part 7 Masalah

2.2K 185 11
                                    

Saat ini, Tay sedang berada di sebuah ruang loker untuk mengambil barang-barangnya, setelahnya Tay bersandar pada loker sambil memainkan handphonenya.

"Hai Tay"

Tay mengalihkan atensinya pada seseorang yang menyapanya, senyum Tay merekah ketika mengetahui orang yang menyapanya adalah sepupunya sendiri.

"Hai Earth" sapa Tay baik. "Kau akan tinggal di Bangkok lagi?" Tanya Tay.

Tay dan Earth adalah sepupu. Ayah Tay adalah adik dari ayahnya Earth, ayah Earth meninggal karena penyakit jantung yang ia derita.

Tay dan Earth sangat dekat, mereka seumuran dan dulu mereka selalu menghabiskan waktu masa kecil bersama karena tidak ada anak lain seusia mereka yang tinggal di kerajaan, dan hal itu membuat mereka berdua saling ketergantungan.

Earth dan kedua orangtuanya dulu tinggal di mansion, ayah Earth adalah putra pertama sehingga Vihokratana memutuskan jika ayahnya yang akan menjadi pemimpin utama. Namun, sebelum di lantik menjadi pemimpin, ayah Earth terlebih dahulu meninggalkan dunia dan membuat status yang ia miliki beralih pada adiknya yaitu ayahnya Tay.

Setelah meninggalnya sang ayah, ibu Earth memutuskan untuk keluar dari mansion dan mengajak Earth pindah keluar negeri karena suatu alasan.

"Mungkin" Earth mengangkat kedua bahunya. "Tergantung pada ibuku, saat ini aku sedang sibuk mengurus kepindahan sekolahku di sini" jawabnya tersenyum pada Tay. "Bagaimana malam pernikahanmu?" Earth berniat untuk menggoda Tay.

Tay terkekeh "aku melakukan itu semua hanya karena sebuah perjanjian. Aku tidak tertarik padanya, dia orang yang menyebalkan" ujar Tay.

"Tapi aku rasa dia pria yang manis" puji Earth. "Kau sudah membuat sumpah pernikahan dengannya" ujar Earth.

"Lalu?"

Tanpa Tay dan Earth sadari, seseorang sedang mendengar pembicaraan mereka di balik dinding. New menunduk sambil memainkan ujung bajunya, ia mendengar semua apa yang Tay katakan dengan hati yang sakit.

New meniggalkan tempat tersebut. Ia berjalan menyusuri koridor yang tampak ramai, sepanjang menyusuri koridor, ia merasakan semua orang sedang menatapnya sambil berbisik. New mendengar apa yang mereka katakan, New tau tidak semua orang bisa menerimanya.

"Hai New, ah maksudku tn muda New" sapa seseorang gadis sambil membungkuk badannya.

New menghentikan langkahnya lalu tersenyum tipis.

"Tidak perlu seperti ini, panggil saja aku New seperti biasanya" ujar New.

"Bagaimana dengan pernikahanmu dengan pewaris tunggal? Apa kau senang?" Semua orang yang berada di koridor menertawakan New.

New mengerti apa yang mereka maksud, dengan cepat ia melangkahkan kakinya dan memasuki toilet. New masuk kedalam salah satu bilik, ia duduk di toilet lalu tersenyum untuk menguatkan dirinya.

"Sabar New sabar, kau pasti bisa" New bermonolog untuk menyemangati dirinya sendiri. New menarik nafasnya "pikiran tentang keluargamu" ujarnya.

"Hei apa kalian melihat tn muda yang beruntung itu?" New terdiam ketika mendengar suara seseorang dari luar bilik.

"Yang aku tahu dia adalah seorang pria dari kelas seni" ujar orang lainnya.

New hanya diam mendengarkan, ia tau orang yang sedang di bicarakan adalah dirinya.

"Beruntung sekali dia. Aku dengar dia adalah anak dari pemilik toko roti kecil-kecilan"  ujarnya dengan nada mencemooh.

"Banyak yang mengatakan jika usaha mereka akan bangkrut, rentenir akan menyita rumahnya dan mereka tidak memiliki tempat tinggal"

My princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang