.
.
.
.
.
.
.
Happy ReadingLyn menarik tangan Al masuk kedalam mall. Sedangkan yang ditarik hanya pasrah mengikuti kemanapun gadis itu membawanya pergi. Raut wajah Lyn terlihat sangat bahagia. Ia telah menyusun banyak rencana yang akan mereka lakukan hari ini. Dengan usaha yang ekstra akhirnya Lyn berhasil membujuk Al meninggalkan kertas-kertasnya dan beralih mengajaknya jalan-jalan.
"Mau nonton?." Tanya Lyn pada laki-laki itu.
"Nonton apa?."
"Filmlah masa bok–" Al menyentil dahi Lyn, "Aduh sakit." Lyn mengerucutkan bibirnya.
"Ya lagian."
"Bercanda loh." Lyn mengelus dahinya
Sudut bibir Al terangkat, ia mengusap pelan dahi kekasihnya. "Maksudnya film genre apa?." Jelas Al.
Lyn terlihat berpikir, "Horor?." Tanyanya.
"Terserah ." Jawab Al
"Tapi masa horor." Sahut Lyn. "Kita kan lagi nge date ." Lanjutnya.
Al menaikkan satu alisnya, "Ya emang kenapa?."
"Gak cocok."
"Terus mau apa?."
Lyn nampak kembali berpikir, "Komedi?." Tanyanya, tapi kemudian ia langsung meralatnya, "Tapi kamu kan gak punya selera humor."
"Hm?."
"Kalo romantis aja gimana?."
"Terserah."
"Terserah." Lyn mengikuti ucapan Al.
"Apa?."
"Kamu kayak gak tertarik."
"Aku ngikut."
"jangan ngikut aja."
"Terus gimana?."
"Gak tau males, batal aja."
"Loh?."
"Gak tau." Lyn berjalan mendahului Al.
"Loh?." Laki-laki itu menghela napas, kemudian ia berjalan meyusul kekasihnya.
Mereka berdua berjalan tanpa suara, Lyn sibuk sendiri dan Al hanya diam mengikutinya. Wajah Lyn semakin muram saat melihat banyak gadis yang diam-diam mencuri pandangan kearah kekasihnya. Lyn melirik Al, ia bisa melihat laki-laki itu berjalan dengan sangat santai. Padahal dirinya sedang kesal, tapi Al sama sekali tidak berniat membujuknya.
Lyn mendengus, kemudian ia menarik tangan Al agar laki-laki itu tidak jauh-jauh darinya.
Al menoleh pada Lyn, "Hm?."
"Gak usah geer, tadi ada lubang, jadi aku narik kamu ." Papar Lyn. Al menaikkan alisnya. Gadis itu semakin mengeratkan genggaman tangannya. Al diam-diam tersenyum melihat tingkah kekasihnya.
"Ih apa sih." Gerutu Lyn
"Apa?." Tanya Al.
"Bukan kamu." Gadis itu memberi tatapan tajam pada semua wanita yang diam-diam menatap kekasihnya. Karena semakin kesal ia menarik tangan Al, dan kemudian..
Cup
Tubuh Al mematung, ia terkejut mendapatkan ciuman yang tiba-tiba dari Lyn. Kepalanya menoleh pada gadis itu. Lyn menatapnya tanpa rasa bersalah.
"Kenapa?." Tanya Lyn.
"Kamu yang kenapa?."
"Gapapa."