.
.
.
.
.
.
.Happy Reading
Lyn memutuskan pergi ke perpustakaan untuk menghabiskan akhir pekannya, dia tidak belajar maupun mencari buku disini. Dia hanya menumpang tempat untuk menyelesaikan gambarannya yang belum selesai. Dari kecil dia memang memiliki hobi menggambar dan menyanyi. Karena hobinya ini dia berpikiran setelah lulus SMA akan kuliah masuk jurusan seni. Tapi papanya sangat menentang keinginannya itu, lantaran dia ingin Lyn masuk kedalam dunia bisnis. Padahal Lyn sama sekali tidak paham dengan dunia bisnis.
Dia terus menorehkan pensil pada kertas gambarnya, sambil mendengarkan lagu-lagu klasik melalui earphonenya. Saat dia tengah fokus dengan aktivitasnya tiba-tiba seseorang mengetuk mejanya.
Dok...dok...
Lyn menoleh kearah asal suara itu. Karena ingin tau siapakah pelaku yang telah mengganggu aktivitasnya.
Laki-laki itu tersenyum,
"Sendirian aja?." Tanyanya.Lyn melepas earphonenya untuk memperjelas pendengarannya,
"Iya, bang Arga kok bisa disini?.""Ya bisa, kan tempat umum."
Lyn menggaruk kepalanya.
"Iya juga sih."Melihat itu Arga terkekeh,
"Lagi nyari buku? Atau lagi belajar?.""Bukan dua-duanya, aku lagi gambar."
"Wihh keren, emang bisa gambar?."
"Ngeremehin? Ya bisa dong."
"Coba liat." Ucap Arga excited.
Lyn menunjukkan beberapa gambarannya kepada Arga. Melihat itu membuat Arga berdecak kagum.
"Keren-keren."
Lyn tersenyum,
"Makasih.""Jadi lo suka seni?."
"Suka."
"Wah kebetulan kalo gitu, dideket sini ada pameran seni. Gue tadinya mau kesana lo mau ikut?."
Lyn mengangguk antusias,
"Mau.""Ya udah kalo gitu, Ayo."
Lyn segera membereskan kertas-kertas gambarnya. Kemudian mereka berdua segera pergi untuk melihat pameran seni itu.
Selama disana mata Lyn tidak henti-hentinya berbinar kagum. Dia tidak pernah membayangkan bisa menghadiri pameran seni seperti ini. Sementara itu Arga diam-diam tersenyum melihatnya.
"Bang Arga kok bisa tau ada pameran disini?."
"Hm? Kan yang ngadain temen gue."
Lyn menatapnya tidak percaya.
"Jinjja?!."Arga hanya mengangguk.
"Aku mau ketemu dia boleh gak?."
"Sure."
Mendengar itu Lyn tersenyum senang. dan karena sangat bersemangat dia menarik tangan Arga untuk membawanya menemui temannya. Arga terkejut lantas mengikutinya.