part 6 Tradisi aroma lady

2.4K 204 15
                                    

New sedang tidur di kasur karena kelelahan, ia masih mengenakan kameja dan hanya melepaskan tuksedo pakaian pernikahannya tadi karena ia tidak memiliki baju ganti di kamar tersebut.

Tay baru saja keluar dari kamar mandi, ia telah selesai bersih-bersih dan telah mengenakan pakaian tidurnya. Tay berjalan menuju ranjang melihat New yang sedang tertidur meringkuk dengan pakaian yang sama.

"Hei bangun, apa kau akan tidur seperti ini" Tay membangunkan New yang sepertinya sulit untuk di bangunkan.

"Bangunlah, aku menyuruhmu untuk mandi" New sama sekali tidak terusik.

Tay menghela nafasnya, kemudian menunduk meletakkan sebelah tangannya pada kasur menjadi tumpuan. New tidur membelakanginya, perlahan Tay menurunkan wajahnya hingga mendekati telinga New lalu berbisik pelan.

"Kau tidak ingin bangun juga?" Tanya Tay dengan suara berat, nafas hangat Tay mengenai telinganya.
New yang hanya memejamkan matanya tiba-tiba merinding.

Plak___

New tiba-tiba terbangun lalu ia memukuli Tay mengunakan bantal berkali-kali membuat Tay mengadu meminta New berhenti.

"Apa yang kau lakukan?" New berseru sambil menyilang kan kedua tangannya di depan. New melihat penampilan Tay "kau sudah mandi?" Tanyanya.

"Tentu saja" jawab Tay dengan sinis.

Perlahan New mendekatkan dirinya pada Tay dengan takut, New mengendus bau badan Tay namun tiba-tiba Tay mendekatkan wajahnya pada New membuat New kaget langsung menarik wajahnya.

New memandang Tay dengan takut, lalu ia meloncat ke arah kasur mengambil bantal untuk menutupi badannya, terlebih New baru menyadari jika dua kancing bajunya kemejanya terbuka entah karena apa sehingga menampilkan tubuh putihnya.

Tay tersenyum penuh arti melihat tingkah New, dengan perlahan ia merangkak menaiki ranjang mendekati New dengan pandangan yang tak lepas dari New. New melihat senyum menakutkan Tay menjadi tambah panik.

"Sekarang giliranmu yang harus mandi" Tay menaikan sebelah bibirnya.

"Menjauh" New bergerak mundur, namun Tay terus saja maju mendekatinya.

"Mandi atau tidak?" New semakin panik. "Kau ingin mandi atau...." Tay tidak sempat menyelesaikan kalimatnya.

New terus mundur hingga ia tidak sadar jika ia sudah berada di pinggir kasur membuatnya terjungkal ke belakang, refleks ia menarik lengan Tay berharap Tay akan menahannya agar tidak terjatuh. Namun New salah, Tay ikut terjatuh dengan posisi New terbaring di lantai dan Tay yang menimpanya di atas.

"Awww" New meringis kesakitan namun seketika New tercekat ketika merasa hembusan nafas di lehernya.

New menoleh ke samping dimana kepala Tay yang berbeda di  ceruk lehernya dan tubuh Tay berada di atasnya. New menahan nafasnya, jantungnya berdetak tidak karuan.

Tay yang terjatuh di atas tubuh New diam tak bergeming, hidungnya menyentuh kulit leher New dan ia dapat mencium aroma tubuh tersebut. Tay memejamkan matanya untuk merasakan aroma soft pada tubuh New, aroma yang membuat Tay menjadi sedikit lebih tenang.

Merasa tidak ada pergerakan dari seseorang yang berada di bawahnya, dengan perlahan Tay mengangkat kepalanya dari ceruk leher tersebut dan sekarang posisi wajahnya dan New sejajar dengan jarak yang sangat dekat.

Tay menatap dalam mata bulat nan jernih milik New, pandangannya turun pada hidung mancung yang memiliki tanda hitam di ujungnya dan terakhir pandangannya terhenti pada bibir tebal yang berwarna pink alami.

"T...Tay" panggil New menyadarkan Tay.

New yang sedari tadi merasa di perhatikan oleh Tay, perasannya semakin tidak karuan. Jantungnya berdetak kencang, nafasnya tercekat dan entah mengapa wajahnya terasa memanas.

My princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang