"Chapt 17"

3.1K 288 10
                                    

"Chapt 17"














"Aahhh...ahhh..."

"Sebut namaku baby..... aahhh"

"Aahhh...aahhh... maarrhh...aaahh... Markhhh... aahhh... hyunghhh.."

Lelaki yang sedang menggoyangkan pinggulnya sehingga juniornya keluar masuk di lubang Renjun itu tersenyu saat Renjun mendesahkan namanya.

"Bagus baby aahhh"

"Hyunghhh...akhhh.. akuhhh... ingin cumhhh"

"Bersamaan baby" ucap Mark yang semakin mempercepat gerakannya dan.

"AAKKHHHH..!!!!

Keduanya mengeluarkan cairan putih dari penis masing-masing di mana itu puncak kenikmatan dari percintaan mereka sore itu.

Mark, menjatuhkan tubuhnya di samping Renjun "Chup! Makasih" ucap Mark.

"Uumm... harusnya aku yang berterimakasih pada Hyung" ucap Renjun.

Dan ya, Renjun sengaja menelfon Mark atau mantan kekasinya yang beberapa hari ini selalu bersamanya dan tadi pagi sempat mengajaknya balikan namun Renjun menolak dengan alasan dia masih memiliki hubungan dengan Jeno.

Namun Renjun kecewa dengan Jeno yang pergi begitu saja setelah memancing nafsunya dan membuat Renjun memilih menghubungi Mark untuk datang ke apartemen itu.

- - -ooOoo- - -

Dan di sisi lain terlihat lelaki mungil, manis berkulit tan siapa pagi kalau bukan Haechan.

Ya Haechan, dia sedang berdiri di depan gerbang kampusnya dengan laptop dan beberapa lembar kertas di pelukannya.

"Ayo pulang"

Suara itu membuat Haechan tersadar dari lamunannya dan menoleh kesamping di mana Han sahabatnya meraih lengannya.

"Apa?" tanya Han karena Haechan hanya menatapnya.

"Hari ini aku tak pulang bersama kalian" ucap Haechan pada Han dan Hyunjin yang memang selama ini mereka lah yang mengatar jemput Haechan kalau Haechan sedang tak ingin membawa mobil.

"Kenapa? kau masih marah padaku soal kemarin?" tanya Han yang entah kenapa berpikir Haechan marah padanya padahal sedari pagi mereka bersama dan baik-baik saja.

"Enggak" ucap Haechan sambil menggelengkan kepalanya.

"Lalu?"

"Uumm... karena ak-"

Tin...

Tin...

Ucapan Haechan terhenti saat sebuah mobil yang tak jauh dari mereka berdiri menyalakan klakson.

"Chan?" panggil Han dan Haechan hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Itu suamimu kan?" tanya Hyunjin dan Haechan mengangguk malu.

"Aku gak salah lihat kan dia ngejemput kamu?" ucap Han lagi.

Haechan, menggelengkan kepalanya "enggak kok, dan ini karena kamu" ucap Haechan membuat Hyunjin dan Han menoleh ke arahnya di mana Haechan tersenyum.

"Cara jitu ngluluhin Seme" bisik Haechan sebelum lari meninggalkan Han dan Hyunjin.

Brak!

"Maaf menunggu" ucap Haechan sambil masuk kedalam mobil Jeno.

Chup!

"Jangan tersenyum seperti itu jika lagi tak bersamaku" ucap Jeno dengan suara lirih dan tatapan fokus kedepan setelah memberi kecupan pada pipi kiri Haechan.

Ya, saat Jeno keluar dari apartement tadi dia menelfon Haechan karena entah kenapa saat dirinya menyerang Renjun justru suara desah Haechan yang dia dengar dan itu alasan Jeno tak bisa melanjutkan aksinya dan memilih pergi yang mana itu membuat Renjun kecewa dan malah melampiaskan nafsu pada sang mantan.

- - -ooOoo- - -

Butuh waktu hampir satu jam perjalanan akhirnya Jeno menghentikan mobilnya di parkiran sebuah pantai.

"Chan~aaaa" panggil Jeno sambil mengusap lembut pipi Haechan yang sedang tertidur.

"gghhh~" lenguh Haechan yang malah menyamankan posisi tidurnya.

Jeno, tersenyum melihat istri mungilnya itu dan mencoba membangunkannya lagi.

"Ini aneh, kau membuatku dengan mudah luluh hanya dalam hitungan bulan, padahal awal menikah aku menolakmu dan sekarang kau membuatku terus memikirkanmu meski aku sedang bersama kekasihku" ucal Jeno dengan sangat lirih yang mungkin saja Haechan tak mendengarnya.

"Huuffftt... tapi bukan berarti aku sudah tak mencintai Renjun dan beralih sepenuhnya padamu, mungkin saja aku sedang bosan" ucap Jeno yang kali ini Haechan mendengarnya meski matanya masih tertutup dan Haechan berakting seolah dirinya baru terbangun dari tidurnya dan tak tau apa yang Jeno ucapkan.

"Aku memang bodoh bisa bahagia bersama orang sepertimu" batin Haechan sambil mengusap matanya.

"Kau bangun?" tanya Jeno.

"Uummm... dimana kita?"

"Pantai"

Haechan, menoleh ke arah Jeno yang tersenyum ke arahnya membuatnya ikut tersenyum.

Chup!

Mata Jeno melotot terkejut saat Haechan tiba-tiba menciumnya.

"Maaf lancang, tapi makasih sudah mengajakku kemari" ucap Haechan.

"Ummm, ayo turun" ajak Jeno dan langsung di angguki oleh Haechan yang setelahnya mereka turun bersama dari mobil dan berjalan menuju pantai.

- - -ooOoo- - -

"ggghhh~"

Mark, tersenyum melihat Renjun menggeliat tak nyaman saat dirinya dengan sengaja memainkan pipi Renjun yang masih tertidur setelah mereka melalukan sex beberapa jam lalu.

"Kau masih lelah?" tanya Mark dan Renjun hanya mengangguk dengan mata yang tertutup.

"Baiklah, kau lanjutkan tidurmu dan aku akan mencari sesuatu untuk di makan" ucap Mark sebelum beranjak dari ranjang memungut bajunya yang berserakan di lantai lalu memakainya.

Chup!

"Aku akan segera kembali" ucap Mark setelah memberi kecupan pada dahi Renjun dan berjalan keluar kamar tanpa menyadari keluar cairan bening dari sudut mata Renjun.

"Jeno~aaa... maaf" batin Renjun yang baru menyadari dirinya telah selingkuh dari Jeno.

- - -ooOoo- - -

Aarrrggg...!!!!

Bingung endingnya aku 😣😣😣

"SELFISH" {NoHyuck} || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang