21

78 38 3
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

Sudah dua minggu lebih gadis itu terbaring diatas ranjang pasien. Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa gadis itu akan bangun. Dia masih setia tertidur dengan berbagai macam alat bantu ditubuhnya. Teman-temannya yang melihat itu pun hanya bisa menatap iba. Mereka berharap ada keajaiban yang membuat gadis itu bangun.   

Jam menunjukkan pukul 3 pagi, laki-laki itu masih setia menunggu gadis didepannya. Seakan tidak berminat untuk tidur. Semua temannya sudah terlelap dari 3 jam yang lalu. Dan hanya dirinya yang masih terjaga disini. Suasana ruangan itu sangat sunyi tidak ada suara lain, selain suara dari alat-alat rumah sakit. 

Al menatap Lyn dalam diam, ia merindukan gadis itu. Dua minggu lebih dirinya menunggu dengan harapan kedua mata itu kembali terbuka. Hanya satu keinginanya saat gadis itu bangun, ia ingin minta maaf. 

"Lo suka gelap ya?." Tanya laki-laki itu.

"Udah dua minggu, Lyn."

"Lo kapan bangun? banyak yang khawatir sama lo."

"Lo gak kangen temen-temen?."

"Lo..."

"Gak kangen gue?." 

Hening...

Laki-laki itu menghela napas. Berkali-kali dia mengajaknya berbicara tapi gadis itu sama sekali tidak merespon. Bahkan selama dua minggu ini bisa dibilang kondisinya tidak mengalami perkembangan. Sejujurnya Al takut, takut akan banyak kemungkinan yang terjadi. Tapi dia selalu berusaha menepis semua pikiran buruk itu. Dia berusaha meyakinkan dirinya dan juga teman-temannya, jika gadis itu akan bangun dan akan kembali pulih seperti sebelumnya. dia sangat yakin.

Mata Al melirik infus Lyn yang hampir habis. Kemudian dia menekan tombol bell untuk memanggil perawat. Tapi beberapa saat ia menunggu tidak ada satupun suster yang datang. Laki-laki itu menghela napas, akhirnya ia beranjak dari duduknya dan berjalan keluar ruangan untuk mencari suster. Hanya sebentar, pikirnya. Karena dia tidak mau kejadian seperti tempo hari terulang lagi. Beberapa hari lalu Lyn sempat kehabisan infus saat giliran Ega yang menjaganya. Untung saja Al datang tepat waktu, sehingga tidak ada hal buruk terjadi. Karena kejadian itulah dia jadi sedikit lebih was-was.

Setelah beberapa saat laki-laki itu berkeliling rumah sakit. Akhirnya ia menemukan seorang suster yang bertugas menjaga malam. Tanpa berlama-lama dia segera membawa suster itu kekamar Lyn untuk menggantikan infusnya. Baru saja mereka masuk kedalam ruangan. Al dikejutkan dengan tubuh gadis itu yang mengalami kejang-kejang.

"LYN." Serunya.

 ***

Suara langkah kaki laki-laki itu menggema dilorong rumah sakit. Hari ini dia mendapatkan kabar dari adiknya bahwa orang yang beberapa minggu ini ia tunggu akhirnya sadar dari koma. Setelah dia menyelesaikan pertemuannya dengan managernya. Tanpa pikir panjang dia langsung  bergegas kemari untuk melihat kondisi wanita itu

 Dia terus berlari, hingga langkahnya terhenti didepan ruang rawat Lyn. Al mengerutkan keningnya saat sayup-sayup terdengar kegaduhan dari dalam ruangan.

"DASAR CEROBOH!." Seru seorang laki-laki yang Al tau dia adalah papa Lyn.

"Kenapa kamu selalu nyusahin saya?!."

AERILYN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang