HAPPY READING
———
Setelah terkurung selama seminggu di Mansion Baskara akhirnya Rebeca dapat kembali bersekolah.
Padahal sakit yang Rebeca alamai tidak terlalu parah, bahkan tidak parah sedikitpun. Dia hanya pingsan karena kelelahan tapi respon dari seluruh anggota keluarga terlalu berlebihan, maklum keluarga Posesif.
Rebeca turun dari mobil barunya dengan anggun, mobil sport berwarna silver yang baru kemarin di belikan Ikhsan sebagai hadiah kesembuhan Rebeca.
Rebeca itu pecinta mobil sport dari pada mobil mewah lainnya, karena menurut Rebeca mobil sport itu imut—imut gimana gitu, aga ga jelas emang.
"Cantik." Panggil Zaidan dan Malvin serempak, dengan mata berbinar saat melihat gadis cantik kesayangan mereka.
Rebeca menyenderkan badannya di kap mobilnya dengan mata menatap malas pada Zaidan dan Malvin yang saat ini sedang berlari ke arahnya.
Dengan nafas yang sedikit tidak beraturan Zaidan berucap senang "Eca, Idan kangen tau." Zaidan dengan santai memeluk erat tangan kanan Rebeca.
Malvin yang melihatnya mendilik kesal, karena tidak mau kalah Malvin berucap manja "Avin lebih kangen Eca, kangen Eca banyak—banyak." Malvin pun ikut memeluk erat tangan kiri Rebeca seperti Zaidan, Malvin pun duduk di kap mobil Rebeca.
Pemandangan yang sangat indah di lihat bukan seorang gadis berparas sangat Menawan dengan dua pria Tampan yang berada di sisi kanan dan kirinya.
Samuel dan Bima yang baru datang langsung mendekati mobil Rebeca, lalu dengan santai duduk di kap mobil yang berada di sebelah mobil Rebeca.
"Ecantik kemana aja?" Tanya Samuel dengan kepala menengok pada Rebeca tapi langsung di halangi oleh badan Zaidan.
"Kepo lo." Bukan Rebeca yang menjawab melainkan Malvin yang menjawab pertanyaan Malvin dengan nada ketus.
"Posesif amat." Gerutu Samuel kesal.
"Eh, Ca duit yang Satu M udah gue kirim ke Atm lo ya." Ucap Samuel lagi.
Rebeca hanya menganggukan kepala singkat tanpa menjawab ucapan Samuel.
Sedangkan Bima yang saat ini sedang memakan coklat berucap "Katanya bakal ada murid baru."
Samuel melirik pria Tampan bersurai abu—abu di sampingnya "Yang bener lo? Cecan bukan? Kalo Cecan langsung gue gebet lah."
"Cecan aja yang ada di otak lo." Balas Bima.
Samuel kembali melirik Bima, lalu matanya menyipit saat melihat rambut Bima "Lo warnain rambut lagi? Kalo di liat—liat warna rambut lo hampir mirip sama punya Eca."
Mendengar nama pujaan hatinya di sebut Zaidan dan Malvin segera menatap Samuel lalu menatap Bima tajam, tidak—tidak lebih tepatnya menatap rambut Bima yang berwarna abu—abu seperti milik Rebeca.
"Lo sengaja?" Tuduh Zaidan pada Bima.
"Iya kan , lo sengaja biar bisa couple sama Eca?" Ucap Malvin yang ikut menuduh Bima.
Bima yang di tuduh seketika menatap mereka memelas apalagi tatapan tajam dari dua pria itu yang tidak main—main sangat menakutkan.
"Jangan nuduh gitu dong, serius deh kalo warna ini di Rekomendasiin pemilik salonnya."
Samuel yang melihat ekspresi ketakutan Bima tertawa dalam hati, lalu Samuel kembali mencoba memanas—manasi "Halah, jangan percaya sama Bima menurut gue emang bener kalo Bima itu sengaja biar bisa keliatan couple sama Eca."
Zaidan dan Malvin semakin menatap tajam Bima, sedangkan Rebeca yang dari tadi diam akhirnya bersuara.
"Ga guna banget ngeributin hal sepele kaya gitu."
Malvin menatap Rebeca memuja lalu berucap lembut "Ga ada hal sepele, kalo bersangkutan sama Eca."
Zaidan menganggukan kepala merasa setuju dengan ucapan Malvin.
"Eca it—" Belum sempat Zaidan menyelesaikan ucapannya terlebih dahulu di potong oleh pekikan alay dari para murid yang masih ada di parkiran.
Terlihat mobil lamborghini hitam memasuki parkiran sekolah dengan gagahnya mobil mewah itu terparkir di hadapan mobil Rebeca.
Pintu mobil terbuka keluarlah seorang pria Tampan berpenampilan acak—acakan dengan almamater sekolah yang hanya di sampaikan di bahunya dan seragam sekolah yang tidak di kancingkan sehingga dapat terlihat kaos hitam yang melekat di tubuh atletisnya.
Dengan santai pria itu mengacak surai hitamnya lalu berjalan menuju Rebeca.
Setelah sampai di hadapan Rebeca pria itu menghempas tangan Zaidan yang tadinya memeluk tangan Rebeca, lalu tanpa permisi pria itu mengambil tangan kanan Rebeca lalu di kecupnya tangan lentik itu.
"Lucas?" Panggil Rebeca.
Pria tampan bersurai hitam yang merasa namanya di panggilpun menjawab "Yes i'm Lucas."
"Ngapain di sini?"
Masih dengan tangan yang menggenggam tangan lentik Rebeca sesekali Lucas mengecupnya, Lucas menjawab singkat "Sekolah."
"Jadi lo murid barunya?" Tanya Samuel yang dari tadi terdiam.
Lucas menatap Samuel tajam "Lo siapa SkSd banget?!"
Samuel berbisik pada Bima "SkSd itu apa?"
Bima memukul pelan kepala Samuel lalu berucap "So kenal So dekat!"
"Kita kan emang kenal, kita juga udah dekat."
Kali ini Bima memukul lagi kepala Samuel lebih keras "Bego." Sarkas Bima.
Sedangkan kedua pria yang tidak kalah Tampan dari Lucas menatap tajam pada Lucas yang saat ini masih sibuk dengan kegiatannya yaitu mengecup tangan kanan Rebeca.
Zaidan dengan kasar menghempas tangan Lucas dari tangan Rebeca sehingga genggamannya terlepas "Lo siapa? Ngapain pegang tangan Cantiknya gue, pake cium—cium segala lagi."
Malvin yang masih memeluk erat tangan kiri Rebeca seakan takut kehilangan lalu berucap sinis "Punya nyawa berapa lo? Sampe berani deketin Ecanya gue."
Lucas memundurkan sedikit badannya lalu bersedekap dada setelahnya Dia berucap lantang "Gue, Lucas Prameswara. Calon penghuni Harem Rebeca sekaligus Calon cowok Rebeca!"
Rebeca yang mendengar namanya di sebut, turun dari kap mobilnya lalu berdiri di hadapan Lucas dan menatap Lucas menilai "Punya apa lo sampe mau jadi Milik gue?"
Rebeca menunjuk wajah tampan Lucas dengan jarinya "Bukannya lo ga suka sama gue? Karena gue matre!"
Lucas terkekeh kecil dengan menatap Rebeca memuja Lucas berucap "Sayangnya gue cinta sama cewek matre ini."
Sebelah alis Rebeca terangkat saat mendengar ucapan dari Lucas "Apa maksud lo?"
Lucas dengan perlahan menurunkan jari Rebeca yang menunjuk wajah tampannya "Lo harus tanggung jawab Rebeca Tania Bianca Alexsa Baskara, karena kecupan yang lo kasih di pipi gue—"
"Karena kecupan singkat itu membuat gue menggila, gue gila karena lo Rebeca, gue gila karena mencintai lo hanya karena sebuah kecupan."
Senyum menawan terbit dari bibir Sexy Rebeca "Will you be mine?" Ucap Rebeca dengan mengulurkan tangan kanannya pada Lucas.
Lucas dengan cepat mengambil uluran tangan dari Rebeca lalu dengan satu tarikan Lucas membawa Rebeca ke pelukannya "Yes i'm yours." Bisik Lucas tepat pada telinga Rebeca.
'Pion ketiga udah ada di tangan gue.' Batin Rebeca menyeringai.
Sedangkan dua pria Tampan menatap sendu sepasang manusia yang sedang berpelukan itu keduanya saling menatap lalu berucap lirih "Saingan kita bertambah satu."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘼𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙈𝙞𝙣𝙚 [𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙]
FantasíaBagaimana jadinya jika Gadis cantik dan Licik pecinta Uang dan Cogan bertransmigrasi ke tubuh seorang Figuran yang hanya muncul satu kali dalam novel. Dan parahnya Figuran ini merupakan Pasien Rumah sakit jiwa. "GUE GA GILA!" "Tuan tolong jangan ber...