07

44.3K 5.2K 197
                                    

HAPPY READING

---

"CANTIK!" Pekik Zaidan dengan mata berbinar cerah saat melihat gadis pujaannya ada di depan mata.

Seluruh murid yang ada di parkiran seketika mematung dengan ekspresi terkejut di wajah masing-masing.

'Siapa orang beruntung yang membuat seorang Zaidan Abimanyu yang biasanya berwajah datar, menunjukan ekspresi lain apalagi pandangan mata Zaidan seperti seseorang yang sedang Jatuh Cinta.' Pikir para murid.

Bahkan para Sahabat Zaidan mematung di tempat saat mendengar pekikan Zaidan yang mirip Bocah.

Sedangkan Rebeca yang melihat Zaidan secara spontan memutuskan kontak mata mereka lalu berjalan sedikit cepat meninggalkan Parkiran.

Zaidan yang melihat Rebeca akan pergi, secara cepat berlari tergesa-gesa menuju Rebeca di ikuti para Sahabatnya.

"Eca Cantik." Panggil Zaidan dengan suara yang di Imut-imutkan membuat para Sahabatnya yang mengikuti Zaidan dari belakang bergidik ngeri.

"Si bos kenapa anjir ngeri banget." Bisik Bima pada Malvin yang ada di samping kanannya. Bima Firmansyah, Pria Tampan dan juga Imut ini adalah Sahabat Zaidan yang paling Humoris.

Malvin hanya membalas ucapan Bima dengan gelengan kepala. Malvin Mario Bramasto, Pria Tampan berwajah campuran Amerika-Rusia ini adalah Sahabat Zaidan yang paling irit bicara, Malvin juga merupakan murid yang sangat pintar setelah Zaidan tentunya. Di dalam novel juga di ceritakan bahwa Malvin akan menjadi salah satu bucinnya Anara.

Bima menghela nafas lelah lalu menatap ke samping kiri di mana ada Samuel yang sedang sibuk menggombali para Siswi yang lewat "Si Bos kenapa?" Tanya Bima lagi.

Samuel menoleh pada Bima lalu berucap ngasal "Salah minum obat kali." Samudra Samuel atau yang lebih sering di panggil Samuel, Pria Tampan Ber-kebangsaan Inggris ini adalah Sahabat Zaidan yang hobi nya mengoleksi Cewek Cantik selain Playboy Samuel juga sangat menyukai Darah.

"Eca Cantikkk-Nya Idan ngapain di sini." Ucap Zaidan dengan lembut walaupun masih di kacangin Rebeca.

Masih belum menyerah Zaidan kembali bersuara sesedih mungkin "Hiks Eca kenapa cuekin Idan." Ucap Zaidan dengan tangan berpura-pura menghapus air mata.

Rebeca yang sudah mulai jengah menghentikan langkahnya lalu menatap ke samping di mana Zaidan yang saat ini menatapnya lucu, dengan tangan yang menaikan kaca matanya hingga bertengger di rambut setelah itu Rebeca berucap "Lo siapa?"

Dapat terlihat ekspresi terkejut di wajah tampan Zaidan "Aku Zaidan Abimanyu, kita pernah ketemu di Perpustakaan Kota dan saat itu Eca bilang kalo Idan Milik Eca." Zaidan berbicara seperti itu dengan mata berbinar.

Sebelah alis Rebeca terangkat "Sorry, Gue ga kenal sama lo." Setelah berucap itu Rebeca kembali melanjutkan langkahnya, sebelum itu Dia menyempatkan diri untuk membuang Kaca mata hitamnya di tempat sampah terdekat.

Sementara itu, Zaidan yang mendengar ucapan Rebeca terdiam dengan ekspresi datar dan tangan terkepal erat.

Sedangkan para Sahabatnya mematung saat melihat Kecantikan Rebeca dari dekat bahkan Bima dan Samuel sampai mimisan di tempat, bahkan Malvin menatap Rebeca tanpa berkedip.

---

Saat ini Rebeca sedang duduk santai di Cafetaria sekolah.

"Tuan kenapa Anda tidak masuk ke kelas?"

Rebeca yang mendengar ucapan Sistem membalas singkat "Serah gue-Lah."

"Tuan tidak boleh membolos di hari pertama bersekolah."

"Yayaya." Balas Rebeca malas.

Setelah tidak mendengar lagi suara Sistem, Rebeca menaikan kakinya ke atas meja lalu mengeluarkan ponselnya dan bermain Game Online sesekali Rebeca meminum Jus Mangga yang tadi di pesannya.

Pemilik Cafetaria yang melihat tingkah Rebeca hanya diam, tidak ada niat menegur maupun mengusir Rebeca padahal Dia tau jika jam pembelajaran sedang di laksanakan. Alasannya hanya satu yaitu Uang, tadi Rebeca memberikan Uang yang banyak kepada si pemilik Cafetaria agar Dia tutup mulut. Jaman sekarang jika ada Uang pasti akan dengan mudah menyelesaikan permasalahan, apapun itu butuh Uang. Karena itu Rebeca sangat mencintai Uang.

Setelah keheningan cukup lama tiba-tiba Sistem kembali bersuara.

"Tuan kenapa Anda berpura-pura tidak mengenal Protagonis utama pria?"

"Sengaja." Ucap Rebeca singkat lalu Dia dengan santai kembali meminum Jus mangganya.

"Apa maksud Tuan, Sistem tidak mengerti?"

Rebeca dengan kasar meletakan ponselnya di atas meja lalu bersedekap dada angkuh "Tarik ulur perasaan Dia, buat Dia memohon untuk di cintai lalu berikan cinta yang Dia inginkan dan-" Ucap Rebeca dengan terkekeh sinis.

"Boom, sebagai gantinya Dia akan memberikan apapun untuk gue bahkan nyawanya sekalipun." Lanjut Rebeca menyeringai licik.

"Tuan, Anda sangat Menyeramkan."





TBC

Sedih banget tadi Draft part 7 ini ilang jadi harus nulis ulang :)

𝘼𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙈𝙞𝙣𝙚 [𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang