Namtan sedang duduk di dalam ruangan wardrobe acara pementasan drama, Earth datang menghampirinya.
"Ibuku menyuruhku untuk mengecek kondisimu"
"Katakan padanya jika aku baik-baik saja. Aku bukan orang yang lemah"
"Kau yakin kau bukan orang yang lemah? Di mataku, kau tidak tampak seperti itu"
Namtan melirik Earth sekilas "kau tidak tau apa-apa tentangku" ujarnya.
"Tay!" Off dan Singto berjalan ke arah Tay yang berdiri seorang diri. "Apa kau sudah bertemu dengan Namtan?" Tanyanya.
"Tidak"
"Ini semua tentang apa yang di lakukan oleh temannya New"
"Kenapa?" Tanya Tay khawatir.
"Mereka mengancam Namtan dan mendorongnya hingga jatuh ke lantai"
New memasuki ruangan penyimpanan loker untuk mengambil barangnya. New membuka loker miliknya dan menemukan sebuah amplop berawan coklat.
New menatap bingung amplop tersebut. Dengan penasaran ia membukanya.
New terdiam, ia tidak berkutik sama sekali melihat isi amplop tersebut.
Dadanya terasa sakit, perlahan air matanya kembali tumpah.
"Bagaimana kabarmu?" Ujar Tay dan Namtan bersamaan.
Sejak hari itu, mereka tidak bertemu lagi dan sekarang mereka kembali bertemu setelah Tay mendapatkan kabar dari Off dan Singto mengenai Namtan.
"Jika aku tau akan jadi seperti ini, aku tidak akan pergi untuk menemuimu waktu itu" Namtan meraih kedua tangan Tay dan menggenggamnya.
"Jika waktu bisa di putar, aku ingin waktu kembali ke hari itu. Jika saja aku menerima lamaranmu, mungkin kisah kita tidak akan seperti ini" matany berkaca-kaca.
Namtan melepaskan tangan Tay lalu beralih untuk memeluknya, ia mulai menangis.
"Tay"
"Apa kita tidak bisa bersama lagi seperti dulu?"
Tay tidak menjawabnya, namun ia membalas pelukan Namtan.New bersandar lemah pada dinding, ia mendengarkannya ia memperhatikan apa yang Tay dan Namtan lakukan saat ini.
New kembali melihat isi amplop yang tadi ia dapatkan. Sebuah foto dimana Tay dan Namtan saling menempelkan bibir mereka.
Langit mulai gelap karena waktu sudah sore, kampus sudah mulai sepi sejak beberapa jam yang lalu. New duduk di sebuah anak tangga seorang diri, tangannya masih memegang sebuah foto yang dikirim oleh orang tak di kenal tersebut.
Pandangan New tampak kosong, pikirannya entah ke mana.
"New" New yang sadar ada orang selain dirinya langsung menoleh.
"Kau baik-baik saja?" Tanyanya.
New hanya diam, ia tidak tau harus menjawab apa. New ingin menjawab jika ia baik-baik saja agar tidak di pandang terlalu lemah, namun kenyataannya ia sedang sakit, sangat sakit.
Melihat air mata di pipi New, tangan Earth terulur untuk mengusapnya, namun dengan cepat New mengusap air matanya sendiri hingga Earth langsung menarik tangannya. Earth memandang New dengan prihatin.
"Kau tidak pulang? Hari sudah sore"
"Bagaimana bisa? Aku tidak memiliki tempat untuk pulang yang bisa membuatku lebih tenang" jawabnya dengan lirih.
"Apa kau ingin pergi?" New menoleh pada Earth.
Saat ini New dan Earth sedang berdiri menghadap sebuah danau, berkat bantuan Earth New bisa terlepas dari penjagaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My prince
FanfictionKisah tentang seorang pewaris tunggal Vihokratana bernama Tay Tawan yang harus di jodohkan dengan seorang pria bernama New Thitipoom. Vihokratana bukanlah keluarga bangsawan, tapi keluarga Vihokratana memiliki adat dan tradisi tersendiri yang di war...