HAPPY READING
———
Takdir itu sudah di atur oleh Tuhan walaupun Rebeca sudah berusaha mengubah Takdirnya menjadi Happy Ending tapi tidak semua orang akan mendapatkan akhir yang Bahagia, adapula yang mendapatkan Sad Ending.
Begitupun dengan Nathan yang memutuskan bunuh diri karena terlalu tertekan dengan hal—hal tidak masuk akal yang selalu Ayah—Nya paksakan. Bagaimana bisa Nathan yang seorang laki—laki di paksa berpenampilan seperti perempuan? Selama Dua tahun terakhir, Nathan memang lebih sering menggunakan Identitas sebagai Anara di bandingkan dengan Identitas—Nya sendiri. Nathan terlalu lelah harus hidup sebagai orang lain, walaupun itu adiknya sendiri. Nathan ingin kebebasan, dan sekarang Nathan telah bebas dari segala rantai yang menjeratnya.
Rebeca tersenyum tipis menatap langit Malam yang berhamburan Bintang "Sekarang lo bebas Nat, semoga lo bahagia di atas sana."
Rebeca menoleh ke belakang, Dia baru saja makan malam seorang diri di 'Prayudha Resto.' Sebuah Restoran kecil yang bertempat di sudut ibu kota "Gue udah makan di Restoran yang ingin lo datengin bareng gue, Makanan—Nya enak banget—" Rebeca menghapus sudut matanya yang berair.
"Mungkin lebih enak kalo gue makan bareng lo." Lanjutnya dengan tersenyum getir.
Tadi Rebeca sempat bertemu dengan Briana—Bibinya Nathan. Dia sempat memberitahu jika kemungkinan besar Nathan bunuh diri adalah karena tekanan dari Ayahnya, yang selalu memaksa Nathan berpenampilan seperti Anara. Briana juga bilang, Setelah kedua orang tua Nathan mendengar kabar kematian Nathan. Depresi yang Ibunya Nathan punya kambuh lagi sehingga saat ini Dia ada Rumah Sakit Jiwa dan Ayahnya terkena serangan jantung yang membuatnya mati di tempat.
Rebeca berjalan meninggalkan tempat itu menuju mobilnya, setelah masuk ke dalam mobil. Rebeca melajukan mobilnya ke arah laut, tempat di mana Dia dan Nathan kecelakaan.
Setelah sampai di pinggir laut, Rebeca menghentikan mobilnya. Rebeca mengambil sebuah buku dan pulpen dari tasnya. Lalu Rebeca berjalan keluar mobil, Rebeca duduk di kap mobil dengan mata menatap langit yang terdapat Bulan yang di kelilingi Bintang.
Rebeca membuka bukunya lalu mulai menuliskan setiap kata—kata. Dengan pikiran yang tertuju pada Nathan.
Dear Nathan ♥
Gimana kabar lo di sana? Semoga lo udah bahagia di atas sana. Gue di sini juga udah bahagia, minggu depan gue Nikah :) kalo aja lo masih hidup mungkin kita bakal Nikah karena lo suka gue begitupun sebaliknya.
Entah rasa suka ini ada sejak kapan, tapi gue benar—benar suka sama lo Nat. Walaupun lo jadi pengganggu saat jadi Anara dan jadi cowok paling nyebelin saat jadi Nathan.
Nathan gue bener—benar minta maaf. Andai gue tau kalo saat itu adalah hari terakhir liat lo pasti gue bakal terima ajakan makan bareng lo. Andai gue tahu lebih awal kalo gue suka sama lo. Andai gue tau kalo lo bukan orang jahat seperti yang gue duga, lo orang paling baik yang gue kenal di Dunia Novel ini Nathan. Andai gue tau semua masalah yang lo milikin pasti gue bakal jadi penopang lo, jadi sandaran lo dan jadi pelindung lo. Sayangnya gue hanya bisa berandai—andai saja karena sekarang lo udah pergi ninggalin gue dengan segala penyesalan di hati gue, Jonathan Azera Prayudha Terima kasih banyak buat mata indah yang lo kasih untuk gue dan Terima kasih udah hadir di hidup gue, lo terlalu singkat ada di hidup gue tapi lo sangat indah Nathan sehingga gue ga akan pernah bisa ngelupain lo.
Salam kangen dari Rebeca ︶︿︶
Rebeca menutup bukunya menatap kosong ke arah laut, Air mata perlahan membanjiri pipi gadis cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘼𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙈𝙞𝙣𝙚 [𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙]
FantasyBagaimana jadinya jika Gadis cantik dan Licik pecinta Uang dan Cogan bertransmigrasi ke tubuh seorang Figuran yang hanya muncul satu kali dalam novel. Dan parahnya Figuran ini merupakan Pasien Rumah sakit jiwa. "GUE GA GILA!" "Tuan tolong jangan ber...