27

79 35 12
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

Gadis itu duduk sendirian dengan segala isi pikirannya yang berkecamuk. Banyak pertanyaan yang muncul dibenaknya. Salah satunya adalah melihat sikap papanya pada papa Rio yang sangat akrab seolah-olah mereka pernah kenal sebelumnya. Tidak hanya itu karenanya Lyn mau tidak mau harus memaafkan Rio meskipun sebenarnya ia enggan. Papanya mengancam akan membuang semua barang-barang mamanya yang Lyn simpan jika ia menolak. Padahal biasanya papanya tidak mau ikut campur dengan semua urusannya. Ia hanya peduli dengan pekerjaan dan istri mudanya.

"LYN." Suara cempreng itu merusak lamunan Lyn.

Gadis itu berdecak, "Keyla suara lo." Ujarnya kesal

Keyla menunjukkan deretan giginya.
"Ya lagian, lo ngapain ngelamun dibawah pohon? kesambet tau rasa lo."

"Ga akan"

"Di bilangin juga."

"Iya dah."

"Gimana tadi Lyn?." Tanya Keana.

"Ya gitu."

"Gimana?" Keyla ikut bertanya.

"Dia di skors."

"Lah anjir cuma di skors?, gue pikir bakal dikeluarin." Ucap Keana.

Lyn menghela napas, "Bapaknya punya kuasa na."

"Dih najis banget."

"Berlindung dibalik kuasaan." Ujar Keyla

"Ya gitu deh."

"Wali lo diundang Lyn?." Tanya Keana.

Lyn mengangguk, "Iya, papa dateng."

"Gimana?"

"Ya gitu, biasanya juga gimana."

"Lo dipaksa pulang ya Lyn?." Tanya Keyla

"Awalnya, tapi gue nolak."

"Jahat banget, padahal waktu lo sakit dia sama sekali gak peduli."

Lyn terkekeh, "Udahlah, lagian udah biasa." Keyla menunjukkan ekspresi sedih.

"Tapi kalian tau gak sih."

"Apa?." Ucap Keana dan Keyla bersamaan.

"Papa gue kenal sama papanya Rio."

"Heeh terus?." Tanya Keana.

"Kayaknya mereka temen deket, gak heran sih soalnya emang hampir sama."

"Pasti ngeselin ya?." Tanya Keyla.

"Lumayan" Lyn terkekeh, "Papa sampe maksa aku buat maafin Rio."

"Dih, apa sih bapak lo." Celetuk Keana

"Iya, sok iye banget anjir. Padahal kalo sama anaknya kelakuannya kek setan." Imbuh Keyla.

"Terus lo mau?." Keana menaikkan satu alisnya.

Lyn menghela napas, "Terpaksa, papa gue ngancem buang barang-barang mama."

"Anjing banget sih bapak lo." Ceplos Keana. Spontan Keyla mencubit lengan Keana.

Keana mengaduh, "Apa sih, Key?."

"Frontal banget."

"Bodo, emang kek anjing kok."

Keyla menepuk jidatnya, "Terus gimana?."

"Harus banget gue ceritain semuanya?."

"Harus! Gue penasaran."

AERILYN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang