📌 harap bijak dalam membaca 🔞
Setelah mendapat izin dari New, Tay langsung mengangkat tubuh New yang masih duduk di pangkuannya. Tay menggendong tubuh New ala koala lalu dengan perlahan membaringkan tubuh New di atas kasur.
New gugup, ia tidak dapat melakukan apapun terlebih sekarang Tay sudah berada di atas dirinya. Tangan New menahan kedua bahu Tay takut tubuh besar Tay akan menimpa dirinya.
Tay mendekatkan wajahnya kepada New, perlahan namun pasti kedu bibir tersebut kembali bersatu. Tay melumat bibir New atas dan bawah bergantian, New membalas ciuman Tay mengikuti gerakan sesuai instingnya.
Tangan New yang awalnya menahan bahu Tay, perlahan naik dan bergerak ke belakang leher Tay. New mengalungkan kedua tangannya pada leher Tay membuat Tay merapatkan tubuh mereka.
Tay sedikit menggigit bibir bawah New, New refleks membuka mulutnya dan Tay dengan cepat melesakkan lidahnya kedalam mulut New.
"Aghhh" lenguhan New berhasil lolos ketika lidahnya dan Tay bersatu.
Mendengar suara lenguhan New, Tay semakin tertarik untuk melakukannya. Saliva menetes keluar dari kedua mulut mereka, dan New mulai kewalahan menghadapi Tay yang saat ini melumatnya dengan kasar.
New memukul-mukul dada Tay ketika merasakan kekurangan oksigen, dan dengan berat hati Tay melepaskan tautan mereka. Nafas New terengah-engah, bigitupun dengan Tay. Tay mengecup dahi New agak lama lalu kembali menatap New.
Merasa New sudah memulai tenang, Tay kembali menurunkan tubuhnya, kali ini wajah Tay tepat berada di ceruk leher New. New memiringkan kepalanya untuk memberikan akses kepada Tay.
"Aghh T...Teenghhh" keluh New ketika merasa kulit lehernya yang basah.
Tay mencium setiap jengkal kulit leher dan rahang New, lalu beralih ke bagian leher sebelahnya. Tay menjilat bahkan mengigit-gigit kecil serta menyesap kulit putih mulus New hingga meninggal bercak merah kecoklatan.
"Tee nghhh" lenguh New kembali.
New meremas rambut belakang Tay untuk melampiaskan kenikmatan yang baru pertama kali ia rasakan.
Tay menjauhkan wajahnya dari leher New, ia tersenyum bangga melihat leher New yang terdapat beberapa bekas yang sengaja ia tinggalkan. New semakin malu di buatnya.
Dengan cepat Tay membuka satu persatu kancing kemeja milik New, dan seketika ia terpaku melihat tubuh putih bersih milik New. Ini baru sebagian Tay melihatnya, dan ia sudah merasa sangat di tarik oleh New.
"T...Tee" sungguh New merasa malu di tatap intens oleh Tay.
"Buka bajuku" titah Tay dengan suara beratnya.
New mengagguk, ia mengambil posisi duduk membuat Tay harus bangkit dari tempatnya. Tay memakai kameja dengan dua kancing yang terbuka sejak awal, New mentap dada bidang Tay dengan gugup lalu tangannya tergerak untuk melepaskan kancing yang tersisa.
Tubuh bagian atas mereka sama-sama polos. New menatap kagum tubuh Tay dengan kulitan, dada yang bidang dan perut yang menampilkan sedikit tonjolan, dan jangan lupakan otot lengan Tay yang menambah kesan seksinya.
Tay tersenyum menyadari New yang kagum dengan tubuhnya. Tay menarik tangan New untuk di letakkan di dadanya, New yang awalnya diam mengagumi tubuh Tay tiba-tiba tersentak kaget.
"Aku milikmu New" ujar Tay dengan suara lembutnya.
Tay membawa turun tangan New untuk menyentuh otot perutnya.
"Ini milikmu, kau bebas menyentuhnya" bisik Tay.
Dan Tay kembali membawa turun tangan New ke bagian selangkangannya, New mendelik kaget ketika merasakan benda yang cukup besar berada di dalam genggamannya. Dengan cepat New menarik tangannya dari Tay membuat Tay terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My prince
FanfictionKisah tentang seorang pewaris tunggal Vihokratana bernama Tay Tawan yang harus di jodohkan dengan seorang pria bernama New Thitipoom. Vihokratana bukanlah keluarga bangsawan, tapi keluarga Vihokratana memiliki adat dan tradisi tersendiri yang di war...