23

17.3K 2.3K 111
                                    

HAPPY READING

———

Beberapa jam berlalu, setelah kegiatan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Osis selesai di laksanakan para murid tinggal menunggu hasil dari pemilihan tersebut.

Rebeca dan Zaidan saat ini sedang duduk di Cafetaria dengan Zaidan yang terus bermanja—manjaan pada Rebeca.

Dengan kepala menyender di bahu Rebeca, Zaidan memejamkan matanya sesekali tangan kekarnya memainkan surai indah Rebeca.

Prang

Bunyi pecahan terdengar nyaring di penjuru Cafetaria membuat Zaidan dengan amat terpaksa membuka matanya.

Begitupun dengan Rebeca yang menatap intens keributan di hadapannya, di mana Dia melihat Lucas yang berdiri mematung dengan Seragam yang basah dan di hadapan Lucas terdapat seorang Siswi yang terduduk dengan kepala menunduk.

"ADA APA NIH?" Tanya Rebeca dengan suara keras, membuat Lucas tersadar dari keterdiamannya.

Lucas menatap Rebeca berbinar "Gpp ko Cantik, cuma ada masalah dikit." Balas Lucas, dengan suara sedikit keras.

Rebeca menganggukan kepalanya singkat, tanpa membalas ucapan Lucas.

Kali ini tatapan marah Lucas berikan pada gadis di hadapannya yang malah menangis setelah menabraknya dengan minuman sehingga membuat Seragam yang di gunakannya basah "Ga punya mata lo? Apa buta?!"

Si gadis yang belum di ketahui namanya itu mendongok sehingga dapat terlihat nameTag di Seragamnya "Hiks ngga, Aku ngga buta."

Lucas membaca nameTag gadis di hadapannya "Anara Azela, Itu nama lo?" Tanya Lucas dengan sedikit menundukan badannya.

Rebeca yang mendengar nama Anara di sebut segera menatap Lucas, lalu tatapannya beralih pada gadis yang masih terduduk di hadapan Lucas "Anara?" Gumam Rebeca tidak jelas.

Zaidan mendongokan kepalanya masih dengan bersandar di bahu Rebeca "Kamu ngomong apa?"

Rebeca menatap Zaidan lembut "Ngga." Balasnya dengan tangan menepuk pelan kepala Zaidan.

Zaidan yang di perlakukan seperti itu kembali memejamkan matanya.

Gadis yang Lucas panggil Anara itu menatap Lucas dengan wajah sedih jangan lupakan air mata yang terus mengalir membanjiri pipinya "Iy—a aku Anara Azela."

Lucas menatap Anara tajam dengan kasar Lucas mencengkram pipi Anara "Jangan tatap gue dengan mata lo! Menjijikan!"

"Hiks sakit, Lucas Hiks jahat." Lirih Anara dengan air mata yang semakin deras.

Lucas melepas secara kasar cengkramannya dari pipi Anara lalu berdecih "Cih, ga usah so kenal lo." Setelah mengucapkan itu Lucas berjalan cepat menuju Rebeca, sebelum itu Lucas menyempatkan diri untuk membuang Seragamnya yang basah sehingga hanya menyisakan kaos hitam yang melekat di tubuh atletisnya.

Setelah sampai di tempat si Cantiknya, Lucas langsung memeluk tangan kanan Rebeca, karena di tangan kiri Rebeca ada Zaidan lalu Lucas menatap tajam pada Anara yang masih terduduk di lantai, seluruh murid yang ada di Cafetaria menatap Anara mencemooh, berbagai macam hinaan tertuju pada Anara.

Anara segera bangun lalu berlari pergi meninggalkan Cafetaria dengan tangan terkepal.

Sedangkan Rebeca yang melihatnya hanya menyeringai, lalu seringai itu perlahan berganti menjadi senyum menawan.

———

Di parkiran sekolah Rebeca, Zaidan dan Lucas saat ini sedang duduk di kap mobil masing—masing. Mereka sedang menunggu Malvin karena Malvin terpilih menjadi ketua Osis yang baru, jadi rencananya mereka akan merayakan kemenangan Malvin di Mansion Rebeca.

"Lama banget si." Keluh Rebeca dengan tangan mengipas wajahnya.

Zaidan dan Lucas dengan sigap mendekati Rebeca, Zaidan langsung mengeluarkan payung lipat yang sengaja di bawanya dan Lucas dengan cepat mengambil botol minum yang ada di tasnya.

Zaidan yang memayungi Rebeca dan Lucas yang memberi minum untuk Rebeca, benar—benar pemandangan yang menarik untuk di lihat.

'Ayo terus manjakan Kaisar kalian, Selir—selir ku.' Batin Rebeca tertawa senang.

"Mending kita pulang duluan aja atau nunggu di dalam mobil." Saran Zaidan yang di balas anggukan setuju dari Lucas.

Rebeca menggelengkan kepala pertanda tidak setuju, tidak mau menyerah Lucas pun mencoba membujuk "Kita yang traktir deh, apapun yang Eca mau kita beliin."

"Ga mau." Tolak Rebeca cepat, karena Dia sudah cukup lama tidak di traktir Malvin, jadi Dia rindu traktiran Malvin.

Rebeca mengeluarkan Ponselnya lalu mengetikan pesan untuk  Mixael.

Mixael Roberts 🖤

Ke Mansion skrng! |

Setelah pesan terkirim Rebeca kembali menyimpan Ponselnya.

Beberapa menit berlalu Rebeca dapat melihat Malvin yang berjalan ke arah mereka dengan penampilan Bad Boy—Nya.

Rebeca bingung sendiri padahal Malvin itu termasuk murid yang nakal tapi kenapa bisa terpilih menjadi Ketua Osis.

Sebelum Malvin sampai ke dekat mereka, terlebih dahulu harus terhenti karena seorang Siswi yang tiba—tiba terjatuh menubruk Malvin.

Rebeca bersedekap dada lalu menatap malas kejadian di hadapannya "Murahan." Sarkas Rebeca.

Lucas pun ikut menatap Malvin lalu matanya membola saat melihat Siswi yang menabrak Malvin "Itu kan cewek tadi." Pekik Lucas alay dengan tangan menunjuk gadis yang terduduk di hadapan Malvin.

Sedangkan Zaidan hanya diam, karena saat kejadian di Cafetaria Dia tertidur.

Malvin bersedekap dada lalu menatap malas gadis yang terduduk di hadapannya, tanpa perduli jika jabatannya sebagai Ketua Osis akan tercoreng, Malvin berucap "Jalanan luas, ngapain lo nabrak gue? Caper!"

Anara yang mendengar ucapan Malvin terdiam tapi seketika menangis histeris "Hiks aku ga Hiks sengaja."

"Ga usah nangis, udah jelek tambah jelek." Ucap Malvin mencemooh, dengan santai Malvin berjalan menuju Rebeca meninggalkan Anara yang masih menangis.

Setelah sampai di hadapan Rebeca, Malvin mengecup singkat pipi Rebeca lalu menggandeng tangan Rebeca untuk masuk ke dalam mobilnya.

Di susul oleh Zaidan dan Lucas yang mengendarai mobil masing—masing, Anara yang melihat mereka pergi meninggalkannya berdecih dengan kasar Dia mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

TBC

𝘼𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙈𝙞𝙣𝙚 [𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang