05

49K 5.8K 159
                                    

HAPPY READING

———

Saat ini Rebeca sedang duduk di sofa besar yang berada di kamar mewah kediaman Baskara, di temani ocehan Sistem.

"Tuan, membuat Protagonis utama pria mencintai Anda tidak ada di dalam misi, harusnya Tuan cukup membuat Protagonis utama pria menyukai Anda saja."

Tadi setelah kejadian di perpustakaan kota di mana Zaidan setuju menjadi milik Rebeca, saat itu juga Sistem memberitahunya jika rasa suka Zaidan bertambah menjadi 48% yang berarti Zaidan sudah Mencintai Rebeca karena batas Suka seseorang adalah 30%.

Rebeca memutar bola mata malas "Ayolah, Sistem mendapatkan cinta dari seorang protagonis utama pria itu tidak buruk apalagi Zaidan pria yang sangat tampan jangan lupakan jika Dia juga adalah pewaris tunggal kekayaan Abimanyu, bisa hidup enak terus gue." Ucap Rebeca menyeringai saat membayangkan jika Dia dapat memanfaatkan Zaidan.

"Tuan, tolong jangan berpikir untuk Memanfaatkan pemuda polos seperti Protagonis utama pria."

"Apanya yang polos?! Psychopath kaya Dia mah kaga ada polos—polosnya—" Ucap Rebeca ngegas.

Rebeca menjeda ucapannya "Apa bener Zaidan itu Protagonis utama pria, tapi kenapa deketin Dia gampang banget." Lanjut Rebeca dengan wajah bingung.

"Karena Tuan sangat Mempesona."

Rebeca yang di puji Sistem hanya tersenyum sinis, dengan gaya angkuh Rebeca mengibas rambut panjangnya.

Beberapa menit dalam keheningan, tiba—tiba suara ketukan pintu mengganggu ketenangan Rebeca.

Tok Tok Tok

Dengan wajah malas Rebeca berjalan menuju pintu, sebelum pintu itu terbuka dengan cepat ekspresi Rebeca berubah menjadi wajah polos tanpa dosa.

Angelina yang melihat wajah cantik Rebeca yang saat ini menatap polos dirinya langsung memekik gemas dengan lembut Dia menggenggam tangan lentik Rebeca menuju Ruang makan. Seperti yang tadi di janjikannya pada Rebeca bahwa Dia akan mengenalkan Rebeca kepada seluruh anggota keluarga saat makan malam.

Rebeca hanya diam selama perjalanan menuju ruang makan, begitupula Angelina yang ikut diam tapi sesekali Dia mencubit gemas pipi Chubby Rebeca.

Ruang makan mewah kediaman Baskara yang tadinya hening seketika riuh dengan pekikan alay para Nyonya Baskara.

"Omg cakep banget ini ponakan baru gue kan? Iya kan?!" Tanya heboh Rina Baskara— Istri dari Reza Baskara, yang merupakan Pengusaha batu bara dan Pemilik tambang berlian terbesar di Negara. Reza Baskara adalah anak pertama dari Inggit Putri Baskara dan Ikhsan Putra Baskara.

"Itu pipinya tumpah—tumpah gitu." Pekik Windy Baskara— Istri dari Wildan Baskara, seorang Pengusaha restoran dan hotel ternama di Ibu Kota. Wildan Baskara adalah anak kedua dari Inggit Putri Baskara dan Ikhsan Putra Baskara.

Seorang wanita cantik yang sudah tidak muda lagi dengan beberapa keriput di wajah cantiknya memelototi kedua wanita yang duduk di sampingnya yang masih berteriak heboh seperti orang gila, sayangnya dua wanita itu adalah menantunya.

Inggit tersenyum manis saat melihat Rebeca yang menatap mereka bingung "Sini cantik, duduk dekat Grandma." Ucap Inggit lembut, dengan tangan menepuk kursi kosong di sampingnya.

Rebeca menoleh pada Angelina yang ada di sampingnya, seakan meminta persetujuan. Angelina terkekeh kecil lalu menganggukan kepala.

Dengan ragu Rebeca mendekat pada Inggit lalu duduk di kursi samping Inggit.

Pria tua yang masih terlihat tampan dengan balutan jas hitam di tubuh yang masih kekar itu, berdehem keras lalu berucap "Mari makan."

Setelah mendengar ucapan dari kepala keluarga Baskara, mereka yang ada di meja makan segera melakukan makan malam dalam diam, hanya terdengar bunyi dentingan alat makan yang mengisi kesunyian Ruang makan mewah kediaman Baskara.

———

Beberapa menit berlalu, setelah selesai makan malam  seluruh anggota keluarga Baskara saat ini duduk di ruang keluarga dengan Rebeca yang duduk di pangkuan seorang pria yang masih terlihat tampan di umurnya yang sudah tidak muda lagi, pria yang mengaku Suami Angelina dan juga Daddy barunya adalah Azkara Baskara.

Seluruh pandangan dari anggota keluarga Baskara saat ini hanya tertuju pada Rebeca 'Pada kenapa si, anjir ngeri banget' Batin Rebeca. Karena dari tadi mereka hanya menatap Rebeca dengan pandangan berbinar di wajah datar masing—masing jangan lupakan senyum lebar yang menghiasi wajah tampan dan cantik orang yang ada di ruangan ini, sedangkan Rebeca yang melihat itu berigidik ngeri. 'Terlalu menyeramkan.' Pikir Rebeca.

Setelah keheningan cukup lama Kepala keluarga Baskara yaitu Ikhsan Putra Baskara mengeluarkan suara tegasnya "Jadi gadis ini yang kamu bilang ingin di jadikan anakmu." Tanya Ikhsan pada Angelina dengan tatapan yang terus menatap pergerakan Rebeca yang menurutnya sangat lucu.

"Iya Pah." Jawab Angelina cepat.

Setelah membawa Rebeca pulang ke Kediaman utama memang Angelina sempat memberi tahu seluruh anggota keluarga, banyak yang setuju saat Angelina bilang ingin mengadopsi seorang anak perempuan apalagi para anak—anak dari Tuan dan Nyonya Baskara yang merasa senang karena akan mendapatkan adik perempuan. Begitupun Ikhsan, tapi Dia meminta Angelina mengenalkan Rebeca terlebih dahulu agar Dia tahu Rebeca itu gadis yang seperti apa, karena segala keputusan ada di tangan Ikhsan maka Angelina mau tidak mau menyetujuinya, dan jika Rebeca tidak sesuai harapan Ikhsan makan Rebeca harus di bunuh itu keputusan dari Ikhsan.

Ikhsan menatap Rebeca intens, Rebeca yang merasa di tatap hanya tersenyum manis di wajah Cantiknya. Seluruh anggota keluarga yang melihat senyum manis Rebeca seketika langsung memerah, tapi di hati mereka was—was karena takut Ikhsan tidak menyukai Rebeca dan akhirnya Rebeca harus di bunuh.

"Sini Cantik." Ucap Ikhsan lembut dengan tangan di rentangkan pada Rebeca, Rebeca yang mendengar ucapan dari Ikhsan dengan ragu berjalan menuju Ikhsan lalu masuk ke dalam pelukan Ikhsan dengan Dia yang duduk di pangkuan Ikhsan.

Seluruh anggota keluarga menghela nafas lega saat melihat jika Ikhsan menerima kehadiran Rebeca.

Ikhsan mengelus lembut rambut Rebeca "Rebeca?" Panggil Ikhsan, Dia sudah tahu nama Rebeca dari Angelina.

Rebeca menatap Ikhsan dengan tatapan polosnya "I—Iya Tuan."

Ikhsan menggeram marah saat mendengar ucapan Rebeca, masih dengan mempertahankan senyum di wajahnya Dia berucap "Panggil Grandpa."

Rebeca hanya menganggukan kepala singkat lalu tersenyum lucu dengan mata berbinar cerah.

Setelah itu Rebeca berkenalan dengan seluruh anggota Keluarga Baskara dan mulai saat itu Rebeca Tania Bianca Alexsa Baskara adalah kesayangan dari Keluarga Baskara yang di juluki Keluarga Monster.


TBC.

𝘼𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙈𝙞𝙣𝙚 [𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang