Epilog

2.3K 146 25
                                    

Satu tahun berlalu semenjak hari dimana Tay dan New kembali bersama. Semenjak hari itu, Tay dan New menjalani rumah tangga mereka dengan damai dan tentram.

Tidak ada lagi peraturan yang harus mereka turuti. Tidak ada lagi hal apapun yang menuntut mereka. Itu semua berkat Tay dan kerja kerasnya.

Selama kepergian New, Tay berusaha keras untuk melakukan kemauan kedua orangtuanya. Tay bekerja keras siang dan malam hingga ia berhasil mencapai apa yang orangtuanya inginkan.

Tay di percayai sebagai pemimpin Vihokratana untuk menggantikan ayahnya yang mulai sakit-sakitan.

Tay tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Walaupun sempat terjadi keributan dan penuh pertentangan, akhirnya Tay berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan.

Sesuai kesepakatan. Tay akan tetap memimpin Vihokratana dengan baik, tapi dengan syarat ia dan New akan keluar dari mansion tersebut. Tidak ada peraturan keluarga yang harus Tay dan New lakukan kecuali ketika mereka sedang berada di lingkungan mansion Vihokratana.

Tay dan New hidup layaknya masyarakat biasa pada umumnya, membuat mereka mampu bernafas lega karena udara yang bebas.

Tidak ada pengawalan apapun di rumah atau sekitar mereka. Hanya ada beberapa pegawai biasa yang bertugas untuk mengurus dan menjaga rumah.

Tay dan New sudah siap dengan pakaian rapinya. Saat ini mereka sedang berada di dalam perjalanan menuju mansion untuk menghadiri undangan makan malam.

Tay menggenggam tangan New yang terlihat gelisah.

"Tenang, tidak ada yang perlu di khawatirkan" ujar Tay sambil mengusap punggung tangan New.

New menghela nafasnya dan menatap Tay "kamu tahu aku sudah lama tidak kembali ke sana"

Tay menganggukkan kepalanya. Terakhir kali mereka ke mansion satu tahun lalu saat mereka berpamitan untuk pindah ke rumah impian mereka sendiri.

Dan saat ini New sedang gugup. New takut ia tidak bisa menyesuaikan dirinya di mansion tersebut. Karena mau bagaimanapun, jika sudah berada di lingkungan mansion mereka harus bersikap layaknya keluarga terpandang. New tidak bisa.

Tiba-tiba bayangan saat pertama kali ia memijakkan kakinya di mansion melintas di benak New.

"Tee" lirih New.

Tay tersenyum, ia menarik kepala New untuk bersandar pada bahunya. Tay mengusap kepala New membuat New sedikit lebih tenang.

"Cukup hilangkan sikap cerobohmu itu" Tay mencubit hidung New dengan gemas.

New mengerucutkan bibirnya, ia memeluk lengan Tay dan menyamakan posisinya.

"Kamu tahu bagaimana aku"

Tay mengangguk "iya. Tapi aku yakin kamu pasti bisa"

Beberapa menit kemudian, mobil yang mereka tumpangi memasuki sebuah gerbang tinggi yang terbuka lebar secara otomatis.

New menegakkan kepalanya saat ia melewati hamparan luas yang di tumbuhi berbagai macam bunga.

Mobil berhenti tepat di depan sebuah tangga yang menghubungkan pada pintu utama.

Sang supir membuka pintu untuk Tay dan New. Mereka di sambut oleh beberapa maid yang berjejer rapi.

"Selamat datang kembali ke mansion tuan Tay dan tuan New" sapa kepala maid tersebut dengan ramah sambil sedikit membungkukkan badannya.

Tay menghela nafasnya, sudah lama sekali ia tidak di perlukan seperti ini, jadi ia merasa sedikit aneh.

Tay meraih tangan New dan menggenggamnya. Namun saat Tay ini melangkah, New menahannya.

My princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang