part 21 Drama 2

1.8K 151 15
                                    

Tay dan New sedang berada di dalam ruang teater untuk melakukan latihan. Hari pertunjukan sebentar lagi, maka mereka harus bisa berlatih dengan cepat agar pertunjukan bisa berjalan dengan baik.

New membolak-balik kertas naskah yang ia pegang, sejak tadi New sudah berusaha untuk berlatih peran dan menghafal dialognya, namun New tidak bisa karena ia memang tidak memiliki bakat.

New terus membolak-balik kertas tersebut, sedangkan Tay hanya diam menunggunya dengan sabar.

"Mari kita memulainya dengan adegan yang ini" ujar sang pelatih. "Adegan pertemuan pertama antara pangeran dan putri. Aku ingin kalian melakukannya dengan baik seperti saat pertama kali kalian bertemu" ujarnya lagi.

"Bagaimana bisa? Kami bertemu secara tidak baik-baik" ujar New dalam hati.

"Pertemuan pertama kami, aku tidak sengaja menyemburkan air ke wajahnya" ujar New dengan polos.

Tay terperangah melihat New, apa New sepolos itu pikirnya.

Sedangkan sang pelatih tersebut hanya menghela nafasnya karena sudah merasa lelah mengatur New.

"Muali dengan adegan cinta saja" usul Tay.

"Tidak...tidak...tidak" sanggah New dengan cepat, karena ia sudah membaca seluruh isi naskah dan ia tau apa yang di lakukan saat adegan yang di maksud oleh Tay.

Tay tidak memperdulikan New, ia menarik kedua tangan New untuk di letakkan di dadanya lalu tangannya melingkar di pinggang New.

New gugup, saat ini Tay sudah mulai mendekatkan wajahnya. New bingung, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan. New ingin kabur, tapi ia sadar jika ia sudah mengulur banyak waktu hingga membuat pekerjaan banyak orang terhambat karenanya.

Perlahan, Tay mendekatkan wajahnya pada New dan New menatap Tay dengan ragu. Mata New melirik ke kanan dan kiri, ada beberapa orang yang memperhatikan mereka. New tidak bisa, ia gugup dan malu.

Saat bibir Tay hampir menyentuh bibirnya, New langsung mengalihkan wajahnya membuat bibir Tay menyentuh pipinya.

Sang pelatih memejamkan matanya sambil menghembuskan nafas dengan kasar.

"Maaf" lirih New dengan rasa bersalahnya.



New sedang berlatih drama dengan di temani oleh nenek dan para maid. New merasa kesal, jika saja bukan karena permintaan nenek, New pasti sudah menolaknya mentah-mentah.

Sekarang lihatlah keadaannya, New harus berlatih berdansa dengan menggunakan sepatu hak tinggi. New merutuki kebodohannya sendiri.

"Maaf pangeran aku harus pergi" ujar New.

New melepaskan salah satu sepatunya dengan susah payah lalu membuang sepatu tersebut ke sembarang arah. Dengan susah payah New berjalan menggunakan satu kaki yang masih menggunakan sepatu sedangkan kaki lainnya tidak menggunakan.

Nenek bertepuk tangan sambil tertawa melihat New yang berusaha keras untuk mendalami perannya. Sedangkan para maid sedang kelelahan karena menemankan New berlatih.

"Mahkotaku? Mana mahkotaku?" Tanya New dengan panik.

"Ini tuan" salah satu maid menyerahkan mahkota yang terbuat dari kertas.

Nafas New terengah-engah, ia mengelap keringat di dahinya karena kelelahan.

"Ini seperti komedi, aku sangat menikmatinya" ujar nenek sambil tertawa.

"Nenek..." New merengek.

"Tn muda sudah berlatih selam satu Minggu, tapi tn muda sama sekali sulit untuk menghafal naskahnya" ujar Ratree.

My princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang