akhirnya dia beranjak dari duduknya.

"Echan butuh waktu untuk sendiri" ucap Haechan sebelum melenggang pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

"Say-"

Jongin, menahan Kyungsoo yang akan mengejar Haechan "biarkan dia sendiri" ucap Jongin dan akhirnya Kyungsoo mengalah lalu kenbali duduk di samping suaminya.

- - -ooOoo- - -

Dan di kediaman keluarga Kim, mereka pun juga baru sampai rumah dan langsung menuju ruang keluarga kecuali Yeeun yang langsung ke kamar karena kecapean.

"Apa kau menyukainya?" tanya Yixing to the point.

Jeno, yang merasa di tanya mengangkat wajahnya menatap Mama dan Papanya yang duduk bersebelahan di sofa sebelahnya.

"Mama dan Papa tak akan memaksa, tapi mama harap kau menerimanya karena dia anak yang baik dan mama yakin bisa menjagamu" ucap Yixing panjang lebar.

Jeno, hanya bisa terdiam dia bingung harus bagaimana, orang tuanya selalu menuruti kemauannya dan orang tuanya tak pernah meminta apapun darinya, baru kali ini orang tuanya memiliki permintaan tapi itu sangat sulit untuknya.

Ting!

Tiba-tiba ponsel Jeno berbunyi dan menunjukkan notif pesan dari kekasinya.

Njunnie💕

      Kau tak lupa kan..???

Hanya pesan singkat dari sang kekasih yang mengingatkan Jeno kalau hari ini mereka ada janji.

Tentu tidak, tunggu beberapa menit aku akan menjemputmu .

Setelah membalas pesan dari sang kekasih Jeno kembali fokus pada orang tuanya.

"Ma, Pa Jeno minta maaf Jeno harus pergi" ucap Jeno sebelum beranjak dari duduknya dan berjalan keluar rumah.

- - -ooOoo- - -


Keesokan harinya, Haechan menjalani harinya seperti hari-hari biasa dengan di awali berangkat ke kampus seperti yang dia lakukan sekarang.

"Channie!" teriak Han sambil meraih bahun Haechan yang baru keluar dari mobil orang tuanya.

"Pagi om" sapa Han pada Jongin Appa Haechan.

Jongin, membalas sapaan Han hanya dengan semunyuman dan dia mulai menyalakan mesin sebelum pergi meninggalkan Haechan yang mulai berjalan bersama Han.

Sesampainya di kelas Han mulai merasa ada yang aneh dengan sahabatnya yang terlihat murung.

"Chan, kau kenapa?" tanya Han membuat Haechan menoleh kebarah sahabatnya itu.

"Enggak" ucap Haechan sambil menggelengkan kepalanya.

"Jangan bohong"

Satu kalinat yang Han ucapkan tapi malah membuat Haechan menangis dan itu membuat  Han semakin bingung.

"Aku...ak-"

Ucapan Haechan terhenti saat dosen mereka memasuki kelas membuat Haechan dengan cepat meng hapus air matanya.

"Ssttt... kita bicarakan ini nanti" bisik Han sambil mengusap punggung Haechan.

Hari ini Han dan Haechan hanya memiliki satu kelas dan setelahnya mereka free dan karena hari masih begitu sore Han dan Haechan memutuskan untuk berkunjung ke cafe milik sahabat mereka yaitu Felix.

"Chan, masih jam 2 nih, kita ke cafe Felix yuk aku kangen banget sama dia"

Haechan, sedikit berpikir dengan permintaan Han sebelum akhirnya dia mengangguk setuju karena dia sendiri juga merindukan sahabatnya itu, "Ok, Tapi aku numpang mobilmu ya, kau kan tau aku tadi di antar bokap" ucap Haechan.

"Aku juga gak bawa mobil"

"Truss kita ke cafe Felix naik apa jubae-"

Tin!

Tin!

"Tuh sopir udah dateng" ucap Han sambil menunjuk ke arah gerbang kampus di mana terlihat seorang lelaki sedang melambaikan tangan kebarah mereka.

"Kok kamu gak bilang kalau Hyunjin jemput" ucap Haechan.

"Memangnya kenapa?"

Bukannya menjawab Haechan malah menunjukkan raut wajah sedih dan Han paham itu..

"Aku duduk di belakang denganmu, mangkanya jomblo jangan di pelihara" ucap Han sambil lari menghindari pukulan dari Haechan karena berkata Haechan jomblo, padahal kenyataan emang gitu.

- - -ooOoo- - -

Hayooo ada yg inget sama Book ku yg ini gK..???

"SELFISH" {NoHyuck} || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang