EPILOG

1.3K 134 219
                                    

Walaupun ada takdir yang bisa kita pilih, tapi sebenarnya takdir itu juga memilih kita.

Autor Meliana

°°°°°

Jum'at, 21 April 2023
_______ • • • _______

Hari ini matahari tidak bersinar terlalu terik, walaupun jam sudah menunjukan pukul sembilan pagi. Udaranya juga terasa lebih sejuk dari biasanya, walaupun hingar bingar kota Jakarta tetap sama padatnya. Cuaca kali ini memang benar-benar bagus, akan sangat sayang jika Erine melewatinya hanya untuk berdiam diri di rumah.

Erine memilih pergi keluar rumah untuk menikmati cuaca yang bagus ini. Ia ingin berkunjung kesuatu tempat yang akhir-akhir ini jarang dikunjunginya. Dengan dress panjang berwarna hitam, dan juga kain hitam panjang tanpa motif yang disampirkan di pundaknya, Erine pergi menaiki bus kota dari halte dekat rumahnya. Disepanjang jalan, Erine menatap nanar jalanan kota dari kaca bus yang sengaja ia buka separuh. Rambut Erine yang tergerai bahkan sampai berkibar pelan karena tertiup angin.

Lama menikmati hembusan angin, bibir Erine mulai berusaha tersenyum kecil dengan kedua kelopak mata yang terpejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lama menikmati hembusan angin, bibir Erine mulai berusaha tersenyum kecil dengan kedua kelopak mata yang terpejam.

"Waktu berlalu begitu cepat."

"Dia beneran udah bahagia disana, kan?" Erine membuka kelopak matanya. Gadis itu menatap gedung-gedung pencakar langit, lalu tatapannya naik sampai berhasil menatap langit. "Gue kangen dia."

Tidak butuh waktu lama, Erine sudah sampai di halte tujuannya. Ia melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki, menyusuri deretan toko, cafe, dan restoran disepanjang jalan yang dilaluinya. Walaupun hari ini bukan hari libur, tapi tempat-tempat itu terlihat ramai pengunjung dari berbagai kalangan usia. Disalah satu cafe, Erine bahkan mendapati sekumpulan siswa siswi berseragam SMA yang sedang asik mengobrol. Mereka sepertinya bolos sekolah.

Erine tersenyum kecil saat ia melihat toko bunga langganannya dalam kurun waktu lebih dari satu tahun belakangan ini. Erine berlari kecil menghampiri toko tersebut. Sebelum masuk kedalam toko, Erine memperhatikan berbagai jenis bunga segar yang dipajang didepan toko. Tangan Erine gatal melihatnya, sehingga ia menyentuh bunga-bunga itu dengan perasaan senang.

 Tangan Erine gatal melihatnya, sehingga ia menyentuh bunga-bunga itu dengan perasaan senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DAVINNO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang