.
.
.
.
.
.
.Happy Reading
Gadis itu berjalan keluar dari rumah Al. Kemudian dia berhenti di sebuah halte bus yang tidak jauh dari rumah Al. Sebenarnya dia berbohong pada Arga jika akan pulang naik taksi. Padahal nyatanya dia sendiri tidak tau akan pulang naik apa. Meskipun begitu setidaknya Arga tidak akan melihat dirinya yang kacau.
Berkali-kali Lyn membuang napas untuk menghilangkan sedikit rasa sesak didadanya. Dia tidak marah, hanya saja dia merasa kecewa. Kecewa pada Al, karena dari pagi dia sudah sangat bersemangat untuk menyiapkan makanan, untuk diberikan kepada laki-laki itu. Tapi nyatanya laki-laki itu malah memberikannya pada orang lain tepat didepannya dan yang lebih parah laki-laki itu juga mengusirnya.
Dia menarik napas dalam-dalam.
"Ini baru awal Lyn." Gumamnya"Masa gitu aja nyerah?."
"Masih banyak cara yang belum lo coba." Ucapnya pada diri sendiri.
Dia terus berbicara pada dirinya sendiri. Sebagai penghibur dirinya. Sambil terus memingat perkataan Keana beberapa minggu lalu.
Sehari setelah permainan TOD antara mereka bertiga, Lyn akhirnya menjelaskan kepada Keyla dan Keana perihal mengapa dia bisa menyukai Al. Dan selama Lyn berbicara mereka berdua seperti tidak habis pikir padanya.
"Kenapa harus bang Al?." Tanya Keyla.
Lyn hanya mengangkat bahu.
"Gue gak tau.""Gila lo."
"Ya kan gue gak tau Keyla. Emang kenapa sih?"
"Susah Lyn. Ya kan na." Tutur Keyla
"Eum... Lumayan. Tapi gue yakin lo pasti bisa Lyn." ucap Keana.
Keyla menatap Keana tidak percaya.
"Na lo kan tau bang Al kek gimana.""Ya iya, tapi dia depannya aja kok yang cuek."
Lyn menghela napas.
"Gue gak yakin.""Yakin aja Lyn, dia kalo udah sayang sama orang bakal beda kok."
"Bikin sayangnya itu yang susah na."
Keana terkekeh,
"Ya emang. tapi percaya sama gue lo cuma perlu bodo amat aja sama ucapan dia."