part 8 Pergi

2.2K 180 10
                                    

"Mungkin karena putra dan putri menikah di usia muda, dan hal itu membuat para reporter tertarik untuk menggali berita tentang mereka" Fah pelayan pribadi neneknya Tay.

"Bisa jadi, tapi kenapa rumor seperti itu bisa terungkap?" Tanya Nenek Tay.

"Yang terpenting sekarang adalah jangan sampai hal ini terjadi lagi" ujar tn Vihokratana. "pad, tolong tangani ini semua agar tidak terulang" perintahnya.

"Baik tuan"




Beberapa saat berlalu setelah pembahasan masalah yang Tay buat, Tay dan New kembali di panggil dan mereka sudah di tunggu di ruang keluarga.

"Tunggu aku" New sedikit berlari mengejar Tay. "Is Tee tunggu aku" Tay mengabaikan New.

Setelah sampai di ruang keluarga, Tay mengehentikan langkahnya ketika melihat seorang yang di kenalinnya dan tersenyum. Karena Tay berhenti dengan tiba-tiba, New yang berlari di belakangnya menabrak tubuh belakang Tay.

Plak___

New menepuk bahu Tay Karena kesal. Tay berdecak kemudian mengabaikan New kembali.

"Earth!" New berseru ketika mengikuti arah pandang Tay.

New sedikit berlari, namun seketika ia menyadari siapa saja yang berada di sana. New meminta maaf lalu duduk di samping Earth.

"Earth, bagaimana kau bisa kesini?" Tanya New dengan berbisik.

"Kalian berdua sudah saling kenal?" New dan Earth mengagguk.

"Kami belajar di kelas yang sama nenek" New menatap Earth kaget.

"Nenek?"

"Earth adalah anak dari putra pertama, anak dari mendiang kakaknya papamu" New melirik ayah mertuanya, ia mengagguk mengerti.

"Jadi Tay dan Earth adalah saudara sepupu?" Earth mengagguk. "Pantas kalian sama-sama tampan" puji New.

Tay tersenyum tipis, dan semua orang tertawa melihat tingkah laku polos New.

"Earth, kenapa kau tidak tinggal bersama kami lagi? Thailand membutuhkan anak muda yang bisa membantu mengembangkan negara kita" ujar tn Vihokratana.

"Aku tidak memiliki kemampuan seperti itu paman" ujar Earth dengan sopan, tak lupa senyumnya yang tak pernah luntur.

"Kau memiliki senyum yang sangat manis" puji New lagi. "Jangan merendah, kau pasti bisa melakukannya. Setidaknya gadis-gadis Thailand memiliki satu pria tampan yang bisa dipuji karena yang satunya memiliki wajah dan hati yang dingin" New menatap sinis pada Tay, lalu tersenyum pada Earth.

"New benar, jika kau berada di sini pasti mansion akan terasa lebih hidup. Dan Tay, kau harus belajar untuk tersenyum" Tay mengagguk. "Aku merindukan masa kecil kalian berdua, kalian sangat nakal sehingga pengasuh kesulitan untuk menjaga kalian" nenek mengenang kembali masa lalu.

"Earth, menginaplah di sini. Besok kau bisa pergi berjalan-jalan bersama Tay dan New"

New mengagguk semangat agar Earth menyetujuinya.

"Sebenarnya, Tay dan New harus pergi berdua saja. Mereka pasti membutuhkan waktu untuk bersama. Aku tidak ingin mengganggu pasangan baru" ujar Earth tersenyum mengejek pada Tay.

"Saat kau sedang tidak sibuk, datang lagi kesini dengan ibumu" ujar tn Vihokratana membuat ny Wira menatapnya dengan sendu.

"Baik paman"




Saat ini, Tay New dan Earth sudah berada di sebuah teras taman belakang mansion. Earth tersenyum kala melihat pemandangan yang sudah lama tidak ia lihat, bahkan ia tidak menyangka tempat tersebut sama sekali tidak berubah.

My princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang