"Chapt 26"
Ddrrrrttt....
Ddrrrtttt.....
Haechan, yang baru keluar dari kamar mandi melihat ponselnya begetar di atas nakas dekat ranjang segera berjalan menghampirinya.
"Hallo?"
"Chan, kau baik-baik saja?"
Haechan, tersenyum mendengar suara Han yang terdengar khawatir di seberang sana.
"Chan jawab!"
"Iya aku baik-baik saja" jawab Haechan membuat Han bernafas lega yang tentu itu terdengar oleh Haechan yang semakin melebarkan senyumnya.
"Truss kenapa lama banget angkat tlfonnya?"
"Maaf aku baru selesai mandi"
"APA!?"
Teriak Han membuat Haechan reflek menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Kau ini kenapa"
"Maaf...maaf... reflek ini mulut, terkejut aja gitu baru baikan udah di goyang aja kau"
"Yak! apa kau pikirkan, aku mandi karena dari pagi tadi belum mandi bahkan aku keluar dari apartementmu pakek piama goblok" kesal Haechan tapi malah membuat Han tertawa puas karena berhasil mengerjai sahabatnya.
"Nye...Nye... aku cuma bercanda, syukur kalau kau baik-baik saja dan jaga dirimu baik-baik kalau ada apa-apa cepat hubungi aku atau Felix Okay"
"Uummm... aku tau"
"Yaudah sana lanjut lagi goyangnya aku juga ma-"
Ucapan Han terhenti karena Haechan mematikan ponselnya secara sepihak saat pintu kamar tiba-tiba terbuka dan terlihat Jeno masuk kedalam kamar membuat Haechan terkejut.
"Kenapa?" tanya Jeno bingung karena Haechan terlihat tegang dan takut.
Haechan, menggelengkan kepalanya pelan "t-tidak" jawab Haechan "k-kenap kau sudah pulang?" lanjut Haechan.
"Tak ada yang harus aku kerjakan" jawab Jeno sambil melepas dasi dan membuka lemari untuk mencari baju ganti, "dan lagian aku juga merindukanmu" lanjut Jeno.
Srak!
Jeno, meraih pinggang Haechan yang berdiri tak jauh darinya dan itu membuat Haechan terkejut untuk kedua kalinya.
"J-Jeno~aaa"
Jeno, mendorong dirinya dan Haechan sehingga mereka terjatuh di atas ranjang secara bersamaan dengan Jeno menindih tubuh mungil Haechan.
"J-Jeno~aaaa" panggil Haechan sekali lagi sambil merusaha mendorong Jeno dari atasnya tapi itu mustahil.
"Kenapa? apa kau kau tak merindukanku?" ucap Jeno yang sekarang menyembunyikan wajahnya di belahan leher Haechan.
"Kau tau Chan~aaa... setiap hari aku kedinginan sambil terus berharap saat membuka mata kau sudah ada di sampingku, dan setiap pagi aku duduk di ruang makan menunggu kau membuatkanku makanan, menonton tv sambil berharap mendengar omelanmu karena aku mengambil makanmu" ucap Jeno membuat Haechan terdiam dengan detak jantung yang berdetuk kencang.
"Kau tau" ucap Jeno sambil menatap manik Haechan "aku sangat...sangat merin-"
"HAECHAN~AAAA!!!"
Ucapan Jeno terhenti saat mendengar suara teriakan dari lantai bawah.
"Siapa yang datang?" tanya Jeno.
"Eomma" jawab Haechan membuat Jeno membolakan matanya yang mana itu membuat Haechan tersenyum, "eomma mengirim pesan padaku tadi pagi dan dia bilang ingin makan malam bersama kita" lanjut Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
"SELFISH" {NoHyuck} || END
Fanfiction"Dia akan tetap menjadi milikku" "Aku akan menahan sakit itu setiap kali bersamanya" Egois adalah salah satu sifat dasar manusia, tapi bagaimana kalau suatu hubungan ada ke egoisan di dalamnya...?? Apakah hubungan itu sanggup untuk bertahan..??? ...