Pagi-pagi sekali, New sudah terbangun dari tidurnya. New bangkit dari tempat tidur kemudian langsung menyambar handuknya lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai mandi, New langsung memakai bajunya, seperti biasa ia akan melakukan rutinitasnya menjadi seorang mahasiswa.
New keluar dari kamar menuju lantai satu. Ia duduk di meja makan kemudian melahap sarapannya seorang diri, entah kemana perginya orang tua dan adiknya tersebut. Selesai sarapan New memasang sepatu, lalu ia bergegas untuk berangkat ke kampusnya.
New membuka pintu rumah dan ia di kagetkan dengan beberapa orang yang telah berdiri di depan rumahnya.
"Tn muda New, apa kau sudah siap?" Sapa seorang yang tak lain pad sang ajudan. "Mari ikut bersama kami" ujarnya.
New mengingat orang yang di hadapannya, orang yang kemarin bertamu ke rumahnya.
"Pe...pergi kemana?" Tanya New.
"Bi...biar aku yang menjelaskannya" ujar ayah New yang tiba-tiba muncul bersama ibunya New.
"Kau belum mengatakan tentang upacara pernikahan yang akan di lakukan?"
"Upacara pernikahan? Apa maksudnya?" Tanya New pada kedua orangtuanya.
"Biar aku saja yang menjelaskannya" ujar pad, New mengagguk dan menatap serius pada Pad. "Aku adalah ajudan dari keluarga Vihokratana yang di utus langsung oleh tn Vihokratana untuk menyampaikan jika kau tn muda New Thitipoom akan menjadi pendamping putra tunggal dari pasangan Vihokratana, yakni tn muda Tay Tawan" jelasnya.
New membelak kaget, ia tidak salah dengar bukan? Apa ia bermimpi? New menatap kedua orangtuanya meminta penjelasan, namun kedua orangtuanya hanya diam.
"Apa aku tidak salah dengar?" Ujar New memastikan.
"New tenanglah, kami sebenarnya ingin memberi tahu padamu, tapi kami harus mencari waktu yang tepat" ujar ayahnya.
"Kenapa aku? Aku seorang pria, tn muda Tay seorang pria. Bukankah keluarga itu membutuhkan keturunan untuk penerus Vihokratana? Aku tidak bisa memberikannya" untuk kali ini New berubah menjadi orang yang lebih dewasa, ia memikirkan masa depan yang akan terjadi.
"Kami sudah membahasnya, dan anggota keluarga Vihokratana tidak mempermasalahkannya"
"Bagaimana dengan tn muda Tay? Apa dia menerimanya?" New yakin pasti pria tersebut menolaknya.
"Tn muda Tay menerimanya" New semakin kaget mendengarnya. New terdiam, New yakin ia semua tidak nyata, namun ia merasakan ini semua nyata.
New bingung, apa yang harus ia lakukan? New yakin jika ia menerima hal tersebut ia tidak akan bisa menjalankan kehidupan sesuai keinginannya karena New tau kehidupan keluarga Vihokratana dari berbagai berita yang tersebar. New juga merasa tidak pantas untuk masuk kedalam keluarga terpandang tersebut.
"Ini adalah sebuah janji yang mendiang tn besar Vihokratana dan kakekmu buat" ujar Pad.
"Bagaimana bisa aku menikah di usia muda?, terlebih aku tidak mengenal orang tersebut. Aku tidak mau ayah" ujar New pada ayahnya.
"New tenanglah"
"Kenapa harus aku? Bukankah tn muda Tay sudah memiliki ke...." New menghentikan kalimatnya ketika menyadari sesuatu, ia mengingat apa yang telah Tay katakan padanya kemarin.
"Ada apa tn muda?" Tanya Pad penasaran.
"Lupakan" ujar New. "Aku tidak mau menikah dengannya. Ibu ayah" New merengek berharap kedua orangtuanya mengikuti kemauannya.
"Ini yang kau cari bukan?" Ayah New mengeluarkan liontin yang ia temukan dan menunjukannya pada Pad.
"Benar" ujar Pad.
KAMU SEDANG MEMBACA
My prince
FanfictionKisah tentang seorang pewaris tunggal Vihokratana bernama Tay Tawan yang harus di jodohkan dengan seorang pria bernama New Thitipoom. Vihokratana bukanlah keluarga bangsawan, tapi keluarga Vihokratana memiliki adat dan tradisi tersendiri yang di war...