Pagi ini, New sudah berada di ruang makan dan duduk di tempatnya untuk melakukan sarapan. Sejak tadi, New hanya diam, ia tampak lesu dan pikirnya penuh. Kursi di hadapannya saat ini kosong, Tay tidak pulang semalam, bahkan New sudah berusaha menghubungi Tay dan Tay tidak menerimanya sama sekali.
"Tn muda? Kenapa kau hanya melamun?" Tanya Ratree.
"Kemana perginya dia?" New menghela nafas, ia khawatir pada Tay. "Kenapa ia tidak kembali?" Lirihnya.
"Pengawal sedang mencarinya, ia akan segera kembali" Ratree berusaha untuk menenangkan New.
"Baiklah, kalau begitu aku akan menunggunya kembali"
New tersenyum tipis. Tanpa menyentuh makanannya, ia beranjak untuk meninggalkan tempat tersebut.
Hari sudah kembali gelap, namun mansion tersebut masih di liputi kecemasan.
"Apa yang kalian kerjakan? Kenapa kalian tidak bisa menemukan Tay?" Tanya ny Wira pada Pad.
"Aku minta maaf nyonya" pad menunduk bersalah.
"Biarkan saja dia pergi" ujar tn Vihokratana yang masih fokus pada pekerjaannya. "Dia yang menyebabkan masalah ini, dan sekarang ia malah melarikan diri. Dan itu menunjukkan jika ia tidak memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalahnya, jika ia masih sadar maka ia akan kembali dengan sendirinya" ujar tn Vihokratana dengan santai.
"Tapi ia di butuhkan untuk hadir di konferensi pers" ujar pad. "Aku akan menambah orang untuk mencari tn muda Tay" setelahnya pad pamit untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Aku ingin kau mempercayainya, dia membutuhkan semangat darimu bukan tekanan darimu" ujar ny Wira.
"Besok aku akan ada pekerjaan, aku harus berisitirahat" tn Vihokratana meninggalkan istrinya di ruangan tersebut.
-
-
-"Pekerjaan ini begitu mendesak, aku tidak bisa menyelesaikannya tepat waktu" seorang reporter mengeluh akan pekerjanya.
Dua orang siswa berseragam tanpa permisi masuk kedalam sebuah ruangan yang di penuhi oleh beberapa orang yang sibuk masing-masing untuk menyelesaikan pekerjaannya.
"Kau bilang padaku jika kau seorang trainee"
"Lalu apa yang akan kau lakukan?" Tanyanya menantang.
"Kau berusaha menipuku bukan?"
Pria reporter tersebut berdiri "menipu apanya? Kau serius meminta bantuan padamu.
Pluem mengepalkan tangannya.
Beberapa hari yang lalu, Pluem dan seorang temannya sedang duduk di sebuah cafe yang berada di dekat sekolahnya. Berkat kalanya New yang menikah dengan seorang Vihokratana, keluarga Techaapaikhun ikut di kenal banyak orang, bahkan tak jarang banyak orang yang tidak di kenal dengan tiba-tiba menyapanya sopan.
Seorang pria datang menghampiri meja Pluem, pria tersebut tau jika Pluem adalah adik dari New. Mereka sedikit berbincang, hingga pada akhirnya pria tersebut mengatakan jika ia membutuhkan bantuan Pluem agar ia bisa mewawancarai Tay dan New.Pluem ingin menolak, namun ia tidak enak hati dan ia hanya mengatakan jika ia akan mengusahakan untuk berbicara pada Tay, hingga Tay menyetujui apa yang di katakan oleh Pluem karena Pluem juga sudah membantunya.
Tanpa merasa curiga, Tay dan New melakukan wawancara tersebut hingga timbul skandal yang di buat oleh Tay.
"Rekaman apa yang kau sebarkan?"
"Jika kau tahu, mengapa kau masih bertanya? Dasar bocah bodoh"
Merasa kesal, tanpa aba-aba Pluem melayangkan pukulannya pada pria tersebut tepat di rahangnya. Pria tersebut mengadu kesakitan, ia tidak terima dan membalas hingga terjadilah aksi ribut di kantor tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My prince
FanfictionKisah tentang seorang pewaris tunggal Vihokratana bernama Tay Tawan yang harus di jodohkan dengan seorang pria bernama New Thitipoom. Vihokratana bukanlah keluarga bangsawan, tapi keluarga Vihokratana memiliki adat dan tradisi tersendiri yang di war...