My prince 1

1.8K 120 28
                                    

Tay sudah berangkat ke kantor beberapa jam yang lalu. Tinggallah New dan beberapa pekerjaan yang Tay bayar untuk membantu New melakukan pekerjaan rumah.

New merasa bosan, ia sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil menonton tv.

"Maaf tuan muda, kita kedatangan Nyonya Wira " lapor salah satu pekerja.

New langsung bangkit, ia sangat kaget.

"Kau sambut dia, aku ingin berganti pakaian"

Dengan cepat New berlari ke lantai dua menuju kamarnya. New harus berganti pakaian untuk menyambut ibu mertuanya itu, karena tidak mungkin New menyambutnya hanya mengenakan celana pendek dan kaos oblong.

Setelah rapi dengan celana panjang bahan dan kameja polosnya, New berjalan menuruni tangga. New menarik nafas dalam saat melihat punggung seorang wanita yang sedang duduk di sofa. New menghembuskan nafasnya perlahan, lalu ia memasang senyum terbaiknya.

"Selamat siang Mama, maaf membuatmu menunggu"

New sedikit membungkukkan badannya memberi hormat. Ini lah rutinitas yang harus di lakukan pada keluarga bangsawan.

Nonya menatap New dengan malas "apa yang kau lakukan?"

"Hah?" Bingung New.

"Apa saja yang kau lakukan sampai-sampai kau tidak bisa menyambut kedatangan ku?" Tanyanya.

New menggaruk tengkuk yang tidak gatal, mencari alasan.

"Itu... Aku sedang berganti baju tadi" ucap New jujur.

"Maksudmu?"

"Aku hanya mengenakan pakaian biasa tadi. Waktu tahu mama mampir ke sini, aku langsung ganti baju" New tidak punya alasan untuk berbohong.

"Kau itu anggota Vihokratana. Jadi dimanapun dan kapanpun itu kau harus bisa menjaga penampilan kamu, terutama sikap kamu"

New hanya mengangguk, namun dalam hati ia mengumpat untuk ibu mertuanya itu.

"Dimana Tay? Apa dia bekerja?"

"Iya"  jawab New. "Apa yang membuat mama datang kemari?" Tanya New penasaran.

"Kedatanganku kemari untuk menjemput mu ke mansion"

"Hah?" Kaget New.

"Kenapa? Kau tidak mau?"

New menggeleng cepat "bukan seperti itu" New panik, Tay melarang keras dirinya untuk menginjak mansion tersebut, apalagi ia harus pergi tanpa Tay. New takut Tay marah besar padanya.

"Aku izin pada Tay dulu" ucapnya.

"Tidak perlu, biar itu yang akan menjadi urusanku" ucap Nyonya Wira.

"Tapi-" Ucapan New di potong langsung.

Nyonya Wira berdiri "ayo. Kau tidak ingin membuatku menunggu bukan?"

New menghela nafasnya, ia mengangguk pasrah. New berjalan mengikuti nyonya Wira dari belakang lalu masuk kedalam mobil.



Tay baru saja sampai rumah saat langit berwarna oranye. Tay tersenyum membuka pintu utama, namun senyumnya memudar saat ia melangkah masuk namun tidak ada New di sana.

"Di mana New?" Gumam Tay, karena biasanya New selalu menyambut kepulangannya dengan pelukan hangat yang dapat membuang rasa lelah dan setresnya karena pekerjaan.

"New?" Panggil Tay.

"Iya tuan" bukan New yang menyahuti panggilannya, melainkan pembantunya. Hal itu membuat Tay semakin bingung.

My princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang