04

114 64 10
                                    

Warning! 17+ Yang dibawah umur skip.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading.

Acara hari ini berjalan lancar dengan penampilan dari kelas 10 hingga 12. Ditambah lagi penampilan dari band Alres dan teman-temannya berhasil mengguncang pesta malam ini. Keyla dan Keana tidak henti-hentinya bertepuk tangan selama penampilan. Wajar saja karna pacar mereka sedang tampil jadi mereka harus memberikan suport.

Saat ini mereka tengah duduk diatas rumput sambil melihat bintang-bintang malam. Mereka seakan enggan untuk pulang. Padahal acara telah selesai dari 30 menit yang lalu. Tapi mereka malah memilih tetap disini. Sedangkan para siswa dan siswi yang lain sudah Pulang, hanya beberapa yang masih berada disini. Lyn hanya diam dan kalut dengan pikirannya sendiri. Sejujurnya Lyn dari tadi sibuk mencari sosok pacarnya yang sudah berhari-hari tidak ada kabar. Lyn berharap pacarnya datang ke acara ini sehingga Lyn bisa bertanya kenapa pacarnya itu hilang tanpa kabar. Tapi nyatanya nihil selama acara Lyn sama sekali tidak melihat sosok pacarnya itu.

Keyla tidak henti-hentinya memuji mereka "Kalian tadi keren bangett ih."

Rey tersenyum bangga sambil merangkul Keyla. "Iya dong, pacar siapa dulu."

Keana memutar bola matanya malas. "Lebay lo."

"Sstt.. udah biarin aja." Ucap Ares sambil mengusap rambut Keana, untuk mengalihkan perhatian pacarnya.

Mereka berempat sedang berbucin ria, sedangkan yang lain seakan hanya ngontrak disini. Mereka tidak marah, ya karna memang paham beginilah sifat Temannya ketika sudah bucin.

Disaat mereka sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Entah dapat pikiran dari mana tiba-tiba Ega mengeluarkan sesuatu.

"Ga, lo gila." tegur Bara.

"Gak seru woy kalo gak ada alkohol." Ega ini memang seorang pencandu alkohol. Biasanya dia bisa menghabiskan lebih dari 3 botol alkohol, sudah berkali-kali temannya menegur. Tapi dasarnya si Ega keras kepala.

"Emang bego ni anak. Masukin ga!." Perintah Ares.

"Dikit aja dikit."

"Gak usah cari masalah lo anjir."

Ega tetap memaksa. "Dikit sumpah, gak akan ada yang tau."

"Ini tempat umum bego!." Seru Arga.

"Dikit doang anjir."

Mereka terus berdebat. sedangkan Alres, dia tidak perduli. Dan sibuk sendiri dengan hanphonenya. Dia itu tipe manusia yang tidak akan berbicara jika tidak ada yang mengajaknya berbicara. Makanya saat awal bertemu dengan Lyn dia hanya menjawab ala kadarnya saja.

Saat sedang menyimak sahabat-sahabatnya ini mata Lyn tidak sengaja menangkap sesosok dua insan yang sedang bercumbu dibawah pohon tidak jauh dari tempat mereka. Lyn mengernyitkan dahinya berusaha melihat dengan jelas siapakah mereka.

"Bisa-bisanya anjir." gumamnya

Ketika netranya sudah dapat melihat dengan jelas siapa dua insan tersebut. Rasanya bagai hantaman didada Lyn. Bagaimana tidak. Dua orang yang sedang bercumbu itu adalah pacarnya Rio dengan ibu tirinya Tamara. Bisa-bisanya mereka melakukan ini dibelakangnya. Lyn masih tidak percaya. Jujur saja, hatinya sangat hancur, dia kecewa sangat kecewa. Lyn mengepalkan tangannya.

Entah dapat keberanian dari mana, dia mengambil botol yang ada ditangan Ega, Lalu meminumnya hingga habis tak tersisa. Semua orang yang ada disana menatap Lyn Kaget sekaligus bingung.

"Anying, kenapa nih cewe? Kesurupan?." Tanya Ega heran.

Lyn berdiri dari duduknya berniat menghampiri Rio dan Tamara. Tapi mereka dibuat lebih kaget lagi. Ketika Lyn tiba-tiba saja jatuh diatas Al dengan posisi yang terbilang ambigu. Mata mereka bertemu. Mereka berdua sama-sama diam untuk beberapa detik. Hingga mereka sama-sama tenggelam dengan netra masing-masing. Al berusaha menjauhkan Lyn darinya. Tapi Lyn seakan terbius dan melakukan hal yang sangat diluar dari nalarnya. dia menarik tengkuk laki-laki itu dan mencium bibirnya tanpa izin.

"Wtf?!." Keana menutup mulutnya tidak percaya.

Alres hanya diam. dia terkejut,  tentu saja. Mereka semua terkejut, pasalnya baru kali ini ada yang berani mencium Al. Apa lagi ditempat umum seperti ini.

Lyn memejamkan matanya. kemudian dia mencengkram baju milik laki-laki itu sambil terus melumat bibirnya. Lyn kesal sangat kesal. Al menggenggam tangan Lyn, dia terus berusaha menjauhkan gadis itu darinya. Tapi semakin dia mencoba menjauhkannya gadis itu akan melumat bibirnya seakan ingin melahapnya dan akan semakin mempersempit jarak diantara mereka. Akhirnya Al menyerah dan memilih memejamkan matanya. Dia diam tidak membalas maupun menolak ciuman dari gadis itu.

Mereka terus berciuman hingga tidak terasa pasokan udara mereka hampir habis. Lyn melepaskan ciuman mereka. Kemudian beralih memeluk leher Al dengan sangat erat sambil menyembunyikan wajahnya dicelah leher laki-laki itu.

Al masih berusaha menjauhkan Lyn dari dirinya. Tapi gerakannya terhenti ketika dia merasakan baju dan lehernya basah. lagi- lagi dia memilih diam. Sampai kemudian gadis itu membuka suara.

"Bawa gue pergi." Ucapnya Lirih.

Entah bagaimana bisa tiba-tiba hatinya seakan tergerak, Al bangun sambil masih menggendong Lyn membiarkan dia tetap didekatnya. Dan tanpa pikir panjang Al pamit pergi meninggalkan teman-temannya yang masih terdiam dengan tatapan bingung.

__________________________________

Demi apa aku tremor waktu nulis ini. Jadi maaf kalau semisal banyak kekurangannya atau kurang ngefeel😭🙏🏻


AERILYN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang