HAPPY READING
———
Dengan mata menajam Rebeca menatap Malvin yang saat ini berpelukan dengan Anara, atau lebih tepatnya Anara yang memeluk Malvin tanpa Malvin balas.
Malvin yang tadinya terdiam karena terkejut, langsung melepas kasar pelukan siswi yang tidak di kenalinya itu sehingga tubuh Siswi itu terjatuh ke lantai, menatap liar ke segala arah karena takut ada yang melihatnya lalu melaporkan pada Rebeca.
Malvin membeku saat melihat Rebeca menatapnya dengan tajam dari arah depan "ECA INI GA SEPERTI YANG KAMU PIKIRKAN!" Teriak Malvin sambil berlari menuju Rebeca.
Sedangkan Lucifer yang sudah mengerti alasan terhentinya langkah Rebeca, terkekeh sinis "Wow, ternyata ada Drama perselingkuhan."
Malvin yang sudah berada di dekat Rebeca menatap Lucifer tajam, lalu tatapan itu seketika berubah menjadi memelas saat menatap Rebeca "Eca Hiks maafin Avin, tadi bukan Avin Hiks yang peluk duluan." Lirih Malvin dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya, tanpa perduli tatapan tidak percaya para murid yang pertama kali melihat Malvin yang di kenal dingin menangis.
Rebeca bersedekap dada dengan wajah cantik yang berekspresi datar dengan mata menatap nyalang tubuh Malvin yang saat ini ada di hadapannya.
Merasa Rebeca benar—benar marah padanya, Malvin semakin menangis histeris sampai pria tampan itu berjongkok dengan menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan, persis seperti bocah yang sedang menangis.
Semakin banyak murid yang mengerubungi Rebeca karena mendengar suara tangisan Malvin, begitupun Zaidan dan Lucas yang baru saja selesai makan di Cafetaria.
"MINGGIR WOY, MINGGIR ORANG GANTENG MAU LEWAT!" Teriak Lucas sambil membelah kerumunan di ikuti Zaidan yang berjalan di belakangnya masih dengan ekspresi datar andalannya.
Ekspresi datar di wajah tampan Zaidan seketika hilang di gantikan ekspresi terkejut saat melihat si cantiknya yang terlihat seperti orang sedang marah dengan Lucifer yang Dia kenal sebagai Kakak dari Rebeca atau calon Kakak iparnya yang saat ini berdiri di samping Rebeca dengan wajah malas dan Malvin yang sedang menangis seperti bocah berada di hadapan Rebeca.
'Apa yang terjadi?' Pikir Zaidan penasaran.
Karena tidak ingin larut dalam rasa penasarannya Zaidan berjalan mendekati Rebeca, setelah sampai di dekat Rebeca, Zaidan segera merangkul tangan kanan Rebeca lalu berbisik lirih pada telinga si cantiknya "Cantik kenapa? Ko kaya marah gitu."
Mendengar bisikan lirih dari Zaidan, Rebeca menoleh sehingga hidung keduanya bersentuhan, Rebeca dan Zaidan terdiam dengan tatapan saling terkunci.
Lucas yang tadinya sedang mengejek Malvin karena menangis seperti bocah, seketika langsung membola karena melihat jarak wajah Rebeca dan Zaidan sangat dekat bahkan jika ada yang mendorong Zaidan sedikit saja pasti mereka akan berciuman.
"Jangan terlalu deket ya, takut terjadi hal—hal yang di inginkan." Pekik Lucas yang tiba—tiba berdiri di antara Rebeca dan Zaidan membuat jarak keduanya berjauhan.
Lucifer yang mendengar ucapan aneh dari salah satu penghuni Harem adiknya, mendilik lalu mengkoreski ucapan Lucas "Hal—hal yang tidak di inginkan, Bego."
Lucas menganggukan kepala singkat "Iya, calon Kakak ipar maafkan calon adik ipar mu ini." Ucap Lucas lalu menyalimi tangan Lucifer, setelah itu Dia kembali ke tempat awal yaitu berdiri di antara Rebeca dan Zaidan.
Malvin yang merasa di abaikan mendongokan kepalanya sehingga dapat terlihat wajah tampan dengan mata bengkak karena terlalu banyak menangis dan air mata yang terus mengalir di pipinya jangan lupakan hidung mancung yang terus menyedot ingusnya yang seakan ingin turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘼𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙈𝙞𝙣𝙚 [𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙]
FantasyBagaimana jadinya jika Gadis cantik dan Licik pecinta Uang dan Cogan bertransmigrasi ke tubuh seorang Figuran yang hanya muncul satu kali dalam novel. Dan parahnya Figuran ini merupakan Pasien Rumah sakit jiwa. "GUE GA GILA!" "Tuan tolong jangan ber...