01

241 70 19
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

       Sinar matahari sedang berada diatas menunjukkan sekarang pukul 12 siang, Seorang gadis sedang duduk dibawah pohon dengan seragam sekolahnya, Dia tengah memainkan gitarnya sambil bernyanyi. Gadis itu adalah Aerilyn Bellvania.

Hari ini dia bolos sekolah, dan memilih pergi kepinggir sungai, tempat favoritnya. Pikirnya bolos sekolah sehari tidak akan membuat dia tidak lulus kan. Entahlah hari ini dia sedang tidak ada mood untuk pergi ke sekolah. Membayangkan dirinya harus belajar seharian itu bisa membuat otaknya meledak.

Suasananya sangat sepi sehingga Lyn bisa dengan bebas bernyanyi dan bermain gitar. Apa lagi ditambah dengan angin sepoi sepoi membuat suasana sangat menenangkan. Saat Lyn sedang sibuk dengan gitarnya. Tiba-tiba ada laki-laki memakai topi dan masker duduk disebelahnya. Permainan gitarnya berhenti, kemudian Lyn menatap laki-laki itu heran.

Seakan sadar ditatap, laki- laki itu menatap balik ke arah lyn. "Apa?"

Lyn mengalihkan pandangan "gapapa, cuma liat-liat aja."

Laki-laki itu membalas dengan deheman.

"Aneh." gumam lyn yang bisa didengar oleh laki-laki itu. Tapi laki-laki itu tidak memperdulikannya. Kemudian dia menunduk seolah-olah sengaja sembunyi dari seseorang.

"Kenapa lo?." tanya Lyn heran.

"Diem."

"Gue kan cuma nany–"

Laki-laki itu tiba-tiba membekap mulut Lyn. "Gue bilang diem."

Lyn berusaha memberontak, Tetapi tiba-tiba dari kejauhan terlihat segerombolan wanita yang berlari sambil menyerukan nama seseorang. Lyn membulatkan mata ketika melihat gerombolan itu. Mereka terlihat seperti gerombolan wanita yang ditipu oleh seorang playboy. Melihatnya saja sangat mengerikan.

Saat dirasa gerombolan itu terlihat sudah menjauh, laki-laki itu melepaskan tangannya.

Lyn berteriak marah. "GILA LO YA."

"Ribut."

"Anjirr, jangan-jangan mereka itu pacar lu ya?."

"Ngaco."

"Parah sih."

"Bukan urusan lo."

"Iya-iya." Lyn mendengus, dan memilih melanjutkan permainan Gitarnya tidak menghiraukan laki-laki itu,

Tiba-tiba laki-laki itu berdehem. "Gue pinjem hp lo."

Lyn mengernyit "Dih? Mau modus lo? Pura-puranya minjem hp taunya minta nomor hp, basi."

"ck, ga usah geer, buru."

"Udah minjem maksa." Kemudian Lyn merogoh kantong seragamnya, dan mengambil handphonenya. lalu di berikan pada laki-laki itu. "Jangan lama-lama."

"Hm."

Kemudian laki-laki itu terlihat menelepon seseorang. Lyn memperhatikan laki-laki itu, bukan bermaksud menguping hanya saja Lyn was was jika tiba-tiba handphonenya dibawa kabur oleh laki-laki itu.

"Hallo."

"..."

"Jemput gue."

"..."

"Gue disungai."

"..."

"Ok gue tunggu."

Laki-laki itu menutup telponnya. Kemudian mengembalikannya kepada Lyn tanpa mengucapkan terimakasih. Itu membuat Lyn Kesal, sudah ditolong tidak tau terimakasih.

"Makasih." Ucap Lyn dengan nada sedikit menyindir.

"Hm? Thanks."

"Ya." balas Lyn singkat.

Laki-laki itu melirik ke arah gitar Lyn seakan tertarik dengan gitar itu.

"Itu pinjem."

"Apa lagi?."

"Gitar."

"Oh, Emangnya lo bisa?." Ucap Lyn sedikit meremehkan.

"Ngeremehin gue?." Tanpa permisi laki-laki itu mengambil gitar milik Lyn.

"Anjir ga sopan." cerca Lyn

Laki-laki itu tidak menghiraukan cercaan dari Lyn. Dia memilih memainkan gitar itu. Lyn awalnya meremehkan laki-laki itu, tapi nyatanya Lyn malah berbinar kagum melihat permainan gitar dari laki-laki itu, bagaimana tidak laki-laki itu bermain gitar seperti layaknya seorang musisi profesional.

Lyn bertepuk tangan dengan keras sambil terus terkagum-kagum pada laki-laki didepannya. "Keren, gue aja belum bisa cord gitar lagu itu."

Lyn berpikir laki-laki itu sedang tersenyum sombong dibalik maskernya. Dan laki-laki itu hanya membalasnya dengan deheman.

"Lo batuk ya?." tanya Lyn tiba-tiba

"Hah? Ga."

"Ya lagian dari tadi lo cuma ham hem ham hem doang."

"Hm?."

"Tuhkan, minum yang banyak deh lo."

Laki-laki itu tidak menjawab ucapan Lyn. Tapi dia malah mengembalikan gitarnya pada Lyn.

"Thanks." ucapnya singkat sebelum berlalu pergi, dan meninggalkan Lyn dengan tatapan bingung.

"Kayak jalangkung anjir, tiba-tiba dateng, tiba-tiba pergi." Gumam Lyn heran.

_________________________________

Happy fun, avv typo bertebaran karna author cuma penulis amatir.

Jangan lupa vote and komen

AERILYN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang