HAPPY READING
———
Tok Tok Tok
Dengan keadaan setengah sadar Zaidan berjalan dengan gontay menuju pintu. Setelah pintu terbuka terlihatlah Lucas, yang langsung masuk ke dalam Apartemen Zaidan.
"Bau Alkohol." Lucas menutup hidungnya dan menatap jijik setiap penjuru Apartemen mewah itu yang terdapat banyak botol bekas Alkohol.
Zaidan menutup secara kasar pintu Apartemen—Nya "Ngapain lo ke sini? Ganggu!"
Lucas memicing menatap aneh Zaidan yang saat ini berjalan menuju Sofa lalu kembali meminum Vodka dari botolnya "Lo kenapa nyet?"
Zaidan menulikan pendengarannya, Dia terus meminum Vodka di tangannya. Entah sudah botol ke berapa minuman keras itu Dia minum dari tadi siang.
Lucas berjalan cepat menuju Zaidan, setelah itu Dia merebut secara kasar Vodka yang ada di tangan Zaidan lalu melemparnya ke lantai.
Prang
Terdengar geraman marah dari Zaidan, Dia langsung mencekik Lucas "Kalian semua itu sama aja, yang satu matre yang lainnya pengganggu."
Lucas dengan gampang melepas cekikan dari Zaidan, dengan kasar Dia mendorong tubuh Zaidan hingga membentur lantai yang dingin "Apa maksud lo sialan? Keadaan sekarang lagi gawat, Eca hilang! Dan gue ga punya waktu buat ngurus orang mabuk kaya lo."
"Bagus dong kalo si Eca—Eca itu hilang berarti ga bakal ada cewek matre lagi di hidup kita. Kalo perlu Dia mati sekalian."
Bugh
Amarah seketika menguasai diri Lucas, tanpa banyak bicara Dia langsung menonjok wajah tampan Zaidan.
Bugh
Bugh
"Shut up, cewek yang lo sebut matre itu orang yang gue Cintain. Dan orang yang lo Cintain!"
Zaidan hanya diam tanpa niat membalas tonjokan Lucas, tubuhnya juga lemah mungkin karena efek terlalu banyak minum alkohol "Hiks Eca, Dia jahat."
Lucas langsung berhenti menonjok Zaidan menghela nafas dalam—dalam "Apa maksud lo?"
Zaidan menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan "Waktu siang gue liat Eca—"
Flashback On
Saat ini Zaidan, Malvin, Lucas dan Mixael. Baru selesai menonton bersama Film 'Little Rabbit' di salah satu Bioskop paling mewah se—ibu kota.
Setelah selesai menonton mereka memutuskan untuk langsung pulang karena mereka masih memiliki kesibukan masing—masing.
Satu persatu di antara mereka meninggalkan parkiran, menyisakan Zaidan yang saat ini masih duduk di kap mobil dengan sebotol air mineral di tangannya.
Zaidan menyipit menatap seorang gadis yang sangat mirip dengan Rebeca "Itu Eca kan? Ko sendirian ya, bukannya Dia bilang mau nonton film bareng keluarganya."
Gadis yang sangat Zaidan yakini sebagai Rebeca itu memasuki ke sebuah mobil Sedan berwarna hitam, karena kaca mobil itu transparan hingga Zaidan dapat melihat dengan jelas jika di dalam mobil itu ada Rebeca dan seorang pria yang tidak Zaidan ketahui namanya.
Mobil sedan itu pun melaju meninggalkan parkiran, melewati mobil Zaidan "Sialan, Dia bilang mau nonton bareng keluarganya tapi ternyata malah sama cowok baru." Zaidan mencekram erat botol mineral yang di pegangnya.
Flashback Off
"Lo liat Eca, masuk ke dalam mobil cowok?" Tanya Lucas setelah mendengar cerita dari Zaidan.
Zaidan hanya diam hanya terdengar isakan dari Zaidan.
Lucas menggeram kesal, Dia mencekram dagu Zaidan hingga keduanya bertatapan "Jawab pertanyaan gue bego! Gue ga butuh tangisan alay dari lo."
"I—ya, Eca masuk ke mobil cowok."
Melepas dengan cepat cekramannya dari dagu Zaidan, Lucas langsung mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Mixael.
Memanggil Om Mixael...
Setelah beberapa saat hanya terdengar deringan, akhirnya panggilan pun di angkat.
"Halo Lucas, Bagaimana dengan Zaidan apa Dia sudah menemukan informasi mengenai Eca?"
Lucas melirik Zaidan sekilas "Belum om, Zaidannya mabuk berat."
"Ada apa dengan anak itu?"
Menghela nafas Lucas pun menjawab dari apa yang Dia simpulkan dari cerita Zaidan tadi "Kayanya Dia cemburu liat Eca sama cowok lain."
"Apa maksudmu?"
Lucas berjalan meninggalkan apartemen Zaidan, padahal alasan utamanya menemui Zaidan adalah untuk menyuruh Zaidan mencari tau di mana keberadaan Rebeca yang mendadak menghilang "Tadi Zaidan liat Eca masuk ke mobil sedan milik cowok dan Zaidan menyimpulkan jika Eca berbohong kepada kita, kalo sebenarnya Eca nonton di Bioskop bareng cowok itu dan bukan bareng keluarganya."
"Eca ga mungkin bohongin kita, Saya akan mencari tahu soal pria itu dan tolong pastikan sekali lagi ke Mansion Baskara."
"Baik Om."
Sambungan telpon pun terputus sepihak dari Mixael.
Lucas yang sudah berada di parkiran segara masuk ke mobilnya untuk kembali memastikan keberadaan Rebeca di Mansion Baskara.
———
Sedangkan di Mansion mewah tempat para penghuni Harem Rebeca.
Setelah beberapa saat bertelponan dengan Lucas, Mixael langsung memutuskan panggilan sepihak saat merasa tidak ada yang perlu di bicarakan lagi.
Menyimpan secara kasar ponselnya di meja, Mixael segera membuka Laptop—Nya dengan gesit jari—jari Mixael bergerak lincah di atas Keyboard "Shit, kenapa lagi—lagi gagal."
Malvin yang baru selesai menelpon langsung berjalan mendekati Mixael "Gimana?"
"Gagal."
Sebelah alis Malvin terangkat "Gagal lagi?"
Brak
Mixael membanting asal Laptop—Nya lalu mengacak kasar rambutnya Dia hanya berdehem untuk membalas ucapan Malvin "Hm."
Beberapa saat kemudian Lucas datang dengan wajah masam.
"Gimana?"
"Masih sama, Mansion Baskara kaya ngga berpenghuni pas gue teriak—teriak juga ngga ada yang jawab."
Lucas duduk di karpet berbulu dengan kepala menunduk.
"Gue juga udah banyak ngehubungin orang—orang yang lumayan dekat sama Eca, tapi hasilnya Nihil orang—orang itu seolah ga pernah kenal siapa Eca." Ucap Malvin.
Lucas menatap Mixael yang saat ini duduk di sofa "Kalo Om gimana?"
"Setiap saya mencari tentang keberadaan Rebeca pasti selalu gagal seolah—olah ada orang yang sangat hebat menyembunyikan Rebeca."
"Keluarga Baskara memiliki kekuatan yang cukup besar di Negara, bisa saja mereka yang menutup akses Rebeca."
Mixael melirik Malvin sekilas "Kekuatan keluarga Baskara tidak ada apa—apanya jika di bandingkan dengan Saya, orang yang menyembunyikan akses tentang Eca pasti adalah orang yang lebih kuat dari Saya."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘼𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙈𝙞𝙣𝙚 [𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙]
FantasyBagaimana jadinya jika Gadis cantik dan Licik pecinta Uang dan Cogan bertransmigrasi ke tubuh seorang Figuran yang hanya muncul satu kali dalam novel. Dan parahnya Figuran ini merupakan Pasien Rumah sakit jiwa. "GUE GA GILA!" "Tuan tolong jangan ber...