15

28.9K 3.5K 133
                                    

HAPPY READING

———

Mendengar ucapan dari Malvin, Rebeca terkekeh Senang "Mulai sekarang kalian Milik gue Zaidan Abimanyu—"

"Malvin Mario Bramasto." Lanjut Rebeca lalu memeluk kedua pria Tampan di hadapannya.

Rebeca mengecup pipi Zaidan "Lo Cowok pertama gue—"

Lalu beralih mengecup pipi Malvin "Dan lo Cowok kedua gue."

"Jangan pernah berdekatan dengan cewek lain karena semua yang ada di diri kalian Milik gue." Ucap Rebeca posesif.

Zaidan dan Malvin menganggukan kepalanya masih di pelukan Rebeca.

'Dua Pion udah ada di tangan gue.' Batin Rebeca tersenyum miring.

"Kenapa Avin jadi cowok kedua Eca? Kenapa harus Zaidan yang pertama." Ucap Malvin dengan suara yang mirip anak kecil.

Rebeca terkekeh gemas mendengar suara Malvin dengan lembut Rebeca mengusap rambut Malvin "Karena sebelum mengenal Avin, Eca lebih dulu mengenal Idan." Ucap Rebeca mengikuti suara Malvin.

Malvin yang di perlakukan lembut oleh Rebeca, memekik senang dalam hati.

Tiba—tiba kesenangan Malvin terhenti saat mendengar suara dengkuran yang sangat di kenalinya.

Malvin dengan cepat menolehkan kepalanya ke samping di mana Dia dapat melihat Zaidan yang seperti sedang tertidur di bahu Rebeca dengan Rebeca yang terus menepuk punggung Zaidan.

'Gila ya, bisa—bisanya si Zaidan tidur di posisi berdiri mana masih nyender di bahu Eca lagi.' Batin Malvin dengan mata menatap nyalang tubuh Zaidan.

Rebeca yang merasa lemas karena harus menahan badan besar Zaidan yang tertidur, menoleh pada Malvin.

Tatapan Malvin seketika melembut saat Rebeca menatapnya "Eca?" Panggil Malvin.

Rebeca menatap Malvin memelas, yang terlihat sangat Imut di mata Malvin.

"Avin tolong gantiin Eca buat tahan tubuh Zaidan, Zaidan berat Eca ga kuat."

Mendengar ucapan Rebeca dengan cepat Malvin mengambil tubuh Zaidan dari Rebeca lalu memapah tubuh Zaidan ke Mobilnya.

Setelah sampai di Mobil Malvin membuka pintu Mobilnya, lalu dengan teganya Malvin mendorong tubuh Zaidan hingga terlentang di kursi belakang, Zaidan yang di perlakukan seperti itu tidak menunjukan respon apapun. Zaidan kalau tidur memang mirip Kebo, untung Ganteng.

Setelah itu Malvin berlari kecil menuju Rebeca "Mari, Pangeran antarkan pulang Tuan putri." Ucap Malvin dengan membungkukan badan dan mengulurkan tangan kanannya pada Rebeca.

Rebeca yang di perlakukan seperti itu seketika berdebar, dengan ragu Rebeca mengambil tangan Malvin untuk di genggamnya.

Keduanya berjalan menuju Mobil dengan Jantung yang berdebar, setelah sampai di Mobilnya Malvin membukakan pintu depan di kursi Penumpang untuk Rebeca.

Setelah memastikan jika Rebeca duduk dengan Nyaman, Malvin berlari kecil untuk menuju kursi Pengemudi.

Setelah itu mobil Sport milik Malvin meninggalkan parkiran sekolah menyisakan Seseorang yang merasa marah karena menyaksikan Pujaan hatinya bermesraan dengan orang lain.

———

Beberapa saat kemudian, di Kediaman Mewah Bramasto. Rebeca dan Malvin masih mengobrol santai dengan sesekali Malvin yang berlaku manja pada Rebeca.

Setelah pulang dari sekolah Malvin tidak mengantarkan Rebeca pulang tapi malah membawa Rebeca ke Mansionnya.

"Zaidan kalo tidur emang lama ya?" Tanya Rebeca dengan mata menatap aneh pada tubuh Zaidan yang tertidur seperti orang mati menurutnya.

Saat ini Rebeca, Malvin dan Zaidan sedang ada di kamar Malvin, dengan Zaidan yang masih tertidur di atas kasur Malvin.

Sedangkan Rebeca sedang duduk di sofa besar kamar  itu dengan Malvin yang menidurkan kepalanya di paha Rebeca.

Rebeca yang tadinya sedang sibuk Menscroll Instragram seketika terhenti saat melihat sebuah Postingan yang baru saja di unggah di akun Instagram 'Diamond High School.'

Di postingan itu menampilkan Foto seorang Siswi, dengan Caption yang menuliskan ucapan Bela Sungkawa atas kematian seorang Siswi bernama Aluna Mahendra.

"Ini kan cewek tadi." Gumum Rebeca yang masih dapat terdengar jelas di telinga Malvin.

"Kenapa Ca?" Tanya Malvin.

"Avin pernah bunuh orang ga?" Tanya Rebeca balik.

Dengan santai Malvin menjawab "Pernah, sering malah—"

"Kemarin juga Avin di ajakin Zaidan ngebunuh, Setan emang tuh anak." Lanjut Malvin sambil menunjuk Zaidan singkat.

Tidak ada Ekspresi terkejut di wajah Cantik Rebeca karena Dia sudah mengetahui hal itu, di dalam Novel juga di sebutkan jika Zaidan dan Malvin adalah seorang Psychopath.

Rebeca menunjukan Foto Aluna yang ada di Postingan  yang tadi di lihatnya pada Malvin "Avin bunuh Cewek ini?"

Sebelah alis Malvin terangkat saat mendengar pertanyaan Rebeca "Dari tadi kan kita bareng Ca, di Postingan menunjukan kalo Cewek itu Mati baru satu jam yang lalu, jadi ga mungkin kalo Avin yang ngebunuh." Jelas Malvin tidak ingin Rebeca salah paham padanya.

"Bisa aja kan Avin nyuruh orang buat bunuh Cewek itu?" Tanya Rebeca masih tidak menyerah.

"Avin ga suka nyuruh orang buat ngebunuh, Avin lebih suka bunuh orang dengan tangan Avin sendiri—"

"Tapi Zaidan suka nyuruh orang buat ngebunuh kalo Dianya lagi Mager." Lanjut Malvin.

"Tapi Zaidan juga ga mungkin bunuh Cewek itu Dia aja dari tadi tidur." Bela Malvin.

"Oh iya." Balas Rebeca singkat.

"Emang Cewek tadi siapa?" Tanya Malvin cukup penasaran.

"Cewek yang baru aja ngungkapin Perasaannya sama Eca." Jawab Rebeca apa adanya.

"APA?!"

TBC

Banyak yang ngira cerita ini bakal ada Lesbian, Di cerita ini GA BAKAL ADA adegan Lesbinya.

Author tantang kalian buat tebak siapa Seseorang yang suka ngawasin Rebeca. Di Part—part selanjutnya bakal banyak petunjuk tentang Seseorang itu, kalo orang yang meresahkan itu udah ketauan siapanya, kalian bebas nentuin bakal di apain orangnya.

Kalo ada yang ga suka sama sifat Rebeca yang sombong, kasar, matre dan sebagainya kalian boleh skip cerita ini, karena sifat Rebeca memang jauh dari kata baik.

𝘼𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙈𝙞𝙣𝙚 [𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang