.
.
.
.
.
.
.Happy Reading
Al saat ini sedang berada distudio berusaha menyibukkan dirinya dengan lagu-lagunya. Tidak menghiraukan teman-temannya yang dari tadi ribut dibelakang. Mereka tidak menanyakan apa-apa pada Al, lantaran itu adalah hal yang biasa terjadi. Laki-laki itu memang lebih suka sendiri dan sibuk dengan lagu-lagunya.
Sejujurnya, pikirannya saat ini sedang sangat kacau. Dia sangat bingung dengan dirinya sendiri. Padahal dia yang mengusir gadis itu. Tapi disisi lain dia juga khawatir pada gadis itu. Saat Al sedang sibuk dengan pikirannya. Tiba-tiba terdengar suara gebrakan pintu.
BRAK...
Semua orang yang ada diruangan itu terkejut. Sontak mereka menoleh kearah pintu. Dilihatnya Arga tengah berdiri didepan pintu dengan tubuh basah kuyup. Pemuda itu menunjukkan ekspresi yang tidak dapat dijelaskan. Tapi mereka semua semakin dibuat terkejut saat laki-laki itu berjalan menghampiri Al dan memukulnya hingga tersungkur.
Al meringis sambil menatap Arga bingung.
"Mau lo apa sih, Al?!." Tanya laki-laki itu.
Rey berusaha melerai mereka.
"Tenang, Ga.""Gak bisa! Cowo brengsek ini harus diberi pelajaran!." Ucap Arga sambil menunjuk Al.
Al bangun dan menatap datar Arga.
"Maksud lo apa ngomong sama Lyn gitu?!."
"Apa? Dia nanya ya gue jawab."
"ANJING LO!." Arga kembali memukul Al. Tapi kali ini Al berhasil menangkisnya.
"Kalian kenapa sih?." Tanya Rey.
"Tanya aja sama abang lo nih, apa sih yang ada diotaknya?!."
Arga menunjuk Al.
"Kalo lo emang suka, ya udah tinggal bilang suka. kalo gak ya udah gak, Gak usah sok peduli!.""Masalah?."
"Ya jelas masalah!."
"Masalahnya sama lo apa?."
"Gue gak suka ada yang nyakitin dia!."
Arga menatap Al sengit.
"Kalo lo gak bisa ngobatin lukanya, Setidaknya jangan nambah luka!.""Mentalnya udah hancur sama keluarganya! Lo mau ngehancurin dia juga?!."
Al terdiam.
"Dimana hati nurani lo ha?!."
"Padahal asal lo tau Dia selalu bilang ke gue kalo al itu orang baik!"
Arga menarik kerah baju Al.
"Bulshit! Kenyataannya Lo adalah manusia gak punya otak! Bajingan! Brengsek!.""Arga udah." Ega mencoba melerai.
"DIEM! Gue gak ada urusan sama lo! Urusan gue cuma sama dia!."
Arga kembali melayangkan pukulan kepada Al.
"Perlu berapa kali gue pukul biar lo sadar ha?!."Arga terus memukuli Al. Sedangkan laki-laki itu hanya diam seakan tidak berniat membalas ataupun menangkis.
Tiba-tiba Ares membuka suara.
"STOP! Kalian mau berantem sampe kapan?! Orang yang kalian ributin lagi dirumah sakit!."Mereka berdua kompak menoleh ke arah Ares.
"Iya! Lyn sekarat dirumah sakit!."
***
Al berlari dikoridor rumah sakit. Disusul dengan teman-temannya dibelakang. Setelah Ares mendapat kabar itu mereka semua langsung bergegas pergi kerumah sakit.